Jika sudah waktunya
Tiupan angin mengusik tidur panjang dinding di
seberang jalan
Kucing berlarian seolah paham hujan kan datang
Sengau sepasang jendela bergesekan
Gelap bumi seketika ditengah hati yang kebingungan
Otak kelelahan, membatin tak berkesudahan
Katamu taatnya memukaumu
Menjadi candu, motivasimu ‘tuk
melangkah maju
Namun awan hitam berkawan mesra
dengan rintik hujan
persis sama dengan ketaatan,
merindukan yang taat ‘tuk
menggenapkan
credit to here
Layaknya hujan yang membersamai datangnya berkah
Persis sama yang diinginkan wanita yang kau damba
sepaket ketaatan dan akhlak mulia
dari Adam yang mengaku ingin menyempurnakan separuh
agama
Secercah ragu yang menghampiri
menanti bukti lewat masa tunggu tak berkesudahan
berharap runtuh bersama derasnya hujan di sore hari
agar yakin betah bermukim, tanpa kata tapi
wahai jejak hujan yang semerbak mewangi
biarlah kini lalui hidup tanpa interaksi
tapi riuh dalam doa panjang dimalam hari
bergegas membenahi demi Sang Pemilik Hati
dalam jeda menunggu kejutan Ilahi
kabulkan doa, tetapkan takdir bak pelangi
mewarnai hati yang diliputi syukur, bersama kekasih
pilihan Ilahi
Tantangan menulis puisi tentang Hujan guys.. wkwk semoga ga pada baper yaak. : )
#ODOPBatch7
#OneDayOnePost
0 komentar