Kakak, Aku padamu
Saya sungguh tak habis
pikir melihat seorang senior di tempatku bekerja. Totalitas dan loyalitas yang
dimiliki sungguh luar biasa besarnya. Jejaknya telah ada ketika mentari baru
saja bersinar dengan gagahnya. Dan tak jarang, roda duanya masih terparkir
indah saat mentari baru saja terbenam. Tapi masya Allah.. fokusnya bisa dikata
bertahan hingga 88%, dan dia adalah salah satu karyawan yang jarang sakit.
Mungkin dia pernah mengeluh, namun itu tak lantas membuatnya berlarut terlalu
lama dengan sesuatu yang bahkan tak dapat memberikan secercah harapan.
Dia adalah kakak yang
meng-handle kerjaanku saat aku ada
halangan. Dia adalah kakak yang pertama kali kutemani berbagi saat aku
menemukan kesulitan. Dia adalah kakak yang aku segani, namun menjadi teman
berbagi cerita saat waktu makan menjelang dan kerap hanya menyisakan kita
berdua. Well.. Dia begitu mudah tersentuh. Saya bisa merasakan kebaikan dan
kepekaan hatinya.
Aku sering berkata pada
diri sendiri. Kalo kakak bisa sesehat dan sekuat itu, apakah ada alasan bagiku
untuk tidak mengerjakan tugas dengan maksimal? kalo kakak bisa setotal dan
semaksimal itu, kenapa saya tidak? Maha suci Allah yang selalu memberikan
pelajaran lewat orang-orang terdekat. Semoga pelajaran bisa segera diamalkan.
Semoga kakak selalu dalam keadaan sehat, dan berbahagia dengan apa yang dipilih
dan dijalaninya. Dear Kakak, jangan terlalu keras, Engkau sungguh berhak
menikmati hidup (:
0 komentar