Kemerdekaan yang Patut Disyukuri

by - 3:00 PM


Mereka bilang kemerdekaan sudah mereka genggami
Namun ada juga yang bilang keadaan zaman ini belum bisa disebut kemerdekaan yang sejati
Apapun itu Indonesia ku sudah tak lagi muda
68 tahun itu.. usia yang sudah banyak melalui banyak jenis percobaan, sudah penuh dengan warna warni kehidupan.. kanfasnya tak lagi putih.. terlihat layaknya lukisan abstrak ..penuh cerita.. duka dan sukacita
Dibalik itu... ada satu jenis kemerdekaan yang mendamaikan hatiku
Yang sungguh menjadi sebuah anugerah terbesar yang Allah berikan untuk negeriku.. khususnya kotaku tercinta.. juga diriku.. dan keluargaku
Kemerdekaan yang beberapa saudariku disana tak bisa merasakannya dengan rasa aman
Aku bisa bersujud dengan penuh rasa aman
Aku bisa tadarrus tanpa takut sesuatu akan merenggut alqur’anku
Aku bisa percaya diri kemana pun aku pergi dengan khimarku
Aku bisa sekolah tanpa takut orang akan tahu bahwa aku seorang muslim
Aku bisa mendeklarasikan syahadatku di sosmed manapun yang aku miliki
Aku bisa pergi menuntut ilmu agama tanpa takut seseorang akan membuntutiku dan memusnahkanku
Aku rasa aku menggenggam kemerdekaan itu
Dan bahkan jika ku memakai hijab syar’i... aku masih yakin kemerdekaan itu masih bisa aku genggam
Bukankah ini suatu kemerdekaan...?
Bukankah ini suatu kesyukuran yang amat besar?
Sesuatu yang menjadi sangat mahal bagi saudariku seiman di belahan bumi lainnya
Ya Rabb.. aku sungguh berharap mereka bisa merasakan kemerdekaan yang kini aku rasakan manisnya
Kemerdekaan jenis itu....
Mungkin bukan menjadi sesuatu yang sangat special bagi sebagian orang
Shalat lima waktu masih terasa amat berat bagi beberapa jiwa
Ini sungguh menyayat hati
Jika dibandingkan betapa semangatnya beberapa jiwa menghadiri konser penyanyi pujaannya
Jika dibandingkan betapa sibuknya berkutat dengan status status juga kicauan terbarunya
Aku tak peduli lagi kala mereka menganggapku berlebihan
Aku menyayangi saudara seimanku itu... saudara seiman yang kini kulihat jauh dari sujudnya
Ayolah saudaraku.. tak tahu .. dan tak ada jaminan kemerdekaan ini akan selamanya kita genggam
Entah... negerimu ini yang akan terus menggenggam kemerdekannya, atau kita, ya! Kamu, aku, yang duluan berpulang menghadap-Nya
Kala kemerdekaan itu nyata dihadapan mata..
Ayo.. ayo .. aku dan kamu.. senantiasa berupaya memperbaiki diri, senantiasa berupaya menabung pahala.. sebagai bekal di kehidupan yang abadi kelak
Beragam firqah sesat bahkan sudah menjamur di negeriku, di negerimu yang  sudah tua ini
Mana mungkin kita merasa baik-baik saja kala Syi’ah yang dianggap islam sudah mulai mewabah di negeri ini?
Mana mungkin sebagian orang menganggap tak mengapa membuang, melempar qur’an yang mulia  ini..?
Mana mungkin sebagian orang menganggap ada rasul setelah Baginda Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam?
Bagaimana mungkin beberapa orang masih mendatangi orang pintar untuk menyembuhkan penyakitnya?
Bagaimana mungkin beberapa orang lebih percaya orang pintar disbanding Allah subhanahu wata’ala?
Bagaimana mungkin beberapa orang masih mendatangi kuburan untuk memudahkannya mencapai kesuksesan?
Dan bagaimana mungkin seseorang dengan sombongnya menganggap dirinya seorang tuhan?
Dan satu lagi..
Bagaimana mungkin kita sesama muslim.. saling menjelekkan satu sama lain? Saling mengunggulkan golongan masing-masing?
 Aku rasa Rasulullah tak pernah mengajarkan tentang kesombongan macam itu..
Ya Rabb...
Tolong jagalah iman-iman kami...
Akrabkanlah kami dengan qur’anMu.. dengan sunnah RasulMu
Sungguh kami ingin menjadi jamaah sunnah RasulMu
Menjadi muslim yang sesungguhnya
Mohon jauhkanlah kami dari firqah-firqah sesat...
Tunjukilah kami jalan yang lurus..
Tolong biarkan agama yang Engkau ridhoi ini terus Merdeka di negeriku yang sudah tua ini
Juga dinegeri lainnya.. tempat saudara seimanku menetap
Tolong jagalah saudara seimanku di Indonesia, dibelahan bumi lainnya, di palestina,
di Syuriah, di Mesir..
Jangan biarkan air matanya jatuh dengan sia-sia..
Ya Rabb.. jangan biarkan kami berlepas diri dari Rahmat-Mu walaupun sesaat
Ya Rabb.. jangan biarkan kami jauh dari shalat , jauh dari qur’an, jauh dari majelis ilmu agama, jauh dari Mu
Ya Rabb.. Ya Rahman.. Ya Rahim... mohon bimbing kami untuk senantiasa berusia dan memanfaatkan usaha serta kemerdekaan ini untuk menjadi hambamu yang terus  dan terus menjadi lebih baik
Ya Rabb.. kami tak ingin jauh dari kasih sayangMu
Mohon lindungilah kami yang lemah ini..
Aamiin ya Rabb



You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut