[Biografi] Tangguh itu Pilihan: Ika dalam sebuah Pembuktian
Wanita
tangguh itu bernama Ika Yudha Ningrum. Panggil saja dia Ika, lahir di kota Metro yang terletak di provinsi Lampung.
Lahir sebagai anak kembar menjadi kenangan yang manis bagi wanita
kelahiran Mei 1982 ini, setiap orang
gemas dibuatnya. Putri bapak Juhartono dan ibu Hartati ini menyelesaikan studi dengan
mengambil konsentrasi ilmu keperawatan di Akademi perawat Notokusomo Jogjakarta
dan lulus pada tahun 2002. Kemudian melanjutkan lagi pada jenjang studi D IV di
Poltekkes Tanjungkarang Lampung dengan konsentrasi ilmu yang linier, ilmu
keperawatan. Konsistensi studi tersebut berbuah hasil dengan diterimanya Ika
sebagai salah satu staf Perawat yang juga merangkap sebagai edukator diabetes
mellitus hingga saat ini.
Wanita
bermoto “hidup adalah kesempatan untuk belajar berbagi dan berkarya” ini
kemudian menyempurnakan separuh agama dengan menerima pinangan Bambang Margono.
Pernikahan keduanya dikaruniai oleh dua putri yang cantik bernama Rahma Amalia
(12 tahun) dan Asma’ Hanifah Arrahma (7 Tahun). Hingga akhirnya takdir Allah
telah berbicara.
credit picture to here
Empat
tahun lebih enam bulan yang lalu adalah hari yang tidak terbayangkan oleh Ika, kala
sang belahan hati dipanggil kembali keharibaan Ilahi. Kesedihan itu punya ruang
dan batasan waktu jika kita mau. Ika bangkit berjuang melanjutkan hidup bersama
dua putri kecil yang menjadi penyemangat hidupnya. Betapa tidak, Ika harus
mati-matian berjuang untuk membesarkannya menjadi anak sholehah yang kelak akan
membukakan pintu syurga untuk kedua orang tuanya.
Setahun
pasca kepergiaan sang belahan hati, Ika mulai menggeluti dunia menulis. Tulisan
Ika pada awalnya bermula dari status demi status tentang kepergian dan
kehilangan. Kemudian wanita pecinta novel karangan Asma Nadia ini memberanikan
diri untuk mengikuti sayembara menulis, untuk tujuan lebih dari sekedar self healing. Bermula dari mencoba
hingga jadi ketagihan, begitulah proses yang dilalui Ika. Karya pertamanya
adalah tulisan berjudul “Anak Memaksaku untuk Tangguh” yang dimuat dalam buku
antologi “Bangga Menjadi Ibu” yang rilis tepat diakhir tahun 2016. Hingga hari
ini karyanya telah terbit dalam berbagai buku antologi berjudul “Diary of Love”, “Maafkan Ibu Nak”, “Never Give Up”, ”Perempuan Kelas Atas:
Kisah single parent”, “Kumpulan
puisi: Kepak Sayap Perempuan”, “Kumpulan puisi: Opera Hati Perempuan”, “Kumpulan
Puisi: Bilik Suara”, dan dua puluh lebih buku antologi lainnya yang telah
memuat karyanya.
Setelah
yakin akan kegemaran barunya, Ika lalu memutuskan untuk berada di lingkungan
dengan orang-orang yang juga gemar menulis. Hal ini guna mengistiqomahkan Ika
untuk terus berkarya menebar manfaat lewat kata demi kata. Ika lalu bergabung
dengan grup di laman facebook “Ibu-ibu
doyan nulis”, serta sekolah perempuan yang dari sana pula Ika menjadi tahu
lebih banyak tentang seluk beluk dunia kepenulisan. Tak hanya menulis, Ika
berharap dapat menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain dan lebih
bersyukur. Membentuk komunitas “Kecanduan Sedekah Indonesia” sukses mewarnai
hidup Ika. Membagikan nasi kotak kepada para pejuang nafkah kala semburat subuh
mulai muncul dihari jumat adalah salah satu program andalannya. Komunitas tersebut
mewadahi donasi dari banyak orang yang ingin bersedekah. Tak hanya itu, bagi
mereka yang berkekurangan untuk bersedekah materi bahkan masih mempunyai
peluang untuk bersedekah lewat tenaga untuk membantu membagi-bagikan nasi kotak
kepada mereka yang membutuhkan.
Bangkit
dari kesedihan rupanya sukses Ika lalui salah satunya lewat menulis. Tangguh,
memang bersedia membentuk kita asal diri bersedia berproses dengan segala asam
manis yang dunia ini tawarkan. Maka Ika Yudaningrum adalah satu dari sekian
wanita tangguh yang berhasil berdamai dengan waktu bahkan melahirkan banyak
karya dan inspirasi bagi banyak orang. Namun dari segala pencapaian yang telah
didekap, ada satu mimpi yang masih terganjal dalam daftar panjangnya. Ya,
menulis buku sendiri. Dengan segala kesibukan yang menghampiri baik dalam
menjalankan peran sebagai seorang profesional juga seorang ibu, membuatnya
terus berbenah untuk mampu berkawan
dengan waktu yang begitu cepat berlalu. Dear kak Ika, semoga buku solo-nya cepat
rilis dan dapat berkontribusi dalam melahirkan lebih banyak lagi Ika tangguh lainnya
di bumi pertiwi.
#TantanganTerakhir
#ODOPBatch7
#OneDayOnePost
1 komentar
MasyaAlloh tulisannya bikin saya terharu. Terimakasih sayang terus menulis yaaa
BalasHapus