Setiap orang jelas punya perbedaan masing-masing dan tidak suka apabila diperbandingkan. Namun ada kalanya suatu kondisi mengharuskan kita untuk belajar memaknai perbedaan itu. Terkait konteks pernikahan misalnya, akan selalu ada drama tak berujung yang menghiasi kehidupan dua pemeran utama.

Hingga menjadi jelas bahwa menyatukan dua keluarga bukan hal yang mudah. Dua cara bertumbuh yang berbeda, cara menyikapi masalah, cara mensyukuri nikmat. Mungkin saja bahkan bisa menjadi sangat berbeda bahkan hal yang detil atau sepele sekalipun, misalnya cara membuat kopi yang enak.

Namun jelas ini bukanlah tulisan yang memuat unsur permusuhan. Perbedaan membuat kita menjadi setiap pasangan menjadi lebih dewasa. Sebab menyadari bahwa setiap orang punya kekurangan dan kelebihan.

Lebih dari itu akan membuat keduanya untuk lebih mampu bersiap, bahwa ada masanya kita harus mengalah dan lebih menghargai keberadaan pasangan kita sebagai sebuah anugerah. Serta ada masanya dimana memang kita harus tegas menyampaikan bahwa pasangan kita salah, apabil kita meyakini itu sebuah kesalahan.

Jelas bukan untuk membuktikan bahwa kita yang terbaik. Namun untuk menyelamatkan orang yang kita cintai dari suatu bencana yang mungkin belum terlihat jelas hilal bahaya dalam pandangannya atau dari sesuatu yang dianggap maksiat dalam agama ini dan mengundang murka Allah. Ya, bencana yang bisa saja terjadi besok atau lusa.

Memahami, menjadi solusi pertama yang diambil ketika dua ego berjumpa dari dua orang yang mengaku saling menyayangi karena Ilahi. Mau bertahan atau menyerah?