Scam City Via Nat Geo Adventure
Last
week
Baru
baru ini saya excited skaali buat nonton Scam City. Iya, bagi yang sering
tongkrongin channel Nat Geo Adventure pasti ga asing dengan acara ini. Kota
penipu, ya! Begitulah terjemahannya.. Sejauh ini saya baru nonton 3 kota di
bumi Europe dengan aksi tipuannya. So let me share a little. Barcelona,
Subhanallah.. kota ini indah sekali. Sejatinya kota kota di Eropa emang cantik
dan indah. Kaya akan ukiran, bangunan arsitekturnya yang khas. Suasanya pun
bisa dibilang damai. But, kedamaian ga 100% juga bisa dirasain buat orang orang
yang berhasil dikelabui oleh penipu di kota ini. Melalui scam city yang dipandu
oleh Host berdarah Irland yang Masyaa Allah cakep hehhe, yup Mr. Conor Woodman,
kita pun disuguhi oleh aksi aksi tak terduga yup, dengan bantuan hidden camera.
Beberapa tempat yang telah Conor lalui yaitu Barcelona, Praha, Vatikan, dan
Roma. Semua tempat tempat indah tersebut punya cerita. Karena nontonnya sudah
cukup lama dan reviewnya baru sekarang, yang masih terngiang di ingatanku yakni
sebuah tempat romantis bernama “….Waterfaall” yang ada di Roma. Disitu… akan banyak pengunjung dan
tentu saja para lelaki bujang yang mencari mangsa betinanya. Kenapa dikatakan
mangsa?? Disitu, mereka terlibat taruhan.. kalo mereka berhasil menggaet wanita
dan membawanya pada hubungan yang lebih jauh. Mereka tentu akan memperoleh
penghasilan yang sangat besar. Wahh.. mesti hati-hati yah dibalik suasana romantis
sang Waterfall ! Langkah pertama mereka
adalah mengajak bicara, lalu berkenalan, memastikan sang korban tidak sedang
menjalin hubungan, dan saling bertukar nomor telepon. Jika, hubungan itu
berlanjut lebih jauuuuuuuuuhh, wahh.. pastilah sang bujang mendapat untung
besar. Selain itu, Scam city juga menunjukkan betapa lihainya
perempuan-perempuan di suatu tempat di Praha (Saya rada lupa nih, kalo bukan Praha berarti Barcelona). Di malam yang cukup gelap, mereka memulai aksinya.
Awalnya, mereka akan menghampiri laki-laki dan menggodanya. Selanjutnya, dengan
tangan lincahnya dia akan mengambil dompet sang korban. Entah sang korban
tergoda atau tidak. Jelas, wanita-wanita
tadi sudah memperoleh dompet sang korban. Waaww daebak! Tapi gak semua loh
wanita-wanita penggoda tadi memanfaatkan situasi untuk mencuri dompet snag
korban. Gak semuanya : )
Penipuan juga diperlihatkan di kota Vatikan. Scam city memperlihatkan aksi para pemandu wisata yang semuanya berkumpul dan menghampiri para turis yang saat itu sedang ingin mengunjungi tempat sang Paus berada. Penawaran sang pemandu wisata itu macam-macam, harganya pun macam-macam tingkatannya. Conor pun mencoba meladeni pemandu wisata yang dianggapnya menyimpan sesuatu yang janggal. Pemandu wisata dengan sangat meyakinkan menawarkan sebuah kartu yang jika Conor memilikinya, maka Conor bisa menemui Paus dan tak perlu melalui antrian yang panjang. Conor membelinya, dan mencoba membuktikannya. Dan hal yang paling mengejutkan ketika Conor sampai, nyatanya di loket tersebut tak ada antrian panjang, dan saya perjelas lagi… nobody’s there, boro-boro antrian panjang, jelas saja kartu tadi mustahil untuk digunakan untuk bertemu Paus. Ke ke ke ke ke ^^
Penipuan juga diperlihatkan di kota Vatikan. Scam city memperlihatkan aksi para pemandu wisata yang semuanya berkumpul dan menghampiri para turis yang saat itu sedang ingin mengunjungi tempat sang Paus berada. Penawaran sang pemandu wisata itu macam-macam, harganya pun macam-macam tingkatannya. Conor pun mencoba meladeni pemandu wisata yang dianggapnya menyimpan sesuatu yang janggal. Pemandu wisata dengan sangat meyakinkan menawarkan sebuah kartu yang jika Conor memilikinya, maka Conor bisa menemui Paus dan tak perlu melalui antrian yang panjang. Conor membelinya, dan mencoba membuktikannya. Dan hal yang paling mengejutkan ketika Conor sampai, nyatanya di loket tersebut tak ada antrian panjang, dan saya perjelas lagi… nobody’s there, boro-boro antrian panjang, jelas saja kartu tadi mustahil untuk digunakan untuk bertemu Paus. Ke ke ke ke ke ^^
Some
day ago
Baru-baru
ini saya abis tongkrongin aksi Conor di edisi Arab, tepatnya di Marrakesh dan
Madina. Saya nontonnya di pertengahan jadi mungkin ada beberapa yang sulit saya
tuliskan takutnya saya salah menafsirkannya hehe. Well, masih dengan
si ganteng Mr. Woodman, saat itu dia sedang mengunjungi temannya yang merupakan pemilik hotel bintang 5 di Saudi. Kata temannya tuh (kalo gak salah namanya Mohammed), sebaiknya seorang turis menyewa guide resmi disini karena positifnya mereka bakalan mengantarkan kita ke toko-toko yang menjual
barang-barang asli, bukan tipuan. Selain itu, Mohammed juga memaparkan bahwa jika ingin membeli barang-barang asli, sebaiknya belanja di New city bukan di Old City. Namun, bukan Conor namanya kalo gak mau berpetualang. Finally, Conor pun bergegas menuju Old city dan tentu saja bersama hidden camera-nya.
Saat berjalan-jalan di Old City, dia dihampiri oleh seseorang yang menanyakan “apa yang sedang kau cari?” , Saat Conor berkata ia sedang mencari karpet, orang itu pun membawanya menuju sebuah toko. Sang pemilik toko terus saja memperlihatkan pada Conor segala variasi karpet yang dimilikinya beserta usia dan keunggulannya. Finally Conor memutuskan untuk membeli karpet Indah yang kata sang pemilik usianya 50 tahun dan terbuat dari wol, sayang sekali saya lupa harganya .. intinya karpet itu dibeli Conor dengan harga yang sangaaaat mahal. Keesokan harinya, Conor menuju New city dan mencari sang pembuat karpet, yang tentu saja ahli dalam membedakan yang asli dan imitate. Saat conor memperlihatkan karpet yang dibelinya di Old city, sang ahli tersebut menyatakan hal yang cukup mencengangkan. Kata beliau, karpet tersebut termasuk keluaran baru yang usianya kurang dari setahun, sekitar dua bulan. Beliau pun memaparkan bahwa karpet tersebut tidak terbuat dari Wol tapi terbuat dari bahan sintesis. Wahh.. Conor sangat syock !! Finally, dia berencana untuk mengembalikan karpet tersebut tapi sang ahli menyatakan bahwa Conor akan sangat beruntung jika dapat mengembalikan karpet tersebut. Keeseokan harinya, Conor berangkat menuju Old city dan ketika memaparkan niatnya untuk meminta uangnya kembali akibat penipuan yang dilakukan sang penjual karpet tempo hari, sang penjual karpet dengan sigap menyatakan “Oh noo… tidak bisa!!” ia menolak untuk mengembalikan kembali uang Conor, katanya… uang tersebut sudah digunakan untuk para pegawainya. Perdebatannya cukuup panas, hingga akhirnya Conor menawarkan solusi. Ia meminta karpet yang dibelinya ditukar saja dengan karpet yang dianggapnya lebih baik. Hal yang keterlaluan bagi saya, ketika deal untuk menukar karpet itu dengan karpet yang dianggap lebih baik, sang penjual karpet meminta upah lagi. Waww berani bangeet! Tapi niat sang penjual karpet itu gak kesampaian hehe. Ternyata apa yang dikatakan Mohammed ada benarnya juga. Conor pun sudah membuktikannya. Finally, sebaiknya kita memang menggunakan jasa guide resmi, yang sudah punya lisensi dari pemerintah. Gak cuman ketika bepergian
di Saudi tapi juga di negara lainnya. Tentu kita tak mau kan jadi korban penipuan?
si ganteng Mr. Woodman, saat itu dia sedang mengunjungi temannya yang merupakan pemilik hotel bintang 5 di Saudi. Kata temannya tuh (kalo gak salah namanya Mohammed), sebaiknya seorang turis menyewa guide resmi disini karena positifnya mereka bakalan mengantarkan kita ke toko-toko yang menjual
barang-barang asli, bukan tipuan. Selain itu, Mohammed juga memaparkan bahwa jika ingin membeli barang-barang asli, sebaiknya belanja di New city bukan di Old City. Namun, bukan Conor namanya kalo gak mau berpetualang. Finally, Conor pun bergegas menuju Old city dan tentu saja bersama hidden camera-nya.
Saat berjalan-jalan di Old City, dia dihampiri oleh seseorang yang menanyakan “apa yang sedang kau cari?” , Saat Conor berkata ia sedang mencari karpet, orang itu pun membawanya menuju sebuah toko. Sang pemilik toko terus saja memperlihatkan pada Conor segala variasi karpet yang dimilikinya beserta usia dan keunggulannya. Finally Conor memutuskan untuk membeli karpet Indah yang kata sang pemilik usianya 50 tahun dan terbuat dari wol, sayang sekali saya lupa harganya .. intinya karpet itu dibeli Conor dengan harga yang sangaaaat mahal. Keesokan harinya, Conor menuju New city dan mencari sang pembuat karpet, yang tentu saja ahli dalam membedakan yang asli dan imitate. Saat conor memperlihatkan karpet yang dibelinya di Old city, sang ahli tersebut menyatakan hal yang cukup mencengangkan. Kata beliau, karpet tersebut termasuk keluaran baru yang usianya kurang dari setahun, sekitar dua bulan. Beliau pun memaparkan bahwa karpet tersebut tidak terbuat dari Wol tapi terbuat dari bahan sintesis. Wahh.. Conor sangat syock !! Finally, dia berencana untuk mengembalikan karpet tersebut tapi sang ahli menyatakan bahwa Conor akan sangat beruntung jika dapat mengembalikan karpet tersebut. Keeseokan harinya, Conor berangkat menuju Old city dan ketika memaparkan niatnya untuk meminta uangnya kembali akibat penipuan yang dilakukan sang penjual karpet tempo hari, sang penjual karpet dengan sigap menyatakan “Oh noo… tidak bisa!!” ia menolak untuk mengembalikan kembali uang Conor, katanya… uang tersebut sudah digunakan untuk para pegawainya. Perdebatannya cukuup panas, hingga akhirnya Conor menawarkan solusi. Ia meminta karpet yang dibelinya ditukar saja dengan karpet yang dianggapnya lebih baik. Hal yang keterlaluan bagi saya, ketika deal untuk menukar karpet itu dengan karpet yang dianggap lebih baik, sang penjual karpet meminta upah lagi. Waww berani bangeet! Tapi niat sang penjual karpet itu gak kesampaian hehe. Ternyata apa yang dikatakan Mohammed ada benarnya juga. Conor pun sudah membuktikannya. Finally, sebaiknya kita memang menggunakan jasa guide resmi, yang sudah punya lisensi dari pemerintah. Gak cuman ketika bepergian
di Saudi tapi juga di negara lainnya. Tentu kita tak mau kan jadi korban penipuan?
0 komentar