Pena Menari Hingga Nanti

by - 11:18 PM


September 2019 menjadi penanda sebuah mimpi dari sekian banyak mimpiku kembali ku gali. Menulis, ya sesederhana itu. Bergabung dengan komunitas One Day One Post (ODOP) adalah salah satu caraku agar bisa terus menerus “terpaksa” untuk menulis. Namanya juga mau jadi penulis, masa iya malas menulis dan membaca. Hemmm...

Keikutsertaan aku di komunitas ODOP Batch 7 adalah yang kedua kalinya. Saat itu aku gagal total dan terhempas dari ODOP Batch 2 (bacadisini). Hingga akhirnya kini ku telah melalui pekan terakhir dari penulisan tantangan yang masyaallah ini. Sulit ku percaya, mengingat tidak sedikit juga teman yang pada akhirnya tereliminasi ditengah jalan. Kamu bisa membaca tulisan demi tulisan yang ku torehkan melalui blog ini sejak permulaan September, sebuah upaya agar bisa terus ‘terpaksa’ menulis. Meskipun acakaduul dan perlu banyak saran dan masukan, masih belajar.

Berat memang tapi selalu ada waktu untuk apa yang kita prioritaskan. Tak jarang memang kebut-kebutan di waktu deadline yaitu 23.59 untuk melapor link tulisan yang telah dirilis plus daftar blog teman yang telah dikunjungi. Namun pada akhirnya bisa dinikmati, bisa dilalui biiznillah. Alhamdulillah.

picture taken from here

Lewat tulisan ini saya ingin berterima kasih kepada Allah yang tiada henti mengirimkan sinyal ide tulisan, kepada kedua orang tuaku~~ sumber inspirasiku, kepada para penanggungjawab komunitas ODOP terkhusus di Grup Kairo, juga para teman seperjuangan ODOP #timKAIRO yang rela meluangkan waktunya yang berharga setiap hari untuk membaca tulisanku, sekaligus memberinya masukan.

Cukuplah Allah sebaik-baik pembalas kebaikan. Semoga ini menjadi langkah awal agar setiap peserta ODOP suatu hari nanti bisa menelurkan buku-buku solonya, yang bermanfaat bagi banyak orang. Ya, buku yang kontennya kelak dapat menjadi pemberat dihari pembalasan disebabkan banyaknya kebaikan yang dapat dipetik dan diimplementasikan para pembacanya, penuh keberkahan.

Menabung pahala untuk kepulangan dan hari pembalasan yang pasti
sebagai bukti bahwa ku pernah setangguh ini mencari muka dihadapan Ilahi
Kini, perjuangan belum berhenti.
Tetap saling menyemangati,
Sungguh... Sungguh, jangan cepat puas diri,
Terus berlatih, hingga nafas terakhir baru pena kita terhenti.

^^
SALAM ODOP. Khofiyaarizki. TimKairo. ODOPbatch7

You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut