Kontemplasi

by - 1:51 AM

Dua puluh empat jam. Setiap orang punya jatah yang sama setiap harinya. Sibuk-sibuk dengan kewajiban yang harus ditunaikan. Berharap hasilnya maksimal, meski tak dinafikan kadang kegagalan menghampiri.


Saking sibuknya kadang tak sempat lagi menanyakan kabar mereka yang setia mendoakan, memaklumi kekurangan, membersamai setiap langkah menggapai cita.. meski secara fisik sangatlah jauh dari pandangan, terpisah jarak juga ruang. Bukankah ketika terpuruk.. setelah Allah, siapa lagi yang kemungkinan besar ada disana? Tentu sudah tahu jawabannya.

picture credit to here


Pernahkah kamu merasa takut kehilangan ornag yang kau sayangi? Ya, meski pada dasarnya benar mereka memang hanya titipan Allah.
Kedua orang tua semakin menua, adik-adik semakin besar dan tentu suatu saat akan tiba masa dimana bapak tak lagi kuat menopang tubuhnya sendiri tuk menafkahi anak dan istri. Berharap sebelum masa itu tiba, diri masih bisa berbakti dan membersamai mereka, mendengarkan cerita mereka, dan bisa berpartisipasi dalam membiayai sekolah adik-adik. Entah bagaimana caranya... berusaha, berdoa, bertekad, membuktikan.

Mereka yang menyayangi, 
mereka yang rindu
mereka yang menunggu untuk sebuah temu
tak hanya kedua orang tua.
Tapi ada sahabat, ada ustadzah, ada kerabat.
Walau benar feel-nya memang tak sekental kedua orang tua,
Sungguh takut kehilangan mereka, ketika waktu penyesalan itu sudah ada di pelupuk mata. Tentu waktu saat itu akan terus melaju, tak akan berputar kembali. Sebesar apapun hati ingin mengulangnya.

Sebentar lagi tidur akan ditunaikan.  Tubuh mungil pun butuh untuk diberikan haknya. Hingga pada akhirnya kudu merasa bahwa, penting untuk menyediakan waktu untuk orang-orang yang menyayangi kita. Bukankah waktu adalah hadiah terbaik yang bisa diberikan kepada orang lain? sebab ketika masa terlepas.. maka berlalu juga sebagian masa hidup kita. Maka semoga berlalunya usia habis dalam momen yang tak akan pernah kita sesali. Tapi kita nikmati, dan syukuri.

#ODOPBatch7
#OneDayOnePost

You May Also Like

7 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut