Sayang Setengah Mati
Kumpulan kenangan
kelam memang sulit ‘tuk dihapuskan. Tapi bukan berarti para pelakunya tak bisa
dimaafkan. Hari terus berlalu hingga kita bisa memaknai, mengapa dulu kita
dimarahi yang bisa bikin sedih sepanjang hari.
Tanda sayang serta
pembuktiannya bisa saja berbeda setiap orang. Namun ‘Amarah’ menjadi salah satu
bukti sayang seseorang yang kerap menghampiri kita. Tak ingin kita terjerumus
pada hal yang salah, maka –marah- menjadi sarana agar kita mau mendengarkan,
mau memahami, ketika bahasa halus tak lagi mau kita tanggapi.
Sudah berapa ratus
kali bapak dan ibu dibuat marah akan tingkah kita. Sejak gigi kita tumbuh dan
mulai memakan apa saja? saat kita versi balita hobi membuang barang? karena sudah
hobi main ke mall saat berseragam
putih merah? saat kita pulang terlalu malam? saat malas belajar? saat hanya tau
goleran ditempat tidur? atau saat dekat dengan lelaki tapi masih berstatus
sekolah?
Ahh.. mungkin yang
ku sebutkan terlalu sedikit. Namun yang perlu dicatat adalah kemarahan mereka
tidak abadi, tidak bertahan dalam jangka berpuluh-puluh tahun. Pada akhirnya dia
kembali merangkul setelah lelah mendebati, kembali mengobati setelah tak
sengaja memukuli. Tak tahan terlalu lama ‘tuk berselisih, sebab sudah sayang
setengah mati. Begitulah bapak dan ibu, cintanya memang tak sebesar cinta
Allah, tapi keduanya adalah tempat berpulang terindah di dunia meski sudah jutaan
makian sayangnya terlontar, dan hati kita merajuk dibuatnya. Ya, mereka adalah arti
rumah.
credit here
Separuh hati tak
ingin momen -dimarahi- itu terulang, tapi separuh hati juga merindukan bapak-ibu kala masih rewel menjadi tameng
diri. Tak seperti hari ini ketika usiamu sudah 25 tahun lebih dan kepercayaan
perlahan secara penuh diberikan,
dan kita sadari bahwa disana tak ada lagi tameng baja ala bapak yang bergema “setiap hari”. Kini rambutnya memutih dan
daya ingatnya tak kuat lagi. Semoga kita bisa tumbuh menjadi putra putri yang
berada dijalur yang benar, sebab sudah sejak dini ditempa untuk tidak keluar
dari arus yang membahayakan diri. Meski harus berbalut –marah- dan nyaris melukai hati. Namun bukankah
buahnya bisa kita nikmati hari ini? Benar memang, sayang tak harus selalu berbalut
bunga tapi kadang kala dikemas dalam bentuk
lain. Tapi sama saja ‘kan? Tetap sayang namanya.
#ODOPBatch7
#OneDayOnePost
8 komentar
Keren sekali kakak #semangat
BalasHapusKeren sekali kakak #semangat
BalasHapusorangtua marah karena sayang yah. sayangnya ibu dan ayah sepanjang masa. al faatihaah..
BalasHapuslove :) bagus kak...
BalasHapusMasya Allah...Ridha Allah ada pada rida kedua orang tua
BalasHapusSehati kita kak...😍
BalasHapusBagus tulisannya ^^
BalasHapusMasya Allah, marahnya orang tua karena sayang dan khawatir kita keluar jalur...
BalasHapusAaaah rindu