Guyonan Para Pemilik Seragam Kuning

by - 12:05 AM

Aku benar- benar merasa seperti si bungsu. Menjadi bahan bully­-an para senior, layaknya seorang kakak yang jahil pada adik perempuannya. Hmmm…… no matter sih.. justru keterlaluan jika itu dimasukkan dalam hati. Jika dirasa keterlaluan. Maka salah satu solusinya jangan takut untuk ngomong duluan, meskipun kamu tahu.. belum tentu mereka bisa diajak seriusan hehehehhe

Well dikantor divisiku sebagian besar dihuni oleh kaum adam, yang mayoritas mereka usianya terpaut lebih tua dariku. Banyak hal yang menjadi bahan guyonannya. Pada awalnya mungkin saya terkejut “mengapa orang-orang ini begitu peduli mengomentari?”, tapi lalu saya berpikir: “mungkin itulah cara mereka untuk dekat dengan orang lain”.

Mereka para lelaki berseragam kuning, senantiasa mencari sebuah celah dari diri saya. apa saja.. mungkin sepatu, aksesoris handphone, kostum yang mungkin dirasa kompor, dan serangkaian mungkin aksi atau kebiasaan saya yang terdeteksi konyol dalam akal mereka Satu orang memberi komentar, maka yang lain akan ikut menambahkan. Begitu seterusnya… Saya mungkin hanya memiliki sedikit stock rok di kosan, jadi saya harus mampu memadu padankan pakaian yang ada. Tentunya yang terlihat normal bagi saya sebagai seorang perempuan. Namun terkadang mereka melihat nya beda heheh… Saya hanya dapat terus berusaha berpakaian dan bertindak senormal mungkin heheh ^_^
Para pemilik seragam kuning, kalian nyebelin tapi ngangenin ( : silat lidah yang ga penting semoga bisa dihindari yaa kakak ku… ^^v


Kamu pasti yakin didasar hati, pasti ada alasan kenapa Tuhan mengizinkan dan menghendaki kita bertemu dengan orang-orang yang sebelumnya tak pernah kita bayangkan akan kita temui. Entah apa alasannya, namun berprasangka baik kepada Tuhan jelas menjadi keharusan. Mungkin Tuhan ingin aku belajar jadi orang yang lebih penyabar, mungkin Tuhan mau aku bisa dan berani bicara untuk sesuatu yang ku anggap salah, mungkin Tuhan mau mengenalkan ku pada sebuah cerita penuh hikmah yang mungkin hanya dimiliki teman-teman baruku ini, mungkin Tuhan ingin aku terus belajar jadi pribadi yang lebih baik lagi ( : Berprasangka baik kepada Tuhan, rasanya sudah cukup meluruskan alis yang mungkin sempat mengkerut. Apapun itu semoga kita dimudahkan untuk bisa belajar mensyukuri dan mengambil banyak pelajaran dari orang-orang baru yang Tuhan kehendaki untuk menjadi bagian dari perjalanan hidup kita . <3

You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut