Menggebu, Ketemu Kamu

by - 4:55 AM

Senangnya hari ini Allah izinkan khofiyaa bertemu dengan sahabat-sahabat sholihah. Hari ini kita janjian berada di meeting point pukul 2 pm. But apa daya, kantor baru bisa saya tinggalkan pada pukul 1.30 pm, dan tiba di tempat hampir pukul 3 pm. Hiks.. sedihnya.
Setibanya disana, saya disambut oleh senyuman yang saya rindukan. Ya, mereka adalah beberapa dari sekian sahabat yang begitu ingin saya temui. Sesaat setelah saya duduk, saya pun disuguhi sajian khas Jepang yang telah lebih dulu mereka pesan. Sambil menikmati hidangan, saya mulai mengikuti topik yang lebih dulu mereka bahas. Whoa.. ternyata pembahasannya sudah kemana-mana seperti pekerjaan, kesibukan, nitip doa kepada salah satu dari kami yang akan berangkat umrah, bahas dosen, juga bahas cita-cita beberapa tahun mendatang. Hingga sampailah mereka ke topik tentang pernikahan, salah satu dari mereka menanyakan tentang salah satu postingan saya di salah satu social media. Kata mereka, isinya seperti seorang gadis yang baru saja dipinang. Whoa. Saya hanya bisa tersenyum geli sambil berkata “aamiin” hehehehe…
Well sebelum mereka mikir macam-macam, saya pun mulai meluruskan hal yang keliru dari asumsi mereka. Itu tentang… keinginan dalam hati yang terbalut oleh keberanian yang datang dari Allah, untuk menjauhi zina. Akhirnya mereka pun ngeh. Saya menceritakan pokok-pokok permasalahan yang saya hadapi, bagaimana saya memutarbalikkan kembali arus hati saya kepada sang Pemilik Cinta setelah sebelumnya terombang-ambing dalam dilema hati antara Dia dan makhluk-Nya. They so surprised about what have happened on me :’D mungkin mereka sangat terkejut, tidak menyangka saya mengalaminya. Cerita yang saya bagikan kepada mereka bukan untuk membuka luka hati, atau mungkin ada setitik aib yang tanpa sadar telah saya tebar di hadapan mereka. Bukan sama sekali. Saya hanya ingin mengingatkan diri sendiri dan juga sahabat yang saya cintai karena Allah ini, agar dapat mengambil hikmah atas apa yang telah saya alami. Berbagi agar mereka senantiasa berusaha untuk menjaga hati, mencintai dalam koridor yang diridhoi Ilahi.
Pertemuan ini singkaaaaaaat sekali. Namun kesempatan berkumpul yang langka ini menjadi salah satu kesyukuran yang terus bergema dalam dada. Fakta, bahwa kabut semalam meskipun menjadi pertanda datangnya hujan, pada akhirnya melahirkan banyak hikmah meskipun hujan kadang dimaki kehadirannya oleh sebagian orang.  Hujan hadirkan pelangi yang menyejukkan pandangan, suburkan tanah petani dan menjadi media tumbuhnya beragam buah-buahan atas izin Sang Pemilik Bumi.

Memang, makna dari suatu kejadian akan benar-benar dirasakan jika kita menyediakan sedikit waktu untuk merenunginya. Hingga kita yang pada awalnya sulit menerima ujian, akhirnya bersyukur karena pernah merasakan ujian itu. Semoga setiap kejadian membawa kita untuk senantiasa mengingat Allah. Jangan pernah lepaskan sahabat sholihah, sebab dialah yang akan senantiasa mengingatkan kita untuk kembali kepada-Nya. Ana uhibbukum fillah : )

You May Also Like

0 komentar

Blog Archive

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut