https://www.logoground.com/logo.php?id=4089
saya selalu saja
menikmati setiap makanan yang diberikan atau bahkan hasil kuliaran ku di
sepanjang jalan babakan tengah.
apalagi pas zaman stres
stresnya nih (kayak sekarang) dimana beban pikiran meningkat tapi harus tetap cooling down sebab masih punya Tuhan
Yang Maha Pengasih dan Maha Kaya ((alhamdulillah)
banyak pikiran ngefek ke
nafsu makanku. meskipun demikian berat badanku belum juga bertambah (maklum
lah.. banyak pikiran. doain yeek)
saya selalu saja kelaparan
dan saya menikmati apapun yang masuk ke dalam mulutku, meski tidak dipungkiri
bahwa kita mesti tetap hati-hati atau paling engga, mampu nge-filter agar ga
berlebihan jumlahnya.
Misalnya nih doyan makan
karbo plus lemak kaya gorengan, ayam goreng merek lalalala, dkk.
maka selingilah dengan
buah-buahan. Buah asli loh ya bukan minuman sari buah.
Soalnya makan buah akan
memicu pertumbuhan mikroba baik di usus kita atau dengan kata lain Mikroba baik
itu bakalan berkembang biak dengan baik soalnya makanan favoritnya tersedia
yaitu serat buah atau sayur.
Hasil fermentasi mikroba
itu akan menghasilkan yang namanya "asam lemak rantai pendek" (short chain fatty acid) contohnya nih
asam butirat, asam propionat, dan kawan-kawannya. Asam-asam tersebut bukan
sekedar asam loh, tapi punya peran penting untuk mencegah tumbuhnya sel kanker
di usus kita atau yang lagi nge hits nih, ---kanker kolon--
(wa naudzubillah). mantap kan khasiat makan serat?
Gomes (2018)
menyatakan bahwa kanker kolon merupakan penyebab utama kematian di dunia.
Kanker kolon ini berkaitan dengan perubahan mikrobiota di saluran pencernaan
kita yang dalam hal ini adalah usus. Kanker kolon ini dipicu karena kurangnya
produksi asam lemak rantai pendek. Nah, asam lemak rantai pendek diproduksi di
usus besar manusia dihasilkan oleh bakteri yang memfermentasi serat ataupun
pati yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan kita. Jika asam lemak
rantai pendek ini mencukupi maka akan berperan dalam mengubah sel
kanker melalui jalur glikolisis. Oleh karena itu, upaya untuk
meningkatkan asam lemak rantai pendek di usus akan menjadi salah satu strategi
paling potensial untuk mencegah kanker kolon.
Lebih lanjut dalam uraian Cherrington et al. Prohaszka et al. Duncan et al. dalam
den Besten et al. (2013) menyatakan
bahwa pH yang rendah di sepanjang usus halus bagian ileum hingga usus besar
(sekum) karena diproduksinya asam lemak rantai pendek menyebabkan perubahan
pada jenis dan jumlah mikroba yang tumbuh di usus (berdasarkan studi in vitro dan in vivo) serta mencegah pertumbuhan berlebih dari bakteri patogen
(bakteri merugikan) yang sensitif terhadap pH seperti Enterobacteriaceae dan Clostridia.
kebayang nggak kalo kita makannya
karbo-lemak melulu....?
maka mikroba yang berkembang biak
dengan aman sentosa adalah mikroba patogen alias mikroba yang berbahaya bagi
kesehatan usus. mikroba baik pun jadi tergusur.
Oleh karena itu, minum minuman
probiotik (minuman yang mengandung mikroba baik misalnya Lactobacillus
casei Rhamnosus, Streptococcus thermophilus) rasanya kurang
lengkap atau kurang joss bagi
kesehatan usus jangka panjang kalo engga dibarengi dengan makanan kesukaan si
mikroba baik.
makan apa aja boleh, tapi pastikan
tetap sehat dan tidak berlebihan yaa ^_^
plus jangan banyak pikiran kaya akuu
mari sama-sama mempraktikannya
yuuuuk
sumber
sitasi:
den Besten
G, van Eunen
K, Groen
AK, Venema
K, Reijngoud
DJ, Bakker
BM. 2013. The role of short-chain fatty
acids in the interplay between diet, gut microbiota, and host energy metabolism.
J Lipid Res.
54(9): 2325-2340
Gomes SD, Oliveira CS, Azevedo-Silva
J, Casanova M, Barreto J, Pereira H, Chaves S, Rodrigues L, Casal M, Corte-Real M, Baltazar F, Preto A.
2018. The Role of Diet
Related Short-Chain Fatty Acids in Colorectal Cancer Metabolism and Survival:
Prevention and Therapeutic Implications.
Curr Med Chem.
0 komentar