Lalai: Berkepanjangan Tak Berkesudahan

by - 6:41 PM

Ada kalanya seseorang sudah membuat draft-list tentang apa yang akan dilakukannya dalam rangkan me-manfaat-kan waktu liburnya. Menulis, mencuci, memasak, sikat WC, kerja pe-er, menulis publikasi ilmiah, dan lain sebagainya. Berharap tidak ada satupun detik yang dilalui kecuali hal berfaedah berhasil ditunaikan, bernilai pahala disisi Allah.


Tapi apa daya ketika hari esok tiba, sebagian orang seperti lupa semangat menggebu dihari kemarin ketika menuliskan sederet kegiatan produktifnya, seperti tidak ada bekasnya.  Tak jarang waktu banyak tersedot di sosial media, hanya 10 menit memang tapi berulang-ulang kali dalam sehari. Bisa jadi kalau diakumulasi sudah bisa digunakan untuk menyelesaikan satu tulisan, atau membaca sekian puluh halaman buku kesayangan. Apa daya syaithon menggoda dari segala arah. Sedihnya....
Tapi ketika kamu membaca tulisan ini, artinya kamu masih punya waktu untuk berbenah. Ya! kamu masih memiliki sisa dihari ini maka mari lakukan yang -belum sempat- terselesaikan kemarin. Tanpa sempat berniat untuk menyelesaikannya besok, sebab besok belum tentu milik kita.
Umur kita saat ini mungkin sudah melewati ¼ abad. Jika direnungi, maka mungkin banyak kebaikan yang sudah kita lakukan dan diharapkan dapat menjadi penyelamat di akhirat kelak, sebagai tabungan ke syurga. Namun tidak sedikit juga dosa yang sudah kita perbuat tanpa kita sadari. Salah satunya adalah melalaikan waktu, yang dengan mudahnya menggiring kita kepada hal yang Allah murkai. Tidak menjaga pandangan di media sosial, jadi dengki setelah melihat postingan teman, sibuk mengomentari keburukan orang lain, sibuk berangan-angan, sibuk mengumpulkan+menyebarkan quotes islami tanpa mau memaksimalkan diri untuk mengamalkan, jadilah tabungan amal berkurang ditebas dosa demi dosa. Astaghfirullah... Bisa jadi apa yang sepele dalam pandangan kita, besar nilainya dalam pandangan Allah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ ﴿٢﴾

Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (QS: 61(As-Saff):2; diakses online  disini)

Wana’udzubillah. Semoga Allah menjaga kita selalu dari perasaan –merasa hijrah tapi jalan ditempat-.
Jika harus menangisi waktu yang terlalaikan, maka menangislah.. Detik ini, masih Allah anugerahkan begitu banyak nikmat yang masih perlu kita syukuri sebagai –bahan muhasabah- kita untuk memanfaatkan waktu 24 jam yang masih Allah berikan. Allah begitu baik. Tidak apa-apa telat, asal terus melangkah dan terus libatkan Allah disetiap langkah kita sebab tanpa-Nya, kita tak bisa apa-apa. Semangat menjadi pribadi produktif, dalam rangka menjadi manusia yang dicintai Allah ^^

Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin Abadan.
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).”

[Ini adalah salah satu bacaan dari Dzikir pagi yang disunnahkan untuk dibaca. Penggalan diatas adalah hadist riwayat Ibnu As Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al Kubro (381/ 570), Al Bazzar dalam musnadnya (4/ 25/ 3107), Al Hakim (1: 545). Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 227. Disajikan kembali oleh Ust. Muh. Abduh Tuasikal].
#ODOPBatch7
#OneDayOnePost

You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut