APA DAYA

by - 11:06 PM


malu.. tertunduk ku enggan menatap waktu
ku mengadu pada pemilik waktu
bahwa semesta menagih tanpa henti
apa daya hanya hening yang bisa ku beri

photo is credited to here

pagi ku gayuh dengan tekad yang menyala-nyala
memalingkan secuil pesimis, mendongakkan keberanian
merawat rasa percaya, yang timbul tenggelam nyaris tak ku hampiri
terus mengayuh.. walau kadang bersama daya yang tak seberapa

lalu harus bagaimana lagi caraku berlari?
kekecewaanmu menyembur begitu saja
apalagi aku yang melakoni.. tak terukur lagi,
apa diri terlalu percaya diri?
apakah ada ruang untuk –terlalu optimis-?
hingga waktu berlalu lantas aku masih menyulam cita
bersama sehelai kain putih pelindung diri
membersamai gelas-gelas kaca yang membisu
di sudut laboratorium berjuang melawan ragu atas diriku
untuk bisa tiba dipenghujung cerita

maafkan untuk kecewamu yang tak tertakar
untuk sebongkah kalimatku yang terlanjur menuai harapan
menunggu tanpa durasi, ku tau itu berat setengah mati
apa daya hilal masih enggan menghampiri

#odop
#onedayonepost

bersekolah..
pilihan besar dengan segunung tantangan tak terduga
bukan, bukan menyerah
sebab disana bukan sekedar memindahkan ceramah menuju lembaran kertas tak bernoda
namun mengasah sabar yang tidak berbatas, tak terkira  durasinya
menuju kamu, yang bersedia menunggu di penghujung kisah sekolah

You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut