Jika sudah waktunya

by - 9:18 PM


Tiupan angin mengusik tidur panjang dinding di seberang jalan
Kucing berlarian seolah paham hujan kan datang
Sengau sepasang jendela bergesekan
Gelap bumi seketika ditengah hati yang kebingungan

Otak kelelahan, membatin tak berkesudahan
Katamu taatnya memukaumu
Menjadi candu, motivasimu ‘tuk melangkah maju
Namun awan hitam berkawan mesra dengan rintik hujan
persis sama dengan ketaatan,
merindukan yang taat ‘tuk menggenapkan 

credit to here

Layaknya hujan yang membersamai datangnya berkah
Persis sama yang diinginkan wanita yang kau damba
sepaket ketaatan dan akhlak mulia
dari Adam yang mengaku ingin menyempurnakan separuh agama

Secercah ragu yang menghampiri
menanti bukti lewat masa tunggu tak berkesudahan
berharap runtuh bersama derasnya hujan di sore hari
agar yakin betah bermukim, tanpa kata tapi

wahai jejak hujan yang semerbak mewangi
biarlah kini lalui hidup tanpa interaksi
tapi riuh dalam doa panjang dimalam hari
bergegas membenahi demi Sang Pemilik Hati
dalam jeda menunggu kejutan Ilahi
kabulkan doa, tetapkan takdir bak pelangi
mewarnai hati yang diliputi syukur, bersama kekasih pilihan Ilahi

Tantangan menulis puisi tentang Hujan guys.. wkwk semoga ga pada baper yaak. : )
#ODOPBatch7
#OneDayOnePost

You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut