Tangisan Senja.. Indonesia yang Tak lagi Muda
Hatiku pilu memandangi negeriku dengan wajahnya yang
sendu
Usianya tak muda lagi, deritanya pun tiada henti
Bukan karena sorotan tetangga, namun bencana dari
dalam rumahnya
Tiap hari cerita menyayat jiwa terngiang begitu lama
Dari masyarakat biasa hingga pejabat ternama
Memberi luka untuk rumahku, Indonesia
Pantaskah kusebut ini tanda kiamat akan tiba?
Alam seolah meringis pedih akan ulah manusia
Bencana pun datang tiba-tiba tanpa diduga
Ada yang mengaku berjuang demi nama Sang Pencipta
Namun benarkah.. jika harus mengorbankan banyak jiwa
yang tidak berdosa?
Benarkah harus menggadaikan sarana penting milik
bersama?
Oh tidak… Aturan-Nya begitu indah, penuh kasih sayang,
dan cinta
Dan ada pula
Ya. Ada diantara mereka
Menguasai ilmu namun mendzholimi diri dan orang yang
mempercayai
Juga ada yang tak merasa berdosa, gunakan segala
cara..
hentikan langkah sang pembela keadilan
Ada juga.. cerita pilu lainnya yang membuat bulu kuduk
merindik menahan ngeri
Ketika bayi yang terlahir tanpa dosa, didapati hanya
beralaskan kardus dipagi hari
Ketika nyawa seorang anak dapat melayang ditangan
kerabat terdekat
Ketika masa depan dapat direnggut dengan trauma yang
kuingin cepat sembuhnya
Realita terus bergulir setiap hari
Pastikan Tuhanku tak lengah dari setiap inci akan pelanggaran
yang terjadi
Jantungku berdetak ketakutan mengingat adzab-Nya yang
pedih
Kala Dia menghendaki
Tak peduli yang berdosa.. dan yang menjaga diri, semua
kena tanpa terkecuali
Aku tak ingin negeriku musnah tanpa jejak seperti kaum
Luth yang berdosa
Aku tak ingin negeriku menyatu dengan lautan seperti
kaum Nuh yang ingkar
Aku tak ingin bangsaku jauh dari Rahmat-Nya, seperti
kaum Musa yang membangkang
Berharap aku tak sendiri
Mengharap cinta Ilahi senantiasa menyelimuti negeri
Berharap setiap pribadi mulai sibuk memperbaiki diri
Mengharap adzab-Nya tak datang meskipun sekedar mendekati
Wahai Rabb yang Maha Sempurna..
Semoga jiwa senantiasa Kau gariskan berbenah detik
demi detik
Semoga nama-Mu senantiasa bergema setiap saat
Tak peduli di bumi Aceh.. hingga bumi Merauke
Semoga jiwa senantiasa memilih jalan yang benar, jalan
yang dilalui Rasulullah
Semoga.. semoga.. semoga.. tiada henti mendekati-Mu
Meski harus terseok, meski harus dipenuhi derai tangis
Pertolongan-Mu senanatiasa dirindu oleh mereka yang
tak henti merayu-Mu
Karena rindu negeri yang damai setiap waktu
Karena inginkan damai menyelimuti setiap hati
Hati para penduduk negeri, Indonesia.. hari ini dan
esok nanti
#ODOPBatch2
#Harike13_pekanke3
#menebus_kewajiban
0 komentar