Lemak oh Lemak

by - 4:43 PM


Oke guys jadi beberapa hari yang lalu aku baru aja melihat hasil tes kolesterol yang cukup tinggi melalui sebuah instrumen kesehatan. Cara pengoperasian instrumen tersebut cukup mudah. Sang pasien cukup menggenggam sebuah alat kurang lebih berukuran 10 cm sebagai sensor untuk mengukur kondisi darah, serta saraf dan profil lemak ditubuh pasien. Cukup digenggam 1 menit, hasilnya pun sudah keluar dan siap dianalisa.
Memang keakuratan pengujian berbasis alat dan software ini hanya punya keakuratan 85%. Namun kita setidaknya jadi lebih mawas diri terhadap kebiasaan hidup dan pola makan kita selama ini. Kolesterol sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh kita dan memang kolesterol dapat diproduksi tubuh yang menyokong berbagai metabolisme penting seperti aktivitas sejumlah hormon, regenerasi sel, membantu mencerna makanan dengan terlibat dalam pembuatan garam empedu, dan berbagai peran penting lainnya (1). Namun apabila berlebihan, maka dapat membahayakan keselamatan tubuh kita sebab akan berdampak pada organ tubuh lainnya.
Mungkin kita tidak asing dengan istilah LDL (low density lippoprotein) dan HDL (high density lippoprotein), yang keduanya adalah jenis kolesterol darah dengan komponen yang sama tapi kadarnya berbeda. LDL kaya kolesterol sedangkan HDL kaya akan protein (2). Lemak (kebanyakan jenis trigliserida) yang berasal dari makanan yang dikonsumsi akan berkolaborasi dengan LDL  dalam membentuk plak di pembuluh darah.

Ilustrasi ateroklerosis yaitu penyumbatan di pembuluh darah disebabkan plak lemak yang menumpuk  (picture credit to here)


IIhhhh.. sereeem. Apabila LDL dalam darah tinggi, maka akan bergabung dengan lemak serta zat lain untuk kemudian menumpuk dibagian dalam pembuluh darah kita dan membentuk plak. Jika plak lemak semakin banyak maka aliran oksigen dalam darah menuju otak akan terhambat sebab pembuluh darahnya tersumbat (2). Hal ini jelas membutuhkan tekanan yang ekstra tinggi sehingga dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan terjadilah stroke. Adapun HDL justru memiliki peran yang berbeda sebab dia bertugas untuk membawa kolesterol berlebih menuju organ hati untuk dirombak kembali.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah berupaya mengatur pola makan kita agar lebih sehat dengan mengurangi konsumsi lemak berlebih. Kita ga bisa sama sekali ga makan yang berlemak sebab tubuh kita memerlukannya. Jika kita kekurangan lemak maka tubuh kita akan sulit menyerap vitamin A, D, E, K sebab keempatnya adalah vitamin larut lemak. Tapi kalau lemak berlebihan maka resiko penyakit komplikasi akan semakin besar menghampiri, padahal hanya bermula dari tingginya kolesterol.
Oleh karena itu, yuk mulai rajin membaca tentang pola makan yang baik dan mulai rajin berolahraga dengan durasi yang lebih panjang misalnya berenang dan senam. Hal ini disebabkan karena akan semakin banyak kalori yang akan terbuang sehingga berdampak pada penurunan LDL dan peningkatan HDL (3). Kamu pasti bisa ^^
Referensi
1. American Heart Assosiation. 2019. My cholesterol guide. https://www.heart.org/-/media/files/health-topics/cholesterol/cccc_my-cholesterol-guide.pdf Diakses oktober 2019.
2. Muchtadi D. 2017. Metabolisme lemak. Bahan ajar metabolisme seluler. Departemen Ilmu Pangan. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
3.      Widyatama A. 2018. Turunkan kolesterol tinggi dengan melakukan olahraga ini. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3265831/turunkan-kolesterol-tinggi-dengan-melakukan-olahraga-ini. Diakses oktober 2019.

#ODOPBatch7
#OneDayOnePost

You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut