Guyonan Para Pemilik Seragam Kuning
Aku
benar- benar merasa seperti si bungsu. Menjadi bahan bully-an para senior, layaknya seorang kakak yang jahil pada adik
perempuannya. Hmmm…… no matter sih..
justru keterlaluan jika itu dimasukkan dalam hati. Jika dirasa keterlaluan.
Maka salah satu solusinya jangan takut untuk ngomong duluan, meskipun kamu
tahu.. belum tentu mereka bisa diajak seriusan hehehehhe
Well
dikantor divisiku sebagian besar dihuni oleh kaum adam, yang mayoritas mereka
usianya terpaut lebih tua dariku. Banyak hal yang menjadi bahan guyonannya.
Pada awalnya mungkin saya terkejut “mengapa orang-orang ini begitu peduli
mengomentari?”, tapi lalu saya berpikir: “mungkin itulah cara mereka untuk
dekat dengan orang lain”.
Mereka
para lelaki berseragam kuning, senantiasa mencari sebuah celah dari diri saya.
apa saja.. mungkin sepatu, aksesoris handphone,
kostum yang mungkin dirasa kompor, dan serangkaian mungkin aksi atau kebiasaan
saya yang terdeteksi konyol dalam akal mereka Satu orang memberi komentar, maka
yang lain akan ikut menambahkan. Begitu seterusnya… Saya mungkin hanya memiliki
sedikit stock rok di kosan, jadi saya harus mampu memadu padankan pakaian yang
ada. Tentunya yang terlihat normal bagi saya sebagai seorang perempuan. Namun
terkadang mereka melihat nya beda heheh… Saya hanya dapat terus berusaha
berpakaian dan bertindak senormal mungkin heheh ^_^
Para
pemilik seragam kuning, kalian nyebelin tapi ngangenin ( : silat lidah yang ga
penting semoga bisa dihindari yaa kakak ku… ^^v
Kamu
pasti yakin didasar hati, pasti ada alasan kenapa Tuhan mengizinkan dan
menghendaki kita bertemu dengan orang-orang yang sebelumnya tak pernah kita
bayangkan akan kita temui. Entah apa alasannya, namun berprasangka baik kepada
Tuhan jelas menjadi keharusan. Mungkin Tuhan ingin aku belajar jadi orang yang
lebih penyabar, mungkin Tuhan mau aku bisa dan berani bicara untuk sesuatu yang
ku anggap salah, mungkin Tuhan mau mengenalkan ku pada sebuah cerita penuh
hikmah yang mungkin hanya dimiliki teman-teman baruku ini, mungkin Tuhan ingin
aku terus belajar jadi pribadi yang lebih baik lagi ( : Berprasangka baik
kepada Tuhan, rasanya sudah cukup meluruskan alis yang mungkin sempat
mengkerut. Apapun itu semoga kita dimudahkan untuk bisa belajar mensyukuri dan
mengambil banyak pelajaran dari orang-orang baru yang Tuhan kehendaki untuk
menjadi bagian dari perjalanan hidup kita . <3
0 komentar