Memeluk Matahari | Episode 4 | Fictioong

by - 12:56 AM

M A K N A

Firda selama berhari-hari masih berjuang dengan segala rutinitasnya. Ia masih duduk disana dengan komputernya, setia menyalakan harapan, mengenyahkan ragu.

"Ya, aku akan anggap semua ini sebagai proses belajar"kata Firda

Pukul 8 bel berbunyi, seluruh karyawan dibawah divisi mba Santi berkumpul di ruang utama divisi.
Ancul memimpin doa sebelum pekerjaan dimulai.

"Aamiin" ucap para karyawan berbarengan

"Oke saya ambil alih ya teman-teman. Besok insyaallah kita akan kedatangan pak Mugi, presiden direktur PT Purwo barokah, saya harap  bisa bekerja sama untuk bahu membahu segala aset kita juga berkas-berkasnya, jaga kebersihannya juga" kata mba Santi sebelum breafing pagi dibubarkan.


Hari yang ditunggu tiba, pak Mugi datang berkunjung ke kantor Firda, cabang ke 7 dari perusahaan yang dirilisnya sejak tahun 2000.
Mba Santi masih asik mengajak pak Mugi dan tim direksi berkeliling. Hingga tiba di meja kerja Firda

"Nah ini namanya Firda pak Mugi, dia lulusan cum laude dari Universitas Polisha, dia baru satu semester disini" ucap mba Santi

"Selamat pagi pak, saya Firda Mar'atussholihah"

"Bagaimana Firda? sudah kerasan disini?" Tanya pak Mugi sambil tersenyum

"Alhamdulillah saya senang diterima bekerja disini, para teman-teman dan kakak juga banyak menolong saya selama tugas pak"

"Iya, jika kamu mau bersabar lebih lama insyaallah kamu akan rasakan manfaatnya, dimana itu akan bermanfaat buat diri kamu sendiri kelak, sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang. Seperti kedisiplinan ,kejujuran, keterampilan, dan kekeluargaan, relasi. Kamu tahu tidak? dulu saat membangun Purwobarokah ini pun sempat pasang surut, bahkan nyaris bangkrut. Tapi kenapa bisa secemerlang saat ini? Tentu karena izin Allah"

Firda merinding, antusias

"Yang kemudian dibarengi dengan kerja keras dan kesabaran yang tidak berbatas. Dan sekarang kamu bisa lihat hasilnya. Perusahaan kita menjadi salah satu top brand di Asia Tenggara. Itu hanya satu diantara banyak prestasi yang kebanyakan orang mungkin lihat"lanjut pak Mugi

"Iya pak, terima kasih banyak, saya akan lebih bekerja keras lagi"

"Semangat Firda"ucap pak Mugi hingga mulai beralih ke ruangan berikutnya.

Sesaat Firda merenungi perkataan pak Mugi,
"Benar juga, tidak ada hasil memuaskan tanpa dibarengi kerja keras dan kesabaran" ucap Firda tersenyum. 

Genta tiba-tiba masuk ke ruangan Firda

"Firda........." ucap Genta dengan raut wajah yang murung

"Iyaa ta kamu kenapa...?"

dengan langkah ragu, Genta mendekat. Seperti hendak menyatakan hal penting dan tertahan dibibir. Firda membalas dengan tatapan tanya, menduga-duga gelagat Genta.

"Genta kamu kenapa..?"

Bersambung-----

#odopbatch7
#onedayonepost
TantanganPekan ke-7

You May Also Like

2 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut