Menggebu, Ketemu Kamu
Senangnya hari ini Allah izinkan
khofiyaa bertemu dengan sahabat-sahabat sholihah. Hari ini kita janjian berada
di meeting point pukul 2 pm. But apa
daya, kantor baru bisa saya tinggalkan pada pukul 1.30 pm, dan tiba di tempat
hampir pukul 3 pm. Hiks.. sedihnya.
Setibanya disana, saya disambut
oleh senyuman yang saya rindukan. Ya, mereka adalah beberapa dari sekian
sahabat yang begitu ingin saya temui. Sesaat setelah saya duduk, saya pun
disuguhi sajian khas Jepang yang telah lebih dulu mereka pesan. Sambil
menikmati hidangan, saya mulai mengikuti topik yang lebih dulu mereka bahas.
Whoa.. ternyata pembahasannya sudah kemana-mana seperti pekerjaan, kesibukan, nitip
doa kepada salah satu dari kami yang akan berangkat umrah, bahas dosen, juga
bahas cita-cita beberapa tahun mendatang. Hingga sampailah mereka ke topik
tentang pernikahan, salah satu dari mereka menanyakan tentang salah satu
postingan saya di salah satu social media.
Kata mereka, isinya seperti seorang gadis yang baru saja dipinang. Whoa. Saya
hanya bisa tersenyum geli sambil berkata “aamiin” hehehehe…
Well sebelum mereka mikir
macam-macam, saya pun mulai meluruskan hal yang keliru dari asumsi mereka. Itu
tentang… keinginan dalam hati yang terbalut oleh keberanian yang datang dari
Allah, untuk menjauhi zina. Akhirnya mereka pun ngeh. Saya menceritakan
pokok-pokok permasalahan yang saya hadapi, bagaimana saya memutarbalikkan
kembali arus hati saya kepada sang Pemilik Cinta setelah sebelumnya
terombang-ambing dalam dilema hati antara Dia dan makhluk-Nya. They so
surprised about what have happened on me :’D mungkin mereka sangat terkejut,
tidak menyangka saya mengalaminya. Cerita yang saya bagikan kepada mereka bukan
untuk membuka luka hati, atau mungkin ada setitik aib yang tanpa sadar telah
saya tebar di hadapan mereka. Bukan sama sekali. Saya hanya ingin mengingatkan
diri sendiri dan juga sahabat yang saya cintai karena Allah ini, agar dapat
mengambil hikmah atas apa yang telah saya alami. Berbagi agar mereka senantiasa
berusaha untuk menjaga hati, mencintai dalam koridor yang diridhoi Ilahi.
Pertemuan ini singkaaaaaaat sekali.
Namun kesempatan berkumpul yang langka ini menjadi salah satu kesyukuran yang
terus bergema dalam dada. Fakta, bahwa kabut semalam meskipun menjadi pertanda
datangnya hujan, pada akhirnya melahirkan banyak hikmah meskipun hujan kadang
dimaki kehadirannya oleh sebagian orang. Hujan hadirkan pelangi yang menyejukkan
pandangan, suburkan tanah petani dan menjadi media tumbuhnya beragam
buah-buahan atas izin Sang Pemilik Bumi.
Memang, makna dari suatu kejadian
akan benar-benar dirasakan jika kita menyediakan sedikit waktu untuk
merenunginya. Hingga kita yang pada awalnya sulit menerima ujian, akhirnya
bersyukur karena pernah merasakan ujian itu. Semoga setiap kejadian membawa
kita untuk senantiasa mengingat Allah. Jangan pernah lepaskan sahabat sholihah,
sebab dialah yang akan senantiasa mengingatkan kita untuk kembali kepada-Nya.
Ana uhibbukum fillah : )
0 komentar