Atuuuh Gagal lagi
Badan gemetaran, hati dag dig dug tidak karuan,
pikiran jadi kalut. Sudah sebulan dari semester ini berlalu dan tak ku nafikan
sejumlah kendala dan masalah satu per satu menghampiriku. Cita-cita besarku
bagai mundur beraturan (tidak tahu lagi) kapan pastinya bisa dicapai. Diri menjadi bingung harus berbuat apa lagi biar bisa bertahan dan berjuang kembali untuk menggapainya.
picture sourche is here
Kalau sudah begini, menangis mungkin solusi
pertama.. berkeluh kesah setotal-totalnya kepada Allah, bukan di media sosial.
Sambil meningkatkan level husnudzon kepada
Allah setinggi-tingginya, maka tidaklah semua ini terjadi melainkan pasti ada
hikmah yang sangat manis dibaliknya. Jangan sampai kata, kenapa saya yaAllah..terlafadzkan, sebab Allah lebih tahu, Allah
tahu diri yang lemah ini pasti bisa melaluinya.
Selanjutnya menulis juga menjadi solusi untuk menumpahruahkan segala kekecewaan ketika kegagalan yang tidak terprediksi itu terjadi, ketika rencana ternyata tidak bisa berjalan dengan semestinya. Hal yang ketiga adalah jangan sampai semua kesedihan ini mengundang keterpurukan yang berkepanjangan sehingga lupa melanjutkan hidup.
Selanjutnya menulis juga menjadi solusi untuk menumpahruahkan segala kekecewaan ketika kegagalan yang tidak terprediksi itu terjadi, ketika rencana ternyata tidak bisa berjalan dengan semestinya. Hal yang ketiga adalah jangan sampai semua kesedihan ini mengundang keterpurukan yang berkepanjangan sehingga lupa melanjutkan hidup.
Bagaimanapun apa yang telah dimulai harus dipertanggungjawabkan
–selesai- sampai tuntas (sekolah, kerjaan, amanah, etc). Lalu senantiasa
mengingatkan diri bahwa... Inna ma’al ‘usri
yusroo.. sesungguhnya bersama kesulitan ada
kemudahan. Disinilah lagi keimanan dan tauhid tengah diuji, benarkah dengan segala kekecewaan ini membuat
diri semakin dekat lagi merengek dan beribadah kepada Allah atau justru membuat
diri ini menjadi putus asa dari rahmat Allah. Benarkah diri yang meyakini bahwa
Allah Maha mendengar doa, sudah yakin pasti100% akan mengabulkan doa sesuai
dengan apa yang diri ini butuhkan?
Semuanya butuh pembiasaan, diri-diri yang lemah kini
tengah belajar untuk meluruskan setiap niat atas pekerjaan maupun amalan
kebaikan yang dilakukannya agar setiap lelah atas segala kegagalan menjadi berkah karena
lillah, untuk tidak terlalu meratapi dunia terlalu lama karena dia punya Allah
Yang Maha Besar, untuk berproses bangkit dan pempertajam optimisme bahwa insyaallah.. semua akan teratasi,
biiznillah. Yes... Allah sedang menggembleng diri untuk tidak terlalu
cengeng-baperan dan menjadi kuat. Semangatlah kaum muslimin, yang senantiasa
memiliki Allah dihatinya. Allah yang menghendaki musibah demi musibah terjadi
dan Allah juga yang berkuasa untuk mencabut semuanya hingga ke akar-akarnya, terus
berusaha yyuuuuk...dan jangan berpaling
dari-Nya.
#ODOPBatch7
#OneDayOnePost
5 komentar
Semangat, bismillah
BalasHapusMantap kak
BalasHapus#semangat
Semangat menulis...
BalasHapusMantul
BalasHapusSemangat!
BalasHapus