Kemarin

by - 12:36 AM


Kemarin kita menyusun rencana tentang hari ini dan setelahnya. Tentang mimpi yang ingin kita capai satu persatu. Indah sekali rasanya, kita menjadi sangat bersemangat untuk menggapainya.
Namun tidak jarang pula saat esok tiba, kita seolah lupa tentang apa yang membuat kita semangat kemarin. Rasanya hanya jadi penyemangat sesaat. Padahal langkah awalnya sudah tepat. Namun tetap saja tidak tercapai.
Menjadi penting untuk memuhasabah niat sebelum melakukan sebuah amalan. Lebih dari itu restu orang tua menjadi sangat penting dalam kelangsungan perjuangan kita mencpaai cita-cita. Semoga ini tak menjadi hal yang kita sepelekan.
Gemar maksiat kala beramai-ramai apalagi ketika saat bersendirian. Jelas hal ini dapat mengundang murka Allah. Waktu menjadi tidak produktif sebab habis digunakan untuk melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan dalam agama. Yah keberkahan waktu hendaklah menjadi hal yang patut kita kejar, sebab waktu kita sangat terbatas di dunia ini. Kita tengah dikepung maut, yang sigap mengantar kita ke dimensi yang berbeda kapanpun Allah sudah berkehendak.

taken from here

Ketika kita bermaksiat maka berlalu pula kesempatan untuk menuntut ilmu agama atau melakukan satu kebaikan yang sarat akan pahala.  Godaan memang bukan tidak mungkin tidak ada, akan selalu ada. Sebab begitulah janji iblis dan keturunannya, menyesatkan anak adam hingga menemaninya kelak menjadi bahan bakar neraka. Wana’udzubillah min dzalik. Tugas kita hanya mencoba bertahan dan berdoa sekuat mungkin. Hal ini agar kita menjadi lebih bersemangat mewujudkan mimpi-mimpi kita. Mungkin kita selalu kalah, tapi teruslah bangkit untuk berbenah meskipun sedikit demi sedikit. Insyaallah, kamu pasti bisa. Kan kamu punya Allah ?


You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut