Keluarga Hangat yang Menyejukkan Hatiku
Rangkaian kegiatan baru saja berakhir dari kantor pusat
Ajinomoto Indonesia (Sunter, Jakarta). Aku masih duduk di lobi menyaksikan satu per satu finalis
pulang ke tempatnya masing-masing, sambil menunggu jemputanku yang sepertinya
akan terlambat datang. Hari ini aku akan bertolak dari Sunter menuju Tangerang,
menetap beberapa waktu di rumah paman yang telah lama tidak aku jumpai.
Setelah menunggu selama beberapa jam, finally kakak travel datang juga.
Bismillah, kami mulai perjalanan menuju Tangerang.
google image
Macet? Tentu saja. Hal ini
sepertinya sudah sangat biasa di kota besar ini. Pandanganku masih sama, masih mendongak memandang jejeran
gedung-gedung pencakar langit yang seperti tiada ujungnya. Hingga akhirnya aku tertidur
karena kelelahan dan tak lama aku pun terbangun. Rupanya perjalanan masih agak
jauh. Tak ada suara lain, kecuali radio
yang terus berkicau di jok depan mobil yang terus melaju ini. Selang beberapa jam, alhamdulillah aku tiba di rumah
tujuanku. Ya. Disinilah aku memulai hidupku, untuk paling lama seminggu ke
depan.
Keluarga ini sangat hangat, mereka menyambutku dengan
sangat baik. Percakapan diawali dengan tujuanku bepergian ke kota Jakarta dan
segala hal yang akan aku lakukan. Rupanya menjelang tengah malam, ada
keluargaku yang juga bakal datang dirumah ini. Senang? Tentu saja.. soalnya aku
telah beberapa waktu tidak bertemu mereka. Hufft.. jadi rindu kampung halaman.
Mereka datang dipertengahan malam, aku bertemu mereka
kala pagi berikutnya menjelang. Kami mulai
bercerita beragam hal, sarapan bersama, dan akhirnya keluar rumah pun bersama.
Kala itu yang ambil posisi sebagai driver kami adalah kakak yang waktu aku
kecil jadi teman mainku. Gak nyangka bisa ketemu dia lagi :’’D. Sebagai orang
termuda dan satu-satunya cewek diantara mereka, aku harus tahan dijahilin.
Banyak hal yang bisa jadi lelucon, yang pada akhirnya justru itulah yang menambah
keakraban diantara kami. Aku mensyukuri waktu berharga yang Allah anugerahkan.
Kerinduan akan kampung halaman sedikit terobati dengan bertemu mereka di ibu
kota. Dan mungkin merasakan a taste for
having older brothers hehe..
Kediaman Paman I di Tangerang dikelilingi oleh tetangga
yang ramah-ramah dan rata-rata punya anak berusia bayi hingga balita. Tak
jarang jika sore menjelang, bakalan banyak anak-anak yang berkumpul dan bermain
di teras maupun depan rumah paman I. Bagaimana dengan malam hari? Anak-anak
masih juga berkumpul di teras rumah paman I, meskipun jumlahnya tak banyak. Ini
pula salah satu waktu yang aku senangi kala penat belajar. Aku bisa keluar
bergabung mengajari anak-anak itu beberapa hal, atau sekedar ikut berkenalan
dengan mereka. Saat tinggal dirumah beliau bersama kakak-kakak dan paman kece,
bisa dibilang saya jarang tinggal di rumah. Paman I pasti memulai pagi hari
dengan pertanyaan yang sama, “mau kemana hari ini?” . Dan jadilah kita
meninggalkan rumah dipagi hari, dan kembali kala mentari telah terbenam. Satu
hari kami habiskan di tempat yang sama, di meja makan yang sama, dan kembalinya
pun sama-sama. Jadinya kami punya satu cerita, yang dapat kami bagikan kepada
keluarga di Sulawesi. Melalui pertemuan yang tak lebih dari seminggu ini, saya
merasa larut dalam keluarga paman I dan kakak serta paman-paman kece. Saya
mensyukuri setiap moment dan waktu yang berharga. Dan semua ini menambah
cintaku kepada Sang Pencipta, yang begitu baiknya telah menempatkan saya
ditengah-tengah mereka.
Apa jadinya kita tanpa keluarga? Pasti hidup terasa ada
yang berbeda.. Keluarga adalah orang pertama yang dapat menerima kita apa
adanya (tentunya setelah Allah). Memang benar seiring berjalannya waktu, yang
kecil akan menjadi dewasa, yang dewasa akan menua, dan semuanya memiliki
rutinitas masing-masing. Dan alangkah indahnya jika waktu yang ada di depan
mata, dapat digunakan maksimal bersama orang-orang tercinta. Sebab bisa jadi,
pertemuan ini sulit atau bahkan tidak akan dijumpai lagi dimasa yang akan
datang. Semoga masih diberi umur panjang. Semoga kecintaan ini pun berdasar
karena Allah, agar kasih sayang ini tak hanya berlangsung di bumi Allah.. tapi
juga kelak di akhirat-Nya, Insya Allah :’)
#ODOPBatch2
#Tulisanke24_Pekanke7_bulanke2
#belum_nulis_tantangan
6 komentar
Keluarga adalah tempat kita berbagi dan berkumpul
BalasHapusbener banget mbak lisa :') keluarga pula menjadi salah satu dorongan tkuat sseorang unt bjuang meraih kesuksesan :')
HapusKeluarga adalah tempat kita berbagi dan berkumpul
BalasHapusJadi rindu kumpul dengan keluarga besar
BalasHapusayo mbak wiwid segera mengobati kerinduannya :)
BalasHapusKalau kata keluarga cemara "Harta yang paling berharga adalah keluarga"
BalasHapus