Bodo Amat, Titik.
Kata-kata
atau perbuatan tidak mengenakkan tidak dinafikan pernah kita temui bahkan bagi
sebagian orang mungkin menjadi perkara yang sering terjadi. Lagi-lagi bagi
sebagian orang kadang hal tersebut sepele
tapi bagi orang lain yang dijadikan tujuan lelucon belum tentu. Kata mereka,
selera humor kamu rendah.. kamu terlalu
baper, tapi apa emang iya? Apapun jawabannya, kita tentu ga punya hak
dan sebenarnya tidak etis plus perkara
yang jelas keliru untuk menjadikannya dalil untuk meremehkan orang lain,
mencibir orang lain semau mulut kita. Sebab, kita kudu ingat bahwa.. lidah itu
tidak bertulang dan orang lain juga punya mulut, sehingga bukankah sangat mudah
bagi Allah untuk menghendaki orang lain akan berbuat balik sama kepada para
pencibir?
pic credit to https://medium.com/an-idea-for-you/people-think-im-confident-here-s-what-they-don-t-understand-af6201a2505d
Mungkin
disinilah makna dan fungsi dari kata bodo amat itu. Bagi teman-teman yang seringkali dicibir dan diremehin, mungkin hal pertama yang perlu kita lakukan
adalah ber-istighfar, sebab boleh
jadi dulu kita pernah melakukan hal serupa kepada orang lain dan kita belum
meminta maaf sehingga Allah cobakan hal tersebut kepada kita. Lalu selanjutnya
mari kita belajar bersikap bodo amat sambil
memaafkan dan mencoba melapangkan dada seluas-luasnyaaa.... and then mari sibuk memperbaiki diri
serta mengejar cita-cita. Meladeni hal sepele macam itu hanya membuat kita
makan hati, bisa jadi kita kepikiran semalaman tapi orang yang mencibir malah
tidur pulas ditempat tidurnya. Miris
sekali. Menanggapinya hanya
mencuri kebahagiaan kita, membuang waktu berharga kita yang seyogyanya kita
pergunakan untuk menaiki tangga menuju target atau mimpi-mimpi kita atau bahkan
idealnya kita pake untuk mencari uang.
Mari kita
sibuk memperbaiki aib-aib kita ketimbang sibuk membicarakan atau menjadikan
guyonan kekurangan orang lain apalagi jika itu perkara fisik. Ingat, tidaklah fisiknya menjadi
seperti –demikian- melainkan Allah telah
menghendakinya. Jadi ketika kamu mencibirnya, bukankah secara otomatis kamu
sedang menghina, mencaci, merendahkan ciptaannya Allah Sang Pemilik alam
semesta? Memangnya kita ini siapa? Memangnya kita sudah sesempurna apa fisiknya
apalagi hati dan bekal takwanya untuk lolos penghakiman Allah di padang mahsyar
nanti? bukankah semuanya dicatat malaikat dan seluruh anggota tubuh juga akan
bersaksi? Kita perlu ingat bahwa kita pun bukan manusia yang sempurna, kita juga perlu mempertimbangkan perasaan orang lain sebelum rentetan kata itu terucap dari lisan kita. Pertanyakan kembali kepada hati kecil kita, apa kita senang kalo kalimat itu diucapkan kepada diri kita? kalo engga ditahan dulu lah, kentut aja kita bisa nahan didepan umum apalagi perkara kalimat gak bermutu dan berpotensi untuk nyakitin. Ucapan adalah perkara selain waktu dan kesempatan yang ga bisa kita tarik kembali. jadi hati-hatilah.. (self remind too for me) banyak-banyak beristighfar.. dan bergegas mengumpulkan pahala dan
mencari rahmatNya
Dear kamu
yang baik hatinya,
semoga
segala urusan kamu dimudahkan termasuk dalam bersikap bodo amat. Seberapa
seringnya itu terjadi, jika itu berhasil mengkisutkan mood kita, mencuri senyum kita, membuat kita ragu pada sendiri,
maka yakinlah.. itu lah saatnya kita untuk bersikap bodo amat, titik. Seorang
temanku yang baru-baru ini selesai sidang untuk studi masterny ku hampiri. kutanyakan
mengapa kamu bisa sekuat ini.. mengapa
kamu pada akhirnya bisa selesai ditahap ini padahal masih ku ingat jelas saat
akhir semester dua kamu terlihat seperti tidak punya harapan.. yang ku duga itu
perkara nilai yang ga sesuai ekspektasi kamu. tahukah kamu apa jawabannya? itu karena aku bersikap bodo amat sama
perkataan orang, maju terus pantang mundur. Well, semangat ya meneruskan
hidup. Masih banyak yang perlu kita galaukan selain mereka, cita-cita yang tak
kunjung tercapai misalnya... hehe semangat, biiznillah..
bisa.
0 komentar