Keluarga Hangat yang Menyejukkan Hatiku

by - 6:03 PM


Rangkaian kegiatan baru saja berakhir dari kantor pusat Ajinomoto Indonesia (Sunter, Jakarta). Aku masih duduk di lobi menyaksikan satu per satu finalis pulang ke tempatnya masing-masing, sambil menunggu jemputanku yang sepertinya akan terlambat datang. Hari ini aku akan bertolak dari Sunter menuju Tangerang, menetap beberapa waktu di rumah paman yang telah lama tidak aku jumpai.
Setelah menunggu selama beberapa jam, finally kakak travel datang juga. Bismillah, kami mulai perjalanan menuju Tangerang. 
google image
Macet? Tentu saja. Hal ini sepertinya sudah sangat biasa di kota besar ini. Pandanganku masih sama, masih mendongak memandang jejeran gedung-gedung pencakar langit yang seperti tiada ujungnya. Hingga akhirnya aku tertidur karena kelelahan dan tak lama aku pun terbangun. Rupanya perjalanan masih agak jauh. Tak ada suara lain, kecuali  radio yang terus berkicau di jok depan mobil yang terus melaju ini. Selang  beberapa jam, alhamdulillah aku tiba di rumah tujuanku. Ya. Disinilah aku memulai hidupku, untuk paling lama seminggu ke depan.
Keluarga ini sangat hangat, mereka menyambutku dengan sangat baik. Percakapan diawali dengan tujuanku bepergian ke kota Jakarta dan segala hal yang akan aku lakukan. Rupanya menjelang tengah malam, ada keluargaku yang juga bakal datang dirumah ini. Senang? Tentu saja.. soalnya aku telah beberapa waktu tidak bertemu mereka. Hufft.. jadi rindu kampung halaman.
Mereka datang dipertengahan malam, aku bertemu mereka kala pagi berikutnya menjelang.  Kami mulai bercerita beragam hal, sarapan bersama, dan akhirnya keluar rumah pun bersama. Kala itu yang ambil posisi sebagai driver kami adalah kakak yang waktu aku kecil jadi teman mainku. Gak nyangka bisa ketemu dia lagi :’’D. Sebagai orang termuda dan satu-satunya cewek diantara mereka, aku harus tahan dijahilin. Banyak hal yang bisa jadi lelucon, yang pada akhirnya justru itulah yang menambah keakraban diantara kami. Aku mensyukuri waktu berharga yang Allah anugerahkan. Kerinduan akan kampung halaman sedikit terobati dengan bertemu mereka di ibu kota. Dan mungkin merasakan a taste for having older brothers hehe..
Kediaman Paman I di Tangerang dikelilingi oleh tetangga yang ramah-ramah dan rata-rata punya anak berusia bayi hingga balita. Tak jarang jika sore menjelang, bakalan banyak anak-anak yang berkumpul dan bermain di teras maupun depan rumah paman I. Bagaimana dengan malam hari? Anak-anak masih juga berkumpul di teras rumah paman I, meskipun jumlahnya tak banyak. Ini pula salah satu waktu yang aku senangi kala penat belajar. Aku bisa keluar bergabung mengajari anak-anak itu beberapa hal, atau sekedar ikut berkenalan dengan mereka. Saat tinggal dirumah beliau bersama kakak-kakak dan paman kece, bisa dibilang saya jarang tinggal di rumah. Paman I pasti memulai pagi hari dengan pertanyaan yang sama, “mau kemana hari ini?” . Dan jadilah kita meninggalkan rumah dipagi hari, dan kembali kala mentari telah terbenam. Satu hari kami habiskan di tempat yang sama, di meja makan yang sama, dan kembalinya pun sama-sama. Jadinya kami punya satu cerita, yang dapat kami bagikan kepada keluarga di Sulawesi. Melalui pertemuan yang tak lebih dari seminggu ini, saya merasa larut dalam keluarga paman I dan kakak serta paman-paman kece. Saya mensyukuri setiap moment dan waktu yang berharga. Dan semua ini menambah cintaku kepada Sang Pencipta, yang begitu baiknya telah menempatkan saya ditengah-tengah mereka.
Apa jadinya kita tanpa keluarga? Pasti hidup terasa ada yang berbeda.. Keluarga adalah orang pertama yang dapat menerima kita apa adanya (tentunya setelah Allah). Memang benar seiring berjalannya waktu, yang kecil akan menjadi dewasa, yang dewasa akan menua, dan semuanya memiliki rutinitas masing-masing. Dan alangkah indahnya jika waktu yang ada di depan mata, dapat digunakan maksimal bersama orang-orang tercinta. Sebab bisa jadi, pertemuan ini sulit atau bahkan tidak akan dijumpai lagi dimasa yang akan datang. Semoga masih diberi umur panjang. Semoga kecintaan ini pun berdasar karena Allah, agar kasih sayang ini tak hanya berlangsung di bumi Allah.. tapi juga kelak di akhirat-Nya, Insya Allah :’)

#ODOPBatch2
#Tulisanke24_Pekanke7_bulanke2
#belum_nulis_tantangan



You May Also Like

6 komentar

  1. Keluarga adalah tempat kita berbagi dan berkumpul

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget mbak lisa :') keluarga pula menjadi salah satu dorongan tkuat sseorang unt bjuang meraih kesuksesan :')

      Hapus
  2. Keluarga adalah tempat kita berbagi dan berkumpul

    BalasHapus
  3. Jadi rindu kumpul dengan keluarga besar

    BalasHapus
  4. ayo mbak wiwid segera mengobati kerinduannya :)

    BalasHapus
  5. Kalau kata keluarga cemara "Harta yang paling berharga adalah keluarga"

    BalasHapus

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut