Lalai: Berkepanjangan Tak Berkesudahan
Ada kalanya seseorang sudah membuat
draft-list tentang apa yang akan
dilakukannya dalam rangkan me-manfaat-kan waktu liburnya. Menulis, mencuci,
memasak, sikat WC, kerja pe-er, menulis publikasi ilmiah, dan lain sebagainya. Berharap
tidak ada satupun detik yang dilalui kecuali hal berfaedah berhasil ditunaikan,
bernilai pahala disisi Allah.
Tapi apa daya ketika hari esok
tiba, sebagian orang seperti lupa semangat menggebu dihari kemarin ketika
menuliskan sederet kegiatan produktifnya, seperti tidak ada bekasnya. Tak jarang waktu banyak tersedot di sosial
media, hanya 10 menit memang tapi berulang-ulang kali dalam sehari. Bisa jadi
kalau diakumulasi sudah bisa digunakan untuk menyelesaikan satu tulisan, atau membaca
sekian puluh halaman buku kesayangan. Apa daya syaithon menggoda dari segala
arah. Sedihnya....
Tapi ketika kamu membaca tulisan
ini, artinya kamu masih punya waktu untuk berbenah. Ya! kamu masih memiliki sisa
dihari ini maka mari lakukan yang -belum sempat- terselesaikan kemarin. Tanpa
sempat berniat untuk menyelesaikannya besok, sebab besok belum tentu milik
kita.
Umur kita saat ini mungkin sudah melewati ¼ abad. Jika direnungi,
maka mungkin banyak kebaikan yang sudah kita lakukan dan diharapkan dapat
menjadi penyelamat di akhirat kelak, sebagai tabungan ke syurga. Namun tidak
sedikit juga dosa yang sudah kita perbuat tanpa kita sadari. Salah satunya
adalah melalaikan waktu, yang
dengan mudahnya menggiring kita kepada hal yang Allah murkai. Tidak menjaga
pandangan di media sosial, jadi dengki setelah melihat postingan teman, sibuk
mengomentari keburukan orang lain, sibuk berangan-angan, sibuk mengumpulkan+menyebarkan
quotes islami tanpa mau memaksimalkan
diri untuk mengamalkan, jadilah tabungan amal berkurang ditebas dosa demi dosa.
Astaghfirullah... Bisa jadi apa yang
sepele dalam pandangan kita, besar nilainya dalam pandangan Allah.
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آَمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ ﴿٢﴾
Wahai orang-orang
yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (QS:
61(As-Saff):2; diakses online disini)
Wana’udzubillah. Semoga Allah menjaga kita selalu
dari perasaan –merasa hijrah tapi jalan ditempat-.
Jika harus menangisi waktu yang
terlalaikan, maka menangislah.. Detik ini, masih Allah anugerahkan begitu
banyak nikmat yang masih perlu kita syukuri sebagai –bahan muhasabah- kita untuk
memanfaatkan waktu 24 jam yang masih Allah berikan. Allah begitu baik. Tidak apa-apa
telat, asal terus melangkah dan terus libatkan Allah disetiap langkah kita
sebab tanpa-Nya, kita tak bisa apa-apa. Semangat menjadi pribadi produktif,
dalam rangka menjadi manusia yang dicintai Allah ^^
Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika
as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii
thorfata ‘ainin Abadan.
“Wahai Rabb Yang Maha
Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan
rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan
diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan
dariMu).”
[Ini adalah salah satu bacaan dari Dzikir
pagi yang disunnahkan untuk dibaca. Penggalan diatas adalah hadist
riwayat Ibnu As Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al
Kubro (381/ 570), Al Bazzar dalam musnadnya (4/ 25/ 3107), Al Hakim (1: 545).
Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam As
Silsilah Ash Shahihah no. 227. Disajikan kembali oleh Ust. Muh. Abduh
Tuasikal].
#ODOPBatch7
#OneDayOnePost
0 komentar