BELAJAR MEMBERSAMAI RAJUTAN DETIK
Setiap orang punya kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Setelah nyaris merasa tak bisa diandalkan, merasa tidak berguna
maka kita perlu mencari tempat yang nyaman. Ya, tempat yang sejuk entah itu
masjid yang bersih, dengan dekorasi yang indah atau dipinggir kebun bunga
dimana angin berhembus sepoi-sepoi. Untuk apa? untuk memberikan service kepada hati, iman, dan akal kita
agar bisa merasakan istirahat. Saat diri telah berhasil kau bawa kesana, maka
ini lah kesempatan yang tepat untuk merenungi apa yang sudah terjadi.
Setiap orang pun punya kesempatan untuk memilih.
Setiap pilihan ada hikmah yang menanti entah selama di perjalanan atau mungkin
di ujung jalan. Dan yang pasti setiap pilihan berpeluang untuk mengundang
hadirnya penyesalan, begitupun sebaliknya.
credit to pinterest.com
Punya perasaan ‘menyesal’ seolah memberi kita pertanda
bahwa apa yang kita lakoni kemarin itu salah. Saat momen itu tiba jelas kita
merasa ingin mengulang waktu. Wajar, tapi saat pikiran itu sekelebat
menghampiri maka saat itu juga kita harus mengusirnya pergi.
Langkah yang perlu kita lalui berikutnya adalah
bangkit, menyusun strategi untuk melanjutkan hidup lagi. Selama hidup kita
adalah seorang pelajar abadi. Setiap detik adalah kesempatan untuk belajar.
Maka ketika jatuh lagi, jangan rendah diri terlalu lama. Kita harus bangkit
lagi melanjutkan puzzle kehidupan
kita.
Strategi baru hendaklah kita susun dengan melibatkan
restu Tuhan didalamnya. Bukan semena-mena membiarkan hati yang masih dirundung
duka berbuat sesukanya. Hal ini tentu berpeluang untuk menghadirkan penyesalan
yang baru nantinya.
Maka dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih,
Maha Penyayang, Maha Pengampun, ayo kita maju lagi. Jika itu tentang perubahan,
maka sabarlah sebab sesuatu yang baik kadang tak bisa kita raih dalam satu
malam. Butuh tempaan, butuh ekstra kesabaran juga segudang pengorbanan. Tapi
selama masih hidup, rezeki kita masih akan terus ada dan tidak akan tertukar.
Berusaha adalah langkah berikutnya setelah kita
menyusun rencana dengan memastikan niatnya sudah benar. Maka optimislah, bersemangatlah, Tuhanmu
membersamaimu. Jangan mengurung diri lagi dibawah selimutmu. Suatu hari nanti
kamu akan sangat mensyukurinya : )
0 komentar