Tawa Kemarin Sore

by - 4:50 AM

Langkah malu-malu mendekati roda dua yang telah menunggu
Bersama tas ransel yang senantiasa dipangku
Mata yang berbinar, masih tertunduk menatap kedua sepatu
Meninggalkan tempat mengais rezeki, entah bersama langit abu-abu atau langit yang membiru
Keduanya sudah terlewati dimasa lalu
Tidak sendirian, tapi bersama sang penunggu di ujung gerbang itu
Itu cerita kemarin sore
Yang selalu menarik seulas senyum di akhir malam
Hati itu mungkin telah terpaut, namun apa daya belum bisa ku baut
Bersama tawa kemarin sore, langkahku terus melaju

Meski tak ada lagi dia yang setia menunggu

You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut