Singgah

by - 3:17 PM

Sejuk raga memasuki pintunya
Tersenyum batinku dibuatnya
Luas bersih dan bersahaja
Tenang hati berdiam di rumah-Nya

Ada ada saja anak berlarian
Membawa selapis sarung ditangan kanan
Tak lupa teman dipojok belakang
Siap menyusul tak mau ketinggalan

Mungkin para dewasa tak menyukainya
Sebab baginya pembuat gaduh tak tahu tata krama
Lantas siapa lagi yang menyemarakkan rumahNya?
Jika bukan para belia yang masih belasan umurnya

Apakah.. para dewasa pun punya waktu barang sekedar untuk singgah?
Berdiam kala mentari akan mengatakan kata pisah
atau Kala rembulan siap menyambut kembali datangnya
Maka..  tanya saja pada segenggam daging dalam dada
"Apakah rinduku 'tuk masuk dirumah-Nya tidak lebih besar dibandingkan yang dimiliki para belia?"

You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut