Ibu dan celotehannya

by - 1:53 AM


Tak begitu lama sejak ibu menelfon ku terakhir kali. Saat itu bertepatan dengan jam belajarku yang paling optimal. Namun karena itu ibu, maka aku memilih untuk menelfonnya balik dan mendengarkan kata demi kata yang dilontarkannya, serta menjawab sekian pertanyaan yang diajukannya.

Mungkin ibu kesepian. Itu yang aku rasakan. Menjadi teman bicaranya rasanya cukup membuatku lega, menjadi anak  yang –sedikit- berguna  untuknya walaupun dengan cara yang sangat sederhana. Apalagi posisinya sekarang aku berada dipulau yang berbeda dengan alasan sekolah (lagi). Semakin perlu memang komunikasi jarak jauh itu dibangun, agar kelak tak ada penyesalan :’)

credit this picture to this site


Ibu menceritakan tentang teman-temannya, tentang keluarga. Hikmah besar yang ku peroleh adalah.. bagaimana berusaha menikmati dan mensyukuri jalan hidup yang Allah hadiahkan kepada kita. Apapun yang terjadi jangan dijadikan beban pikiran yang berkepanjangan, berusaha untuk santai menjalaninya karena pasti akan berlalu. Jangan terlalu berkerut, ingat-ingat dan hitung-hitung lagi nikmat yang Allah sudah berikan. Tentu tak akan mampu menghitungnya saking banyaknya, dengan begitu akan membuat kita lebih rilex bahwa semuanya sudah tertakar oleh Sang Maha Adil. Ketika dizholimi, memang menyakitkan tapi disini Allah mengajarkan untuk memaafkan dan meyakini bahwa pasti selalu ada balasan sekecil apapun, apalagi perkara yang berkaitan dengan manusia. Maka tak usah lah terlalu banyak menampung beban pikiran.

Beban pikiran yang disimpan berkepanjangan bisa bikin bobot tubuh jadi menyusut, jadi pake baju apapun terlihat kurang elok. Belajarlah menikmati hidup dan bersikap bodo amat dengan perkataan orang lain yang menyakitkan.

Sungguh Allah sudah mengatur segalanya, termasuk dorongan untuk menelfon ibu yang seharian ini rajin mengirim stiker via whatsapp. Mungkin dalam pandangan Allah, banyak hal yang harus ku pelajari disamping pelajaran ilmiah menyangkut bahan tesisku. Yes, tentang kehidupan dan pergaulan dengan sesama insan manusia yang sering disepelekan. Ibu, semoga bisa segera pulang dan bertemu ibu.

#ODOPBacth7
#OneDayOnePost

You May Also Like

3 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut