Tulis dan Baca (Repost)
http://www.charlottenewsvt.org
Saat aku lelah menulis dan membaca,
Di atas buku-buku kuletakkan kepala,
Dan saat pipiku menyentuh sampulnya,
Hatiku tersengat,
Kewajibanku masih berjebah,
Bagaimana mungkin aku bisa beristirahat?
(Imam An Nawawi)
Membaca adalah cara untuk membunuh rasa kagum pada diri sendiri. Sebab setiap kali bertambahnya ilmu membuat kita tertipu, mari bergegas menemui kefasihan Imam Asy Syafi’i, atau menghitung ketebalan Tarikh dan Tafsirnya Ath Thabary, atau menunduk di hadapan 40 lembar seharinya Ibnul Jauzy, atau mengurutkan bidang karyanya Imam As Suyuthi.
Sedangkan menulis adalah cara untuk mencintai dan berlomba dalam kebajikan dengan para mulia itu, hingga kelak semoga kita terkejut ketika Allah menyerahkan catatan ‘amal. “Ya Rabbi, mengapa pahalanya sebanyak ini, sementara ‘amalku sungguh sedikit sekali?”
“Iya wahai penulis. Kau ini memang banyak dosa dan sedikit ‘amalnya. Tapi pahala di catatan ‘amalmu ini berasal dari mereka yang telah membaca bukumu, lalu terilhami untuk berkebajikan. Maka pahala ‘amal-‘amal mereka dicurahkan pula kepadamu, tiada henti dan tanpa mengurangi ganjaran mereka sedikitpun.
*tulisan ini milik Salim A. Fillah : )
Di atas buku-buku kuletakkan kepala,
Dan saat pipiku menyentuh sampulnya,
Hatiku tersengat,
Kewajibanku masih berjebah,
Bagaimana mungkin aku bisa beristirahat?
(Imam An Nawawi)
Membaca adalah cara untuk membunuh rasa kagum pada diri sendiri. Sebab setiap kali bertambahnya ilmu membuat kita tertipu, mari bergegas menemui kefasihan Imam Asy Syafi’i, atau menghitung ketebalan Tarikh dan Tafsirnya Ath Thabary, atau menunduk di hadapan 40 lembar seharinya Ibnul Jauzy, atau mengurutkan bidang karyanya Imam As Suyuthi.
Sedangkan menulis adalah cara untuk mencintai dan berlomba dalam kebajikan dengan para mulia itu, hingga kelak semoga kita terkejut ketika Allah menyerahkan catatan ‘amal. “Ya Rabbi, mengapa pahalanya sebanyak ini, sementara ‘amalku sungguh sedikit sekali?”
“Iya wahai penulis. Kau ini memang banyak dosa dan sedikit ‘amalnya. Tapi pahala di catatan ‘amalmu ini berasal dari mereka yang telah membaca bukumu, lalu terilhami untuk berkebajikan. Maka pahala ‘amal-‘amal mereka dicurahkan pula kepadamu, tiada henti dan tanpa mengurangi ganjaran mereka sedikitpun.
*tulisan ini milik Salim A. Fillah : )
0 komentar