Pantulan
Kemarin saya berkunjung ke rumah ustadzah. Ada dua
anak kecil kakak beradik disana disana yang sedang duduk berebutan minuman cappucino cincau yang sudah mau habis.
Saat itu kebetulan gelas berisi minuman sedang dipegang sang adik. Dan kakak
hanya bisa meringis, mendekat, ingin diberi lebih. Sang ibu pun menimpali, “Sudah Aira, jangan harap ukhti dikasi
bagian lagi ya.. mungkin dek Putri pelit karena kakak Aira juga ga mau berbagi
kalo punya makanan, minuman, juga mainan”
Masyaallah anak kecil berusia setahun itu pun atas
izin Allah bisa mendeteksi siapakah yang dermawan padanya begitupun sebaliknya.
Aku jadi merunut itu kepada hidupku yang sudah melebihi seperempat abad. Sudah
seberapa dermawan dan baik hatikah diri yang fana ini kepada sesama?
Seringkali berharap semua orang berbuat baik kepada
kita. Tanpa terlebih dahulu merenung-renungkan bagaimana selama ini kita
bersikap kepada orang banyak. Apakah lisan sering menyakiti? apakah tak ingin
berbagi ketika punya makanan lebih?
Itu hanyalah rumus saja. Hal terpenting adalah melakukan kebaikan yang telah dilakukan dan
mengingat-ingat kebaikan yang orang lain
telah lakukan. Hal itu semoga bisa menekan-nekan sifat kikir, pelit yang
mungkin sudah berakar selama bertahun-tahun.
credit to https://wallhere.com/en/wallpaper/818472
Berbagi makanan akan membuat kita semakin akrab,
berbagi pertolongan akan membuat hati terasa lapang. Masyaallah satu kebaikan
yang mendulang ketenangan batin yang tak terbahasakan. Semoga kita senantiasa
meluruskan niat dalam melakukan kebaikan. Kebaikan orang lain kepada kita
hanyalah bonus saja. Kita tetap harus melakukan yang terbaik demi mencari
perhatian Allah, agar segala lelah dan pengorbanan dalam melakukan kebaikan
Allah tukar dengan rezeki dan banyak kebaikan yang kaya akan barokah. Kalau sudah
begitu, selamat menanti bonus dari Allah yang juga menjadi pantulan dari ketulusan kita^^
0 komentar