Selamatkan diri dari sangkar negatif
Kalau sering gagal padahal udah sering memaksimalkan
usaha, doa, serta mungkin tawakkal juga udah. Maka berilah durasi bagi hatimu
untuk kecewa. Setelah waktunya habis, segera bangkit mengevaluasi kembali apa
sebenarnya yang sudah kita lalui.
Abaikan dulu kalimat orang-orang yang kamu rasa hanya
memberi toxic buat kamu.
Menanggapinya hanya membuatmu semakin sesak, sementara dirimu sedang dalam masa
butuh banyak pemulihan (batin). Tulislah minimal 2-3 orang yang kamu rasa bisa
kamu –PERCAYAI- untuk memberimu sedikit pencerahan atau setidaknya pendengar
yang baik.
Mereka bisa jadi orang orang yang sudah pernah melalui
apa yang telah kamu lalui. Bisa juga mereka yang sedang berjuang bersama
denganmu. Hal ini menjadi penting sebagai gambaran lain bagimu agar mau bangkit
mengejar kesuksesan yang terus-terusan tertunda. Mungkin memang benar ada
strategi yang salah.
Mau mendengarkan solusi atau tanggapan dari mereka pun
membuka batinmu. Ya, bahwa bisa jadi apa yang kita lalui tidak seberapa parah
dari apa yang pernah dia lalui. Setidaknya kita menjadi lebih mampu bersyukur,
sebab tahu lebih awal dan bisa mendesain hidup dihari-hari berikutnya. Tentu
dengan melibatkan Allah sebagai sebaik-baik tempat bergantung.
Makan makanan favorit, baca buku favorit, bepergian ke
tempat favorit, juga ke rumah sakit mungkin bisa mengobati kelunya hati. Jadi
tidak melulu senang-senang saja tanpa makna. Selain penyembuhan kita jadi bisa
lebih mampu memposisikan diri sebagai hamba Allah yang rupanya masih
berkalungkan banyak nikmat, jika dibandingkan mereka yang harus menghabiskan
waktu di bangsal-bangsal rumah sakit. Semoga kamu bisa segera sembuh dan
kembali ceria lagi : )
0 komentar