Singgah
Sejuk raga memasuki pintunya
Tersenyum batinku dibuatnya
Luas bersih dan bersahaja
Tenang hati berdiam di rumah-Nya
Ada ada saja anak berlarian
Membawa selapis sarung ditangan kanan
Tak lupa teman dipojok belakang
Siap menyusul tak mau ketinggalan
Mungkin para dewasa tak menyukainya
Sebab baginya pembuat gaduh tak tahu tata krama
Lantas siapa lagi yang menyemarakkan rumahNya?
Jika bukan para belia yang masih belasan umurnya
Apakah.. para dewasa pun punya waktu barang sekedar untuk singgah?
Berdiam kala mentari akan mengatakan kata pisah
atau Kala rembulan siap menyambut kembali datangnya
Maka.. tanya saja pada segenggam daging dalam dada
"Apakah rinduku 'tuk masuk dirumah-Nya tidak lebih besar dibandingkan yang dimiliki para belia?"
0 komentar