Pena Menari Hingga Nanti
September
2019 menjadi penanda sebuah mimpi dari sekian banyak mimpiku kembali ku gali. Menulis,
ya sesederhana itu. Bergabung dengan komunitas One Day One Post (ODOP) adalah salah satu caraku agar bisa terus
menerus “terpaksa” untuk menulis. Namanya juga mau jadi penulis, masa iya malas
menulis dan membaca. Hemmm...
Keikutsertaan
aku di komunitas ODOP Batch 7 adalah yang kedua kalinya. Saat itu aku gagal
total dan terhempas dari ODOP Batch 2 (bacadisini). Hingga akhirnya kini ku telah melalui pekan terakhir dari
penulisan tantangan yang masyaallah
ini. Sulit ku percaya, mengingat tidak sedikit juga teman yang pada akhirnya tereliminasi
ditengah jalan. Kamu bisa membaca tulisan demi tulisan yang ku torehkan melalui
blog ini sejak permulaan September, sebuah upaya agar bisa terus ‘terpaksa’
menulis. Meskipun acakaduul dan perlu banyak saran dan masukan, masih belajar.
Berat
memang tapi selalu ada waktu untuk apa yang kita prioritaskan. Tak jarang
memang kebut-kebutan di waktu deadline yaitu
23.59 untuk melapor link tulisan yang telah dirilis plus daftar blog teman yang telah dikunjungi. Namun pada akhirnya
bisa dinikmati, bisa dilalui biiznillah.
Alhamdulillah.
picture taken from here
Lewat
tulisan ini saya ingin berterima kasih kepada Allah yang tiada henti
mengirimkan sinyal ide tulisan, kepada kedua orang tuaku~~ sumber inspirasiku,
kepada para penanggungjawab komunitas ODOP terkhusus di Grup Kairo, juga para
teman seperjuangan ODOP #timKAIRO yang rela meluangkan waktunya yang berharga
setiap hari untuk membaca tulisanku, sekaligus memberinya masukan.
Cukuplah
Allah sebaik-baik pembalas kebaikan. Semoga ini menjadi langkah awal agar
setiap peserta ODOP suatu hari nanti bisa menelurkan buku-buku solonya, yang bermanfaat
bagi banyak orang. Ya, buku yang kontennya kelak dapat menjadi pemberat dihari
pembalasan disebabkan banyaknya kebaikan yang dapat dipetik dan
diimplementasikan para pembacanya, penuh keberkahan.
Menabung
pahala untuk kepulangan dan hari pembalasan yang pasti
sebagai
bukti bahwa ku pernah setangguh ini mencari muka dihadapan Ilahi
Kini,
perjuangan belum berhenti.
Tetap
saling menyemangati,
Sungguh...
Sungguh, jangan cepat puas diri,
Terus
berlatih, hingga nafas terakhir baru pena kita terhenti.
^^
SALAM ODOP. Khofiyaarizki. TimKairo. ODOPbatch7
0 komentar