BELAJAR MEMBERSAMAI RAJUTAN DETIK

by - 2:29 PM



Setiap orang punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Setelah nyaris merasa tak bisa diandalkan, merasa tidak berguna maka kita perlu mencari tempat yang nyaman. Ya, tempat yang sejuk entah itu masjid yang bersih, dengan dekorasi yang indah atau dipinggir kebun bunga dimana angin berhembus sepoi-sepoi. Untuk apa? untuk memberikan service kepada hati, iman, dan akal kita agar bisa merasakan istirahat. Saat diri telah berhasil kau bawa kesana, maka ini lah kesempatan yang tepat untuk merenungi apa yang sudah terjadi.
Setiap orang pun punya kesempatan untuk memilih. Setiap pilihan ada hikmah yang menanti entah selama di perjalanan atau mungkin di ujung jalan. Dan yang pasti setiap pilihan berpeluang untuk mengundang hadirnya penyesalan, begitupun sebaliknya.

credit to pinterest.com

Punya perasaan ‘menyesal’ seolah memberi kita pertanda bahwa apa yang kita lakoni kemarin itu salah. Saat momen itu tiba jelas kita merasa ingin mengulang waktu. Wajar, tapi saat pikiran itu sekelebat menghampiri maka saat itu juga kita harus mengusirnya pergi.
Langkah yang perlu kita lalui berikutnya adalah bangkit, menyusun strategi untuk melanjutkan hidup lagi. Selama hidup kita adalah seorang pelajar abadi. Setiap detik adalah kesempatan untuk belajar. Maka ketika jatuh lagi, jangan rendah diri terlalu lama. Kita harus bangkit lagi melanjutkan puzzle kehidupan kita.
Strategi baru hendaklah kita susun dengan melibatkan restu Tuhan didalamnya. Bukan semena-mena membiarkan hati yang masih dirundung duka berbuat sesukanya. Hal ini tentu berpeluang untuk menghadirkan penyesalan yang baru nantinya.
Maka dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun, ayo kita maju lagi. Jika itu tentang perubahan, maka sabarlah sebab sesuatu yang baik kadang tak bisa kita raih dalam satu malam. Butuh tempaan, butuh ekstra kesabaran juga segudang pengorbanan. Tapi selama masih hidup, rezeki kita masih akan terus ada dan tidak akan tertukar.
Berusaha adalah langkah berikutnya setelah kita menyusun rencana dengan memastikan niatnya sudah benar. Maka optimislah, bersemangatlah, Tuhanmu membersamaimu. Jangan mengurung diri lagi dibawah selimutmu. Suatu hari nanti kamu akan sangat mensyukurinya : )


You May Also Like

0 komentar

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut