Kepingan cerita Mahasiswa Biasa, dan Dosen Luar Biasa
Menjadi mahasiswa
bukan berarti kita seutuhnya menjadi sosok yang hanya menyalin kata dari lisan
sang dosen. Lebih dari itu, bahwa belajar bukan hanya tentang teori ilmiah yang
mereka paparkan, namun hingga mempelajari pengalaman hidup mereka yang
berharga. Tentunya akan sulit ‘tuk didapati, tanpa itikad mau mendekati. Ya. Maka
mari memulai menjalin pertemanan, dengan dosen di kampus tercinta.
Aku bukanlah mahasiwa yang begitu menonjol di kelas. Aku
tak begitu pandai perhitungan, dan terkadang masih kikuk bahkan salah tingkah
kala mengerjakan sesuatu didepan dosen. May
be I ever feel upset, but I wont be lost by my self. Semua ini terkadang
membuatku senang mencatat banyak hal yang tidak kupahami terkait materi
perkuliahan. Kebiasaan ini pula yang menjadikan catatatanku penuh dengan
torehan spidol warna warni. Kebingungan itu pun akhirnya melahirkan sebuah niat
untuk mulai menghadap kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan. Sebelum menghadap
kepada dosen a.k.a berdiri di depan pintu ruangannya, saya akui bahwa saya
sangat tegang. Apalagi jika dosennya sudah bergelar prof, wah.. Saya semakin
khawatir akan salah bicara saat berhadapan dengannya. Tapi saya mencoba
menguatkan batin saya. Toh saya juga ingin bertanya tentang hal yang tidak saya
pahami, saya yakin guru yang baik akan menerangkannya dengan sabar kepadaku.
Dan ternyata kekhawatiranku sungguh tidak beralasan. Bertanya
langsung dengan dosen nyatanya bikin kita jadi semakin paham. Wawasan semaakin
terbuka, sebab terkadang kita akan menanyakan banyak hal secara lebih detil. Mungkin
karena senang bertanya kepada dosen, lalu aku tiba-tiba berpikir “mungkin ini
akan lebih baik.. jika hubungan saya
tidak hanya sebagai dosen dan mahasiswa, tapi sebagai teman”. Maka mulailah
saya meluruskan niat saya (bukan niat: untuk sesuatu yang tidak seharusnya),
dan go ahead untuk memperluas
jaringan persahabatan.
Ada seorang dosen wanita yang sangat aku kagumi. Masya
Allah.. Beliau sungguh sangat easy going dan
terbuka kepada mahasiswanya. Hal lain yang aku kagumi, bahwa beliau juga senang
menulis ^^ Awalnya kami hanya sebatas dosen dan mahasiswa. Namun seiring
berjalannya waktu, takdir seolah meluruskan niatku untuk senantiasa menjalin pertemanan
dengan banyak orang. Awalnya kami sering bercakap intens untuk perkara
laboratorium. Dan selanjutnya kami tergabung dalam suatu komunitas sosial. Perlahan
kami berbagi cerita akan banyak hal. Dan saya tidak hanya menjadi mahasiswa yang
menerima ilmu tentang pangan dan gizi dari beliau, namun menjadi mahasiswa yang
belajar banyak hal dari pengalaman beliau sejak menjadi mahasiswa, menjadi
dosen, dan menjadi seorang ibu. Beliau dulunya adalah seorang mahasiswa yang
juga merangkap sebagai asisten laboratorium. Ketika niatku untuk belajar
ditempat jauh mulai aku utarakan, beliau tanpa sungkan membagikan perjuangan
dan pengalamannya untuk mendapatkan beasiswa, serta ketika menuntut Ilmu di
benua Eropa. Dari situ aku bergumam dalam hati, ternyata dosen yang aku kagumi
ini dulunya juga melewati banyak kerikil hingga mampu menjadi seperti sekarang
ini. Jika aku pernah hampir putus asa karena skripsi, beliau-pun pernah hampir
menyerah saat melaksanakan tugas akhirnya di Eropa sana. Namun… lagi-lagi
beliau tidak pernah patah semangat, dan pada akhirnya.. perjuangannya pun
membuahkan hasil. Dari sosoknya, aku pun mengenal cara beliau mendidik
anak-anaknya. Sangat inspiratif :’) maaf yaa reader, tak mampu aku bagikan
disini. ^^v
Saya juga bersyukur dapat akrab dengan seorang dosen
lelaki, yang sedihnya.. ia disegani++ oleh beberapa teman dan juniorku :’’) Beliau adalah dosen yang sangat detil akan
sesuatu. Pintar? Masya Allah.. Tentu saja. Beliau mampu menjangkau/ memikirkan sesuatu
hingga hal terkecil yang mungkin tidak dipikirkan orang lain, dan memberikan
solusinya agar kelak hal tak diinginkan dapat dihindari. Selain itu beliau
sangat disiplin dan tentu saja menerapkan sifat tersebut kepada kami,
mahasiswanya. Masya Allah.. Namun mungkin sifat ini pula yang membuatnya
disegani banyak orang. Tapi dibalik sosoknya yang perfeksionis, beliau adalah
seorang dosen sekaligus ayah kami yang humoris. Dibalik pribadinya yang tenang,
beliau juga mampu berkelakar sembari mengakrabkan diri dengan mahasiswanya.
Beliau senang menceritakan tentang pengalaman-pengalaman terkait penelitian
yang pernah ia lakukan. Sekaligus menularkan semangat kepada kami, tatkala
kebetulan kami sedang berada di area atau meja yang sama dengan beliau. Mengapa
aku sebut seperti ayah? Karena beliau sangatlah pengertian+perhatian ^^ Jika
kamu akrab dengannya, maka kamu akan menyadari betapa beliau memperlakukanmu
seperti anak sendiri. Seorang ayah yang memperhatikan makanmu, kesehatanmu
ketika kamu sakit, dan keamananmu kala berada disuatu tempat yang tak ramai :’)
Mungkin itu cerita singkat tentang persahabatan yang tak
pernah aku bayangkan sebelumnya. Persahabatan yang mampu mengubah pikiranku,
bahwa mereka juga bukan makhluk yang sempurna. Di masa lalu, mereka juga pernah
melakukan kekeliruan-kekeliruan. Namun.. mereka
memilih untuk bangkit dan meneruskan perjuangannya untuk mencapai
cita-citanya. Dan dosen-dosen yang kerap kita temui di kelas, sadarilah bahwa
itu bukanlah 100% diri mereka. Maka alangkah tidak adilnya, jika seseorang
langsung men-judge tanpa mengenalinya
lebih jauh. Aku sungguh menyarankan, mari menjalin persahabatan dengan
orang-orang hebat, agar kita bisa terinspirasi dan kelak juga dapat menjadi
pribadi yang lebih baik dan mampu berkontribusi kepada orang disekitar kita. So,
jangan pernah takut dengan image killer-tegas-pelit-etc
bapak/Ibu dosen, yang telah disematkan oleh banyak kakak-kakak senior kita. Mungkin
kedekatan kamu akan bermula seperti kisahku, seorang mahasiswa yang daya
tangkapnya agak lemah dibandingkan temannya yang lain, namun mencoba untuk move
up dari kebodohan dengan langsung bertanya pada mereka yang expert :’’) I know it so hard.. but just be brave for ur
self. Mungkin sama, atau mungkin juga kisah kita bermula dengan awal yang
berbeda. Satu hal yang aku yakini bahwa.. Jika kamu mengenal seorang dosen lebih
jauh, kamu akan menemukan sisi lain dalam dirinya yang sungguh mengejutkanmu,
sebab begitu luar biasa dan dapat menjadi teladan yang baik.
You wanna try ? ^^
#BATCH2ofODOP
#Harike19_Week 4
2 komentar
Pernah mengalami dan setuju dengan ajakannya..mari bersahabat.
BalasHapuswahh enak banget punya dosen kayak gituu, , Mauu jugaa...😂😂
BalasHapus