Mulai dari mana

by - 12:36 AM


Seorang wanita kerap kali diidentikkan sebagai sosok yang rapi, bersih, multi tasking, dan hebat. Semua keterangan tersebut mau tak mau pasti disematkan pada wanita, ketika waktu sudah mengantarnya berganti status menjadi istri juga ibu.

Namun bagaimana kah kita melihat diri kita hari ini? Apakah sudah menjadi versi terbaik dari diri kita? Maukah kita menikahi orang yang kepribadiannya seperti kita? Apakah masih bernyali kita berkhayal tentang lelaki sholeh sementara kita enggan untuk membeahi diri kita? Bangun. Iya, itulah yang harus kita lakukan pertama kali. Bangkit dari khayalan yang mustahil tersebut.
Hal ini disebabkan karena Allah hanya akan memberikan atau menjodohkan lelaki yang buruk dengan wanita yang buruk, begitupun sebaliknya. Maka dari itu ketika seorang wanita masih berstatus gadis, begitu banyak waktu kesempatan untuk berbenah. Jelas niat harus senantiasa ikut diperbaharui. Jangan sampai niat kita berubah menjadi lebih baik adalah untuk mencari perhatian lelaki sholeh. Padahal Allah sangat mencemburui hati yang berharap kepada selain-Nya. Niat yang lurus lillahi taala, insyaalah akan mendapat petunjuk yang diberkahi oleh Allah.
Yuk berbenah dari diri sendiri. Jika sulit, coba ku bantu ingatkan.

sudah makan?

sudah tidur?

gimana sekolahnya?

sudah bersihkan tempat tidur?

sudah cuci baju?

Jika belum maka memang sudah saatnya kita berjuang sepenuh hati menjadi pribadi yang lebih rajin, teratur, dan rapi lagi.
taken from here
Hal tersebut  juga sebagai usaha agar kelak setelah menikah kita tak lagi kelabakan memperbaiki diri, kelabakan mencari buku dan seminar pra nikah. Yuk rajin beberes dan berbenah dari sekarang. Semangat kamu ^^


You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut