Memangnya Anda Siapa?

by - 12:35 AM


Kerap hati bercakap sendiri, mengomentari satu demi satu manusia ciptaan Allah Yang Maha Sempurna. Entah bajunya, entah fisiknya, entah caranya berbicara, entah polesan riasannya, bahkan hingga ketidaksempurnaannya dalam menggunakan hijab syar’i. Terlalu banyak yang begitu dengan mudahnya terlantun lewat hati ini.
Jika saja tidak ada kata istighfar, jika saja tak sadar Allah Maha Mengawasi, jika saja lupa kalau ada malaikat yang siap mencatat detil setiap amalan, maka siapa lagi yang mengendalikan diri? Maka menjadi hal yang patut disyukuri ketika rem hati masih berfungsi untuk bergegas beralih dari hal yang kurang berfaedah.
Kita begitu mudah menghakimi, muslimah yang memakai baju yang berlengan setengah misalnya. Jelas saja sebagian aurat tangannya tersingkap. Jelas saja itu menjadi dosa baginya ketika setiap lelaki non mahram memandangnya. Dan ketika hati berdongkol menyombongkan diri “...kasihan sekali dia tidak mengerti, kenapa sih dia berani sekali pakai baju kaya begitu kan dosa....” Apakah kemudian dia akan berubah?
Jelas saja tidak sebab kita hanya berani berucap dalam hati, sementara manusia menilai dari apa yang kita ucapkan. Ya, mereka tergugah dari apa nasihat baik yang kita ucapkan dan terlebih lagi dari yang kita praktikkan. Bukankah bisa saja dia belum paham tentang batasan aurat muslimah? bukankah bisa jadi ilmu belum sampai padanya?
taken from here
Maka sebagai saudara seiman yang baik hati dan peduli, memberi tahu kebenaran tentu saja menjadi salah satu solusi terbaik dalam rangka menghilangkan tanggungjawab di akhirat kelak. Bisa saja sang saudara kita menggugat kita di akhirat karena kita tidak mengajarkan fikih pakaian muslimah kepadanya. Memang benar adanya bahwa mendoakan adalah selemah-lemahnya iman. Namun tidak ingin kah kita mencoba untuk mengajak dan menyampaikannya dengan santun? Ingatlah, bahwa hati setiap manusia dipegang Allah. Sekeras apapun hatinya maka suatu saat pasti bisa luluh insyaallah atas izin-Nya. Maka jangan lelah mendoakan, jangan lelah menyampaikan. Dan yang terpenting tetap semangat memperbaiki segala kekurangan diri, sebelum sibuk menghakimi.

#kelasnonfiksi
#ODOPBatch7

You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut