Terenyuh, Tersentuh, Tergoda ‘tuk Menjadi Sepertimu
Aku pun melangkahkan kaki, ditemani mentari pagi yang nampaknya malu-malu
‘tuk memancarkan sinarnya. Hari ini saya berencana menemui seorang kakak aka
Ibu aka wanita strong. Tujuannya tak
lari dari seputar materi thesis-nya, ya.. mungkin sedikit diskusi dapat
membantu beliau untuk menemukan sebuah atau beberapa solusi. Sejam berlalu, aku
tiba dikampus dan memulai menyelesaikan segenap urusan yang tertunda
dihari-hari yang lalu. Aku berniat menemui kakak di Lab setelah menuntaskan ke-rempong-anku pagi ini..
Namun karena beberapa kendala, finally pertemuan itu dipindahkan di salah satu
Mall di Makassar. Well, ini pertama kalinya aku melaksanakan diskusi pelajaran
di mall :’D terasa baru bagiku. Akhirnya menjelang 02.30 p.m, aku, kakak, dan seorang
temanku (bernama M) berkumpul di satu titik, lengkap dengan sebuah laptop yang
tengah menampilkan materi thesis kakak. Kami mencoba menyelesaikan draft rumusan masalah, parameter penelitian,
serta metode penelitian. Sejujurnya saya tak begitu expert tentang materi penelitian
kakak. Beruntung “M” memiliki topik
tugas akhir yang sama, gambaran nyata serta pertimbangan-pertimbangan dari “M” terasa
sangat membantu. Memikirkan tentang metode penelitian kenyataannya tidak
semudah yang dipikirkan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan seperti
kelengkapan mesin, waktu pengujian atau waktu analisa, dan kemampuan dari segi
finansial untuk melengkapi jenis pereaksi dalam suatu pengujian. Dan sering
membaca jurnal ilmiah, menjadi salah satu hal sangat membantu dalam diskusi
topik berat macam ni. Melalui membaca, banyak pelajaran yang diperoleh dari
penelitian terdahulu seperti kesalahan-kesalahan, dan hasil pengujian terbaik
dalam suatu topik penelitian. Kakak adalah salah satu contohnya, ia telah
mengkhatamkan beragam jurnal ilmiah ‘tuk menuntaskan beragam pertanyaan atas rencana
penelitiannya. Kini ia mampu mengemukakan banyak hal terkait topik yang dulu membuatnya
bingung stengah mati. Dan ini sungguh berguna dijadikan bahan pertimbangan dalam
memutuskan beberapa hal terkait metode penelitian. Alhamdulillah.. setelah sejam, akhirnya
diskusi ini dapat menghasilkan beberapa poin penting, yang akan menjadi
pertimbangan kakak strong-ku dalam
memulai perjuangannya di area laboratorium.
Diskusi berat itu rupanya menyita banyak energi, otak lelah ini nampaknya
mulai memberi kode keras lewat bunyi tak jelas di sudut perut kiri. Food court-pun menjadi pilihan. Dan
disanalah cerita tak terduga, ku dengar ‘tuk pertama kali. Kakak strong ku adalah sosok yang terbuka,
untuk hal-hal yang menurutku masih dianggap wajar. Aku hanya tahu dia adalah
seniorku di SMA yang sama, yang kini tengah berjuang tanpa lelah ‘tuk menyelesaikan
thesisnya yang sempat trouble selama
setahun, rela berjuang bolak balik kampus yang jaraknya sekitar 13 km dengan
menggunakan jasa angkot, plus merangkap sebagai ibu untuk anaknya yang masih
sangat kecil. Selebihnya, aku tak tahu apa-apa.
Namun dibalik sepaket senyum dan guyonannya selama ini, dia menyimpan
beberapa beban pikiran yang tak mudah. Ayahnya drop dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit. Yah.. sejenis
sakit yang tidak terdeteksi oleh tim medis, atau dengan kata lain, penyakit
yang sengaja dikirimkan untuk Ayahnya. Masyaa Allah, betapa tega orang yang
melakukannya. Semoga Allah memberinya petunjuk ‘tuk kembali ke jalur yang
benar. Hal ini cukup merisaukan kakak-ku, sebab hal ini pasti terjadi satu kali
dalam setahun, setidaknya pada tiga tahun terakhir. Mohon doanya yaa readers, semoga Ayahanda kakak dapat
segera sehat seperti sedia kala. Hal itu nampaknya memberi impact kepada kehidupannya dan keluarga besarnya. Sang adik bungsu
pun nyaris terkena, namun Alhamdulillah segera baikan. Itu adalah salah satu
kenyataan yang tak pernah kubayangkan menimpa hidup kakak. Tak lama kemudian handphone-nya pun berbunyi, sebuah pesan
singkat nyaris menghilangkan selera makannya. Suhu tubuh sang buah hati rupanya
makin meningkat. Namun aku tidak melihat gurat-gurat stress yang tersurat
diwajahnya. Kecemasan itu ada, namun didetik berikutnya ia mampu ‘tuk meng-handle kecemasannya. Masyaa Allah…
nyatanya ada wanita kuat lagi disekitarku. Menjalani hidup tanpa menyerah dan
lelah, menikmati setiap pemberian Tuhan dengan syukur dan lapang dada.
cinemablend.com
Aku yakin, Allah pasti punya rencana mengapa hari ini Dia memudahkan
langkahku ‘tuk menemui kakak, duduk bersama ‘tuk membahas banyak hal yang tak
terduga. Mengapa ia begitu tegar? Mengapa ia begitu kuat? Mengapa ia terlihat
baik-baik saja? Nampaknya ini adalah contoh riil yang Tuhan perlihatkan. Bahwa
masalah besar kenyataannya tak akan memudarkan senyuman seorang wanita yang
tengah berjuang menghadapi banyak cobaan. Ya, wanita yang berpegang teguh dan
yakin akan rencana terbaik Rabb-nya, wanita yang selalu berprasangka baik
kepada Rabb-Nya. Kenyataannya, Allah hadirkan solusi dari setiap kebuntuan,
jika hamba-Nya benar-benar mau berusaha mencari jalan keluar. Masyaa Allah.. Allah tak pernah mengingkari
janji. Jadi teringat sebuah dalil.
Hatiku sempat terenyuh, lantas terbayang dan bertanya dalam hati “Hey, apa yang kau lakukan selama ini
Khofiyaa? Apakah kau bisa sekuat kakak?” .
Rasanya seperti dapat pelajaran berharga yang Allah titipkan melalui
kakak. Kakak bisa, Insya Allah saya juga bisa. Bisa… ‘tuk menjinakkan seabrek ujian
kehidupan yang senantiasa menghampiri, yang sangat rentan menurunkan semangat.
graphicsheat.com
Mentari kini berada dipenghujung langit sebelah barat. Ku akhiri hariku dengan kakak dan “M”
melalui seuntai salam penuh doa. Allah begitu baik.. mempertemukanku dengannya.
Berharap semangatnya mampu menulariku hingga akhir, atas izin Ilahi.
#ODOP_BATCH2
#Tulisan36_Pekan9
2 komentar
semoga ayahhanda kakak segera disembuhkan
BalasHapusAamiin makasih kak ^^
Hapus