Kata-kata Abang
Abang
adalah satu-satunya orang yang hampir selalu ada disetiap pagiku memulai
aktivitas dan tak jarang masih beraktivitas ketika saya beranjak untuk pulang.
Abang mungkin terkenal dengan celotehannya, dan itulah mungkin yang akan selalu
diingat dari dirinya. Semoga abang selalu terus menjadi lebih baik, semoga
Allah senantiasa merahmati dan mengampuni aamiin. Dengan segala guyonannya itu,
ternyata abang juga bisa jadi abang yang sebenarnya.
Entah
apa yang kita bahas, hingga pada akhirnya dia memulai memberiku petuah untuk
mulai memikirkan masa depanku sebagai seorang wanita. Dia selalu memintaku
untuk menabung sebaik-baiknya untuk dapat ku nikmati kelak, sebelum aku
dipinang seseorang. Sebab bisa jadi saat itu akan susah bagiku pergi berkelana
mencari uang, meski dengan alasan untuk mengisi waktu (atau lebih tepatnya
mungkin kekosongan). Dia kadang berbicara tentang wanita yang melanjutkan studi
hingga level yang paling tinggi. Baginya, tidak masalah jika wanita ingin
menempuh pendidikan sejauh itu, asal level itu digunakannya untuk mendidik
anak-anaknya dengan sebaik-baiknya.. sesuai gelar yang melabeli dirinya. Beliau
bahkan amat menyayangkan para wanita yang bekerja namun penjagaan anaknya
terabaikan, begitupun tanggung jawabnya sebagai istri dinomorduakan. Rasanya
ada yang salah. Dia bercermin pada dirinya. Abang sebagai kepala keluarga
menjalankan tugasnya untuk mencari nafkah. Istrinya di rumah merawat dan
membesarkan buah hatinya. Toh abang tidak pernah merasa kekurangan,
Alhamdulillah senantiasa berkecukupan, dan bahkan mendapat rezeki dari arah
yang tidak pernah dia duga.
Aku
tertegun. Mungkin benar yang abang bilang. Kata-kata itu setidaknya bisa
menjadi salah satu bayangan bagaimana kelak aku menjalani hidupku bersama
keluarga kecilku. Aku jelas belum merasakannya, namun aku harap para wanita
dapat memilih jalan terbaik yang diyakininya baik. Semoga Allah senantiasa
menunjukkan jalan diatas kebimbangan yang mungkin tiada henti bergelayut dalam
hati. :’) aamiin.
0 komentar