Kunjungan Agro Industri Rumput Laut

by - 9:07 PM



    Kamis, 7 Juni 2012 adalah hari yang juga gak terduga.. pasalnya my cute chingu, Dewi S Monoarfa berhasil mengaja-merayu-membujuk saya untuk ikut kunjungan industri yang pada awalnya tidak ingin saya hadiri pasalnya saya harus ke sekolah binaan FUM untuk mengambil uang infaQ, namun.. pada akhirnya niat ke sekolah saya pending ke hari jumat -alhamdulillah.. udah-
     Cukup dengan Rp 10.000, dan ucapan Basmallah.. saya akhirnya nekat pergi kunjungan industri tersebut, bersama kakak-kakak himpunan yang sebenarnya pengen saya hindari :( but overall.. saya menikmati perjalanan di bus+rangkaian acara bersama mereka, hehe.. Pas juga sih, ada manfaatnya saya ikut, karena hal ini berkaitan erat dengan science terapan saya : )
     Kurang lebih satu jam, kami tiba di kabupaten Maros, Sulawesi Selatan tepatnya di-Bosowa Coorporation PT Bantimurung Indah-  dan seketika saya ditunjuk menjadi notulen saat sesi tanya jawab dengan pihak pabrik ow..ow.. ow.. berikut susunan+komposisi acara kami : )

v Pembukaan oleh MC
v Sambutan ketua umum HIMATEPA UH
-   Berharap mendapatkan bimbingan secara langsung mengenai aktivitas produksi di Bantimurung Indah
-       Dapat mengetahui apa yang harus dilakukan pada rumput laut
v Sambutan bapak perwakilan PT Bantimurung Indah
-    Dituntut bagaimana agar mampu bekerja sesuai planning, dan dievaluasi kelak. Jika diperoleh kekurangan, diperbaiki agar tidak terulang di masa depan
-    Struktur perusahaan PT Bantimurung Indah secara sederhana dipimpin oleh CE yang membawahi CIP. CIP membawahi Head yang terbagi-bagi lagi menjadi anak-anak perusahaan Bosowa
-     Proses yang dilakukan di PT Bantimurung Indah, masih semi refind carragenan. Jenis rumput laut yang diproduksi adalah rumput laut Euchema spinosum, dan Euchema potoni. Tapi tidak menutup kemungkinan akan memproduksi Gracilaria.
v Pemaparan Produksi Rumput Laut
§   Sejarah PT Bantimurung Indah
-      Didirikan pada tanggal 28 Februari 1986
-  Dulunya memproduksi Gracilaria dalam bentuk agar batangan. Namun, hal tersebut tidak dilanjutkan karena kerja sama dengan konsultan Jepang terhenti. Selain itu juga ditunjang karena banyaknya peraturan negara Jepang dalam hal ekspor produk
-       Awalnya rumput laut yang diproduksi dibuat pupuk, dan ATG.
-      Pemaparan tata letak pabrik
§   Material Incoming
-   Bahan baku diperoleh dari Sulawesi Selatan (Takalar, Bulukumba, Jeneponto, Bantaeng, Bone, dan lain-lain), Sulawesi Tengah (Luwu Banggai), Sulawesi Tenggara (Kendari, Bau-bau), Sulawesi Utara, Sulawesi Barat (Polmas, Mamuju), Kalimantan (Bontang, Tarakan), Kupang, dan lain-lain.
§   Proses
-       Penimbangan untuk mengetahui kuantitasnya
-       Pengambilan sampel untuk menghitung kadar airnya
-   Air sebanyak 37% dan kotoran/impurity 3%. Rumput laut jika terkena sinar matahari akan melepaskan airnya/menyusut, dan jika terkena air akan mengembang
§   Raw Material
-       Menyimpan di tempat penyimpanan yang sesuai standar
-       Dikelompokkan berdasar daerah (Dalam 600 kg rumput laut, kurang lebih hanya 162 kg yang digunakan/yang kering. Sisanya kurang lebih 400 kg merupakan kandungan air yang berlebih atau kotoran-kotoran)
-       Pengelompokkan untuk proses produksi
§   Prewashing
-     Rumput Laut direndam dengan menggunakan KOH, atau NaOH sehingga rumput laut dalam keadaan basa.
§   Modified Process
-     Waktu
-     Suhu (Menggunakan termometer)
-     Konsentrasi
Setelah itu rumput laut dimasak. Ketiganya harus pas pengaturannya, harus senantiasa dikendalikan, karena kalau tidak dapat menyerupai dodol yang sifatnya menggumpal.
§   Washing Process I
-    Melakukan pencucian
§   Cutting Process
-    Memperkecil Ukuran untuk mempermudah pengeringan (ATC Chips)
§   Washing Process II
§   Penjemuran
-    Soundry (bantuan cahaya matahari)
-    Mechanical drayer (menggunakan mesin)
§   Sortation Process
-     Membersihkan dari kotoran
§   Uji Laboratorium
-     Kadar air
-     Viskositas (tekanan)
-     pH
-     Gel strength
-     Syneresis
-   Swelling (untuk mengetahui usia rumput laut; harus 45 hari barulah rumput lautdapat diangkut dari habitatnya)
-       Mikrobiologi
§  Packing Proces
-     Packing 25 kg untuk powder
-     Packing 35 kg untuk chips (butuh 4 ton bahan baku, namun hasilnya hanya 1 ton)
§  Product Storage
-     Gudang bersih
-      Kelembaban
§  Dispatch
-     Pengiriman ke negara tujuan.
v Sesi Tanya Jawab
1.     Pertanyaan                   : Apa itu impurity ?
Jawaban                       : Kotoran
2.    Pertanyaan                   : Bagaimana kontrol modified proses ?
Jawaban                       : Karagenan yang digunakan  adalah jenis ekstrak dari
      Kokoni. Konsentrasi untuk ekstraksi dilakukan dari awal
      Produksi yakni dari perendaman dengan alkali,
      pembersihan, dimasak, lalu rumput laut tadi menjadi bubuk,
      lalu diekstrak.
3.    Pertanyaan:                  : Bagaimana konsentrasi ekstraksi?
Jawaban                       : Tidak bisa diprediksi
4.    Pertanyaan                   : Dalam proses produksi terdapat misalnya kesalahan yang
      dapat menghasilkan misalnya rumput laut yang menyerupai
      dodol. Lalu bagaimana penanganannya?
          Jawaban                      : Proses produksi dilanjutkan saja, nanti ada bagian khusus
      yang mengelola limbah atau bagain produksi apapun yang
      akan meramunya untul digunakan kelak
5.    Pertanyaan                   : Berapa lama rumput laut mampu bertahan dalam
      penyimpanan?
Jawaban                       : Bisa 2 tahun selama rumput lautnya tidak terkena air,
      disimpan dalam suhu ruangan dan tidak dalam keadaan
                                                lembab.
6.    Pertanyaan                   : Apa masalah yang paling sering dihadapi perusahaan?
       Bagaimana jalan keluar untuk menghadapinya?
Jawaban                       : Mencari pasar, membuat kualitas adalah hal yang susah
7.    Pertanyaan                   : Yang digunakan adalah semi refind carragenan, bisakah
      menjadi refind carragenan?
Jawaban                       : Bisa tapi mesti ada penambahan ongkos, alat, dan
                                       Teknologi
8.    Pertanyaan                   : Bagaimana jenis rumput laut yang digunakan?
Jawaban                       : Jenis rumput laut di Indonesia adalah 550-an lebih. Namun
    yang bernilai ekonomis baru tiga jenis yang ditemukan yaitu       
    carragenan, agar, dan alginat. Jenis rumput laut yang kami
    gunakan adalah carragenan. Kenapa tidak memproduksi 
    Gracilaria ? dulunya iya, namun saat ini alat-alatnya sudah   
    tidak ada.
9.    Pertanyaan                    : Setiap perusahaan tidak dipungkiri pasti memiliki limbah.
                                                 Lalu bagaimana proses pemanfaatan limbah yang
       diperoleh dari hasil produksi rumput laut ?
Jawaban                       : Limbah tersebut diproses, walau belum maksimal kami
                                       lakukan dengan menetralkan pH-nya
10.  Pertanyaan                   : Saat cuaca ekstrim, bagaimana proses drying-nya?
Jawaban                       : Terpaksa ditutup dengan terpal, kalau ada permintaan yang
                                       mendadak maka kami menggunakan mesin drying meski
                                       diketahui hal itu boros
11.   Pertanyaan                  : Proses penjemuran/pengeringan mana lebih bagus
      kualitasnya?
Jawaban                      : Keduanya bagus namun, penjemuran dengan bantuan
                                      sinar matahari diperuntukkan untuk pakan ternak,
                                               sementara yang menggunakan mesin diperuntukkan bagi
                                               makanan manusia.



dokumentasi (y)









You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut