Langkah malu-malu mendekati roda dua yang telah menunggu
Bersama tas ransel yang senantiasa dipangku
Mata yang berbinar, masih tertunduk menatap kedua sepatu
Meninggalkan tempat mengais rezeki, entah bersama langit abu-abu atau
langit yang membiru
Keduanya sudah terlewati dimasa lalu
Tidak sendirian, tapi bersama sang penunggu di ujung gerbang itu
Itu cerita kemarin sore
Yang selalu menarik seulas senyum di akhir malam
Hati itu mungkin telah terpaut, namun apa daya belum bisa ku baut
Bersama tawa kemarin sore, langkahku terus melaju
Meski tak ada lagi dia yang setia menunggu
0 komentar