Terlampau Jatuh

by - 12:57 AM


Wanita, ketika hatinya telah diliputi benih-benih 'bunga' yang mulai tumbuh subur, maka sebuah langkah antisipasi perlu dilakukan. Hal ini menjadi penting apalagi yang bertahta disana adalah orang yang dalam artian belum `halal`. Begitulah, layaknya makanan yang dinyatakan haram dan tidak boleh dikonsumsi maka begitu pula perihal hati.

Ini pasti berat. Sungguh berat, bagi mereka yang cenderung menyimpan nama dan merasa memiliki. Kemudian menjadi sedih karena hatinya terlampau jatuh ketika ‘dia’ hilang, sulit untuk bangkit. Memang jika direnungi ada yang keliru, bagaimana mungkin kita merasa kehilangan padahal belum memiliki?


credit to here


Jelas ini bukan hanya kesalahan pihak wanita. Kedua pihak kudu ambil peran untuk ga berlarut dalam area friend-zone. Kalau suka, maka mulai serius mempersiapkan diri untuk meng-halal-kan. Begitu pula dengan wanita, yang senantiasa peka dalam membentuk pertahanan anti gombal, anti haha hihi wkwk, terhadap lelaki yang masih tergolong teman-dan bukan mahram lainnya. Hal ini semata-mata tidak untuk membentuk kesan ‘sombong’, tapi lebih ingin membentuk pola pikir lelaki bahwa hari ini masih ada wanita yang tidak gampangan dirayu, yang tidak mudah dibobol hatinya untuk kemudian dipatahkan, yang menjaga kehormatan dan kesucian diri (dengan menjaga ucapan, pandangan, interaksi yang tidak perlu). Bukankah memang untuk mendapatkan mutiara di dasar lautan kudu berjuang dulu menyelam mati-matian? Begitupun wanita muslimah yang beriman, yang sangat takut keluar koridor dari apa yang dititahkan Rabb-nya.

Hati yang terlampau jatuh dan merasakan sakitnya kehilangan, bisa jadi sinyal kuat dari Allah bahwa hati ini masih menggantungkan sebuah harap yang terlalu besar terhadap makhluk-Nya. Padahal dalam ayat terakhir dari quran surah al-Insyirah, Allah berfirman: 
Dan hanya kepada Tuhan-mu lah hendaknya kamu berharap.

Tak sampai disitu, Allah juga berfirman pada ayat kelima dari surah yang selalu kita baca dalam shalat-shalat kita yang artinya :
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.


Allah sedang mengajarkan kita akan
kesabaran
ketaatan
kegigihan
berprasangka baik
juga perjuangan
Jika dia partner hidup yang Allah pilih, maka jelas tak akan tertukar. Hanya saja,  cara dan barokahnya yang berbeda.

Namun pada akhirnya semua kembali kepada kita. Sekuat apapun sinyal hidayah itu muncul, tak akan mampu juga membuat kita menjadi lebih baik apabila kita tidak bergegas menjemputnya. Iman memang naik turun. Ketika hati terlalu bersedih, menjadi sangat mudah bagi syaithon untuk mengelabui dan mempermainkan hati. Sinyal hidayah yang datang akan menuntun kita kepada hal-hal yang mengundang restu-Nya, sehingga akan membuat kita merasakan manisnya iman yang sulit dibahasakan. masyaallah... yuk, kita bangkit menjadi wanita muslimah yang tegas dan lebih baik lagi dibanding hari kemarin  atau tadi pagi. Semoga selalu dikuatkan bersama hati kecilnya ^^

#ODOPbatch7
#OneDayOnePost






You May Also Like

4 komentar

  1. Masya Allah, semoga isgiqomah dalam ketaatan.

    Sedikit koreksi kak, quran ditulis Quran, meng-halal-kan ditulis menghalalkan

    BalasHapus
  2. Keren Kakak bagus sekali #semangat

    BalasHapus

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut