Rasa Tinggal Cerita
Setengah perasaan
pergi bersama nyanyian angin
Tatapan kosong
masih menerawang jauh, jauh sekali
Bertemanikan
dinding putih, mengamati dalam hening sepi
Tanpa kata, hanya
nafas yang setia pada setiap hembusan
Kutawarkan jiwa
yang remuk akan peliknya dunia
Berharap jemarimu
kan menggenggamnya pelan-pelan
Menyembuhkan setiap
luka yang nyaris membebani hingga ke ubun-ubun
Membalutnya
dengan harapan, cinta, tanpa air mata
Beranjak pergi
tanpa aba-aba
Cerita itu sirna
tanpa sempat menjadi realita
Bahkan diam pun
mampu ‘tuk tertawa
Meratapi jarak
yang semakin nyata, tak lagi sama
Kau berlari
bersama torehan penamu yang sesungguhnya
Menyadarkan
lamunan yang tengah terjebak nostalgia
Bersama rangkaian
memori yang menyeruak dalam dada tiba-tiba,
Nafas kuhembuskan
dalam pening yang menyayat jiwa
Dua pena diatas
meja
Tak lagi menari
dalam buku yang sama
Menepis asa yang
sempat hadir dalam ruwetnya jiwa
Menyimpulkan
gundah dalam dada, bahwa Rasa itu tak nyata
0 komentar