Takdir-Nya yang Tidak Terduga
Aug. 16
Kita tak pernah menduga
akan seperti apa takdir membawa kita di esok hari. Namun tentunya untuk
menyambut hari esok, tak sedikit juga orang-orang yang mempersiapkannya dengan
segudang rencana. Entah butuh waktu lama atau cepat untuk men-goal-kan sebuah rencana,
orang-orang tersebut terus saja berjuang. Namun ada juga yang memiliki beberapa
rencana yang dikelompokkan sedemikian rupa untuk hari esoknya. Jika saja..
rencana pertama, tak kunjung didapatkannya. Dan yang mengejutkan, Tuhan
terkadang memutuskan takdir-Nya dengan cara yang tak pernah terbayangkan.
islamic-art-and-quotes.tumblr.com
Pertengahan
tahun ini sesuatu yang sama sekali nyaris bikin aku hopeless justru dikabulkan
sama Allah. Untuk kedua kalinya, Allah mengizinkan khofiyaa mengais rezeki di
sudut kota ini. Yap. Sesuatu yang sama sekali tidak terbayangkan setelah hampir
satu semester mencari. Sejujurnya aku ingin berbagi sesuatu kepada readers.
Dengan menyebut nama Allah, saya berlindung dari rasa riya dan godaan syaithan
selama menulis cerita ini.
Menjelang
pertengahan tahun ini saya masih saja berusaha untuk memenuhi permintaan orang
tua, yang kata mereka sebagai ‘kewajiban’ anak pertama. Finally aku terus
mencari hingga akhirnya Allah berkata ‘belum sekarang’. Ibu tak jarang
memintaku memilih field yang sama
sekali tak pernah aku telusuri. Namun lagi-lagi aku mengikut kata hati, “oh
bukan yang ini”. Hingga akhirnya desakan beberapa kebutuhan dan tuntutan tadi
membuatku berpikir bahwa sepertinya sekarang saya harus bisa berdiri diatas
kaki sendiri, dan tidak bertumpu lagi pada kucuran beasiswa yang ada.
Waktu
terus berlalu. Semangatku untuk plan pertamaku
sepertinya mulai memudar, dan membuat hatiku mendesak akal untuk mulai
memikirkan plan kedua dengan lebih
serius. Aku pun lebih memfokuskan untuk membaca serangkaian blog dan buku-buku
terkait, dan terus berlatih berbahasa inggris.
Ibu
sepertinya mulai paham dan memaklumi. Aku memulai fokus untuk itu. Dan terus
mendekati Rabb-ku, meskipun godaan untuk menjauh begitu banyak. Aku berusaha
untuk istiqamah dengan duha. Aku berusaha untuk menjadi anak yang berbakti
kepada kedua orang tua. Sejujurnya aku masih berjuang untuk plan pertama meskipun tidak seintens plan kedua. Ya.. bisa dibilang 80:20.
Perlahan pun semangatku meredup untuk itu dan (nyaris) menghilang. Beragam
kalimat yang tidak aku senangi terus berkeliaran dalam radius pendengaranku.
Namun., aku berusaha hidup dengan tanpa memperdulikan pendapat orang lain yang
dapat menjatuhkan harapan dan semangatku. Aku yakin selama aku punya Allah, aku
pasti bisa menghadapi beragam hal yang bisa bikin aku terpuruk.
www.hippoquotes.com
Hari
terus saja berlalu dan aku masih berusaha istiqamah untuk apa yang telah aku mulai, termasuk hal-hal yang
membuatku dekat kepada-Nya. Hingga suatu hari handphone-ku berdering, dan ternyata itu adalah panggilan tidak
terduga. Shock! That was a call from company that ever interviewed me for three
times and I did not pass it. Aku tidak tahu harus senang atau bereaksi seperti
apa. Aku seperti kehilangan gairah untuk itu. Namun ibu memberikan reaksi yang
sangat berkebalikan. Aku lalu memutar haluan untuk datang dan mengikuti proses
yang ditawarkan sembari terus bertanya dalam hati, “Ya Rabb, kejutan apa ini? Sesuatu yang tidak terbayangkan justru
datang disaat saya betul-betul hampir kehilangan gairah untuknya”.
Aku
pun lalu tiba dalam suatu ruangan yang cukup luas. Di dalamnya sudah duduk
seorang wanita yang mungkin usianya tidak terpaut begitu jauh denganku.
Serangkaian pertanyaan telah diberikan. Aku memberikan jawaban ”sejujur” yang
aku bisa. Aku harap dia bisa memahami isi hatiku yang mungkin terpancar dari
kedua mataku. Namun sepertinya Tuhan berkata lain. Aku lebih lanjut lalu
diperhadapkan kepada seorang lelaki yang rambutnya mulai memutih. Dengan
serangkaian dialog, aku lalu mengetahui mengapa dulu aku tak bisa melewati
tahapan ini. Dan sepertinya kali ini adalah waktu yang tepat, yang Allah
takdirkan untuk khofiyaa. Apa yang aku peroleh setiap bulannya mungkin tidak
seberapa dalam pandangan sebagian orang.. namun sekali lagi.. semua tergantung
kepada niat. Orang-orang, ikatan persaudaraan, lingkungan, dan tanggung jawab
yang dibebankan tentunya akan menjadi sekolah ‘mahal’ yang tak bisa aku
dapatkan dibangku perkuliahan ataupun di tempat lain. It is really precious fot
me right now :’) Well.. Mungkin aku tak akan menceritakan sepenuhnya tentang
rencana masa depan dan serangkaian plan
ku yang tertunda ataupun tengah aku persiapkan, disini ^^ Namun yang ingin aku
bagikan lewat cerita ini adalah.. terkadang apa yang kita anggap yang terbaik
dan tepat waktunya, ternyata bagi Allah bukan. Dan begitupun sebaliknya. Allah
pun menguji kita untuk lebih bersabar ketika kita ingin mendapatkan sesuatu. Dan
dari situlah cinta dan taqwa kita kepada-Nya diuji. Allah seperti berkata, “masihkah hamba-Ku mengingat-Ku disaat ia
sedih dan lemah?” Disaat aku benar-benar nyaris berhenti berjuang untuk
“itu”, Allah justru mengabulkan apa yang dulu aku dambakan. Jika dipikir,
rasanya sulit terjadi.. sebab bagaimana mungkin aku meraihnya sementara usahaku
tidak seberapa. Namun sepertinya Allah mengabulkannya melalui jalan lain. Aku
pikir, mungkin aku mendapatkannya bukan dari jalan usahaku yang porsinya
sebesar dulu. Justru… melalui shalat dhuha, upaya untuk menjadi anak sholehah,
berusaha untuk menjadi relawan yang amanah, menjadi jalan atau sebab Allah
mengabulkan apa yang dulu tertunda. Masyaa Allah.. tidak ada yang tidak mungkin
kalo Allah berkehendak. Padahal saya sudah hampir kehilangan minat untuk itu.
Bismillah semoga bisa amanah.
twitter.com
Namun
jangan sampai niatan shalat dhuha kita semata-mata untuk mengais rezeki dunia.
Alangkah baiknya jika niat senantiasa diluruskan untuk mengharapkan keridhoan
atau balasan pahala dari Allah subhanahu wata’ala.
Sebab dapat trancam dengan pemaparan ayat berikut.
مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الآخِرَةِ
نزدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا
وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ
“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagian pun di akhirat.” (QS. Asy-Syuraa: 20)
Bagi
teman-teman yang baik hatinya, dimanapun engkau berada. Jangan gusar ketika
sesuatu yang kau impikan tak kunjung dikabulkan. Yuk, berusaha untuk husnusdhon
kepada Allah. Mungkin Allah sedang mepersiapkan kejutan yang lain. Teruslah
berbuat kebaikan kepada sesama, dengan cara yang Allah ridhoi, setulus-tulusnya
dan seikhlas-ikhlasnya. Sekecil apapun itu, kita tak pernah tahu seberapa
berkesan itu dihati orang yang kita bantu, dan seberapa besar nilainya dimata
Allah. Bukankah Allah mencintai sesuatu yang kecil namun dilakukan
terus-menerus? Betul kata orang alim, apa yang kita berikan.. nantinya akan
kembali kepada diri kita. Semoga Allah senantiasa memberikan keistiqamahan bagi
kita untuk menjadi manusia yang terus memberi manfaat bagi orang lain, dan
semoga Allah menuntun kita mempersiapkan rencana terbaik untuk masa depan kita
kelak, di dunia dan akhirat. Aamiin. La ta khaf, La tahzan, Innallaha ma a’na
:)
Wallahu’alam
bis shawab
Maraji’dalil
https://rumaysho.com/13291-shalat-dhuha-pembuka-pintu-rezeki.html
0 komentar