Mereka bilang kemerdekaan sudah mereka
genggami
Namun ada juga yang bilang keadaan
zaman ini belum bisa disebut kemerdekaan yang sejati
Apapun itu Indonesia ku sudah tak lagi
muda
68 tahun itu.. usia yang sudah banyak
melalui banyak jenis percobaan, sudah penuh dengan warna warni kehidupan..
kanfasnya tak lagi putih.. terlihat layaknya lukisan abstrak ..penuh cerita..
duka dan sukacita
Dibalik itu... ada satu jenis
kemerdekaan yang mendamaikan hatiku
Yang sungguh menjadi sebuah anugerah
terbesar yang Allah berikan untuk negeriku.. khususnya kotaku tercinta.. juga
diriku.. dan keluargaku
Kemerdekaan yang beberapa saudariku
disana tak bisa merasakannya dengan rasa aman
Aku bisa bersujud dengan penuh rasa
aman
Aku bisa tadarrus tanpa takut sesuatu
akan merenggut alqur’anku
Aku bisa percaya diri kemana pun aku
pergi dengan khimarku
Aku bisa sekolah tanpa takut orang
akan tahu bahwa aku seorang muslim
Aku bisa mendeklarasikan syahadatku di
sosmed manapun yang aku miliki
Aku bisa pergi menuntut ilmu agama
tanpa takut seseorang akan membuntutiku dan memusnahkanku
Aku rasa aku menggenggam kemerdekaan
itu
Dan bahkan jika ku memakai hijab
syar’i... aku masih yakin kemerdekaan itu masih bisa aku genggam
Bukankah ini suatu kemerdekaan...?
Bukankah ini suatu kesyukuran yang
amat besar?
Sesuatu yang menjadi sangat mahal bagi
saudariku seiman di belahan bumi lainnya
Ya Rabb.. aku sungguh berharap mereka
bisa merasakan kemerdekaan yang kini aku rasakan manisnya
Kemerdekaan jenis itu....
Mungkin bukan menjadi sesuatu yang
sangat special bagi sebagian orang
Shalat lima waktu masih terasa amat
berat bagi beberapa jiwa
Ini sungguh menyayat hati
Jika dibandingkan betapa semangatnya
beberapa jiwa menghadiri konser penyanyi pujaannya
Jika dibandingkan betapa sibuknya
berkutat dengan status status juga kicauan terbarunya
Aku tak peduli lagi kala mereka
menganggapku berlebihan
Aku menyayangi saudara seimanku itu...
saudara seiman yang kini kulihat jauh dari sujudnya
Ayolah saudaraku.. tak tahu .. dan tak
ada jaminan kemerdekaan ini akan selamanya kita genggam
Entah... negerimu ini yang akan terus
menggenggam kemerdekannya, atau kita, ya! Kamu, aku, yang duluan berpulang
menghadap-Nya
Kala kemerdekaan itu nyata dihadapan
mata..
Ayo.. ayo .. aku dan kamu.. senantiasa
berupaya memperbaiki diri, senantiasa berupaya menabung pahala.. sebagai bekal
di kehidupan yang abadi kelak
Beragam firqah sesat bahkan sudah
menjamur di negeriku, di negerimu yang
sudah tua ini
Mana mungkin kita merasa baik-baik
saja kala Syi’ah yang dianggap islam sudah mulai mewabah di negeri ini?
Mana mungkin sebagian orang menganggap
tak mengapa membuang, melempar qur’an yang mulia ini..?
Mana mungkin sebagian orang menganggap
ada rasul setelah Baginda Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam?
Bagaimana mungkin beberapa orang masih
mendatangi orang pintar untuk menyembuhkan penyakitnya?
Bagaimana mungkin beberapa orang lebih
percaya orang pintar disbanding Allah subhanahu wata’ala?
Bagaimana mungkin beberapa orang masih
mendatangi kuburan untuk memudahkannya mencapai kesuksesan?
Dan bagaimana mungkin seseorang dengan
sombongnya menganggap dirinya seorang tuhan?
Dan satu lagi..
Bagaimana mungkin kita sesama muslim..
saling menjelekkan satu sama lain? Saling mengunggulkan golongan masing-masing?
Aku rasa Rasulullah tak pernah mengajarkan
tentang kesombongan macam itu..
Ya Rabb...
Tolong jagalah iman-iman kami...
Akrabkanlah kami dengan qur’anMu..
dengan sunnah RasulMu
Sungguh kami ingin menjadi jamaah
sunnah RasulMu
Menjadi muslim yang sesungguhnya
Mohon jauhkanlah kami dari
firqah-firqah sesat...
Tunjukilah kami jalan yang lurus..
Tolong biarkan agama yang Engkau
ridhoi ini terus Merdeka di negeriku yang sudah tua ini
Juga dinegeri lainnya.. tempat saudara
seimanku menetap
Tolong jagalah saudara seimanku di
Indonesia, dibelahan bumi lainnya, di palestina,
di Syuriah, di Mesir..
di Syuriah, di Mesir..
Jangan biarkan air matanya jatuh
dengan sia-sia..
Ya Rabb.. jangan biarkan kami berlepas
diri dari Rahmat-Mu walaupun sesaat
Ya Rabb.. jangan biarkan kami jauh
dari shalat , jauh dari qur’an, jauh dari majelis ilmu agama, jauh dari Mu
Ya Rabb.. Ya Rahman.. Ya Rahim...
mohon bimbing kami untuk senantiasa berusia dan memanfaatkan usaha serta
kemerdekaan ini untuk menjadi hambamu yang terus dan terus menjadi lebih baik
Ya Rabb.. kami tak ingin jauh dari
kasih sayangMu
Mohon lindungilah kami yang lemah
ini..
Aamiin ya Rabb