yang kau sebut Cinta Hakiki

by - 6:33 AM


Rona bahagia masih tersiratkan lewat air muka
Menatap lama, bergandengan tangan, ingin terus bersama
Usah dengar kicauan mereka, yang penting selalu berdua
Hati tak ubahnya bunga yang senantiasa menikmati waktu mekarnya
Sadar ada ruang kosong di sudut hati
Memelas penuh kesedihan dibalik meronanya kedua pipi
Terhenti. Menarik, mengoceh, dan mengulur tak henti
Bahwa kebahagiaan ini tak hakiki
Bahwa sendiri menjadi hal terbaik untuk saat ini
Hari berlalu meninggalkan kekosongan yang senantiasa menghantui
Memaksa akal berpikir keras, salahkah hubungan ini ?
Kelak jalan mana yang ‘kan mengobati  hati yang rindu setengah mati
Arah mana yang kelak meredam akal yang tiada henti memikirkan lelaki yang tak mau terganti
Tapi hati terus bergejolak, meminta porsi bahagianya
Gundah menyerang, menggiring jiwa bersimpuh di hadapan Sang Pencipta
Segenap keluh dan pilu terbagi begitu saja kepada-Nya
Berharap jalan terbaik ‘kan tertoreh segera
Hingga berpisah menjadi jalan baru yang harus dituju
Sedih terlukis jelas lewat dua wajah sendu merindu
Kala yang kusebut cinta memelas diriku yang dulu
Tersadar pilu kan terganti lewat cinta Ilahi
Menata hati segera ‘tuk melangkahkan kaki
Kini memasrahkan hati hanya untuk Sang Pemilik Hati
Yakini kelak bertemu kekasih hati yang juga menjaga diri

*oldstory
#ODOPBatch2
#Harike21_Pekan_ke5

You May Also Like

5 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut