Ke-bengong-an yang Mubazzir
28thof April 2016
Saya kadang sedih sendiri ketika mengingat
utang nulis yang bertumpuk selama 3 hari. Saya sedih dengan diri sendiri. Mana
mungkin saya bermimpi begitu besar untuk melahirkan sebuah buku hasil pikiran
saya sendiri (dengan campur tangan Allah pastinya), jika nulis berturut-turut
selama 5 hari nonstop pun saya masih kewalahan?
Masalah waktu. Hm.. saya akui
waktu tidak menjadi persoalan utama yang menghambat saya. Terkadang saya sudah
stay didepan laptop. Namun kemudian bengong selama beberapa menit. Pada
akhirnya, Mc. word yang tadinya berisi beberapa kata ide yang siap d jabarkan,
terhapus begitu saja akibat ketidakmampuan saya untuk menaklukkan rasa
malas-galau-bengong-yang tak tahu mengapa tiba-tiba datang, merusak plan indah
saya untuk menghasilkan satu tulisan lagi dalam satu hari. Hufffttt…
finally perhatian saya pun tertuju pada
hal lain. T.T
Pada akhirnya saya pun merenungkan. Betapa ruginya
waktu yang berlalu.. tanpa sempat melahirkan sebuah karya. Belum lagi melihat
ribuan penulis muda dengan buku-buku best sellernya, seolah meneriaku untuk
segera meneruskan tulisan yang telah aku mulai. Tangan mereka seolah terulur
kepadaku, namun aku tak mampu menggapainya. Mungkin karena ketidak mampuanku
untuk menyikapi down mood yang tiba-tiba menghadang. Ahh.. aku harus segera
bergegas, bisa-bisa waktu kembali pergi tanpa meninggalkan jejak yang berarti
untukku.. untuk pembaca setiaku (hehehehe #peDe-nya over ^^V). Himneseyo!
Jjang..
0 komentar