Pejuang kesabaran
Setiap
orang memiliki ujiannya masing-masing. Ada yang diuji dengan anak, uang,
kekuasaan, kepintaran dan penampilannya yang menawan. Tidak banyak yang memilih untuk berkeluh
kesah di media sosialnya. Fine.. mungkin dia akan merasa lebih plong, ya meskipun ramai pembaca namun
besar kemungkinan sunyi bahkan tiada solusi daripadanya. Namun tidak sedikit juga yang memilih
bersabar dan berhusnudzon kepada ketetapan Rabbnya.
Berat.
Berat
memang.
Tiap
hari kita berkutat menyelesaikan satu demi satu ujian. Namun pembedanya berada
pada semangat dan kesabaran yang tiada berbatas. Tidak ada pilihan lain selain
menghadapinya, sebagai seorang muslim maka menyerah
tentu bukanlah pilihan. Yes, kita tidak
selembek lembaran kerupuk gado-gado. Meskipun ngos-ngosan, mari paksa diri
untuk optimis, untuk belajar menikmati ritme-(ujian)nya dan ajak akal untuk
bisa bernalar lebih jauh bahwa oh.. dunia ini hanya sementara, insyaallah akan
berujung dan segala yang diputuskan Allah pastilah indah dan penuh dengan
barokah.
picture is taken from here
Allah
ingin melihat bagaimana kita melalui ujian tersebut, yes.. bagaimana kita melalui prosesnya. Tentu banyak pilihan, namun
tidak semua diridhoi Allah. Maka ini adalah titik beratnya, ketika tauhid (keyakinan kita kepada Allah dan
mengimani sifat-sifatNya) kita diuji. Benarkah kita benar-benar percaya
Allah Maha Memberi Rezeki? percaya Allah Maha melihat (usaha kita yang maksimal)?
percaya Allah mengabulkan doa? Dan tentu
untuk menjawab semua itu tak semudah digambarkan dengan lisan semata, namun
butuh tindakan nyata kita. Maka beruntunglah mereka yang menjadikan sabar dan
shalat sebagai penolongnya.
Kejujuran,
ketelatenan, produktivitas, manajemen waktu, semangat adalah sejumlah kecil dari
banyaknya pelajaran yang Allah ingin kita naik kelas daripadanya melalui ujian
kehidupan yang disajikannya. Apabila kita gagal, tentu kita tak akan naik kelas
dan masih akan melalui ujian-ujian itu hingga mencapai titik dimana kita tak
lagi menganggapnya sebagai beban.
Ketergantungan
kita kepada Allah sangat besar. Suka maupun duka, sungguh sangat mudah bagi Allah untuk
memutarbalikkannya kapanpun Dia berkehendak. Maka pada dasarnya sangat
beruntunglah mereka yang beriman dengan benar, ketika dia diuji maka dia mampu
bersabar dan ketika diberi nikmat dia mampu bersyukur dengan sebenar-benarnya
syukur. Keduanya ternilai sebagai berkah dalam kacamata orang yang beriman.
Diri yang masih tertatih-tatih dalam melalui ujian demi ujian hidup, jangan
sampai terbersit.. jangan sampai terucapkan, kenapa saya ya Allah? karena dalam pandangan Allah hanya kita
yang bisa melaluinya, orang lain belum tentu bisa. Jawaban ini kutemui
melalui ceramah salah satu ustad yang masyaallah.
Serapuh-rapuhnya
diri, tak mengapa.. menangislah.. tapi ajak dan paksa diri untuk bangkit kembali,
kita hidup untuk berupaya bagaimana agar segala yang kita lakukan saat bangun
hingga tidur kembali dicatat malaikat Allah sebagai amalan kebaikan, maka ingat
kembali.. Betapa celaka diri ini apabila hari
ini jauh lebih buruk dibanding kemarin. Betapa rugi diri ini apabila hari ini
sama saja dengan hari kemarin (credit to the owner). The point is... jangan –galau-
terlalu lama, sebab Allah selalu ada, memberikan nafas dipagi buta sebagai
salah satu bekal kita untuk memperbaiki dan memaksimalkan potensi dihari ini. Bertemanlah dengan
kesabaranmu, nikmati sujud demi sujudmu, perbaiki hubungan dengan Rabb-Mu,
perbaiki kondisi hatimu. Semoga pelangi segera menghampirimu, dengan sejuta
kejutan yang membuatmu bersyukur pernah melalui ujian demi ujian dihari ini.
Selamat bermesraan dengan Rabb-Mu. Selamat mendewasakan diri, untukku pribadi
dan untukmu ^^
#ODOPBatch7
#OneDayOnePost
mohon masukannya ya teman-teman, nuhun :)
0 komentar