Aku
berlari di tengah teriknya hari ini
Berharap
tak ada lagi kekeliruan yang terjadi
Dibalik
sejuta kekurangan dan kelemahan yang kumiliki
Jiwaku
begitu menggelora
Namun
disatu waktu, kudapati jiwaku lemah tak berdaya
Seolah
kematian menghampiri jiwaku.. yang terbalut pilu oleh fisik yang baik-baik saja
Semilir
angin menerpa wajahku perlahan
Seolah
paham bahwa keletihan mulai mendera
Sedikit
lagi.. sedikit lagi mungkin saja aku telah jatuh, menyerah.. tak berdaya
Ah!
Betapa
memalukan
Jika
aku tersungkur begitu saja, padahal Tuhan memberi kesempatan untuk bangkit
Jika
aku mengeluh, padahal Tuhan memberi seribu alasan untuk optimis
Dan
suara hatiku seolah meneriakkan dengan penuh kelembutan
Bahwa..
“Tak
perlu beragam sosial media dalam genggaman
Usah
kau publish hati yang pilu itu
Usah
berkepanjangan
Seolah
seluruh dunia akan memberimu jawaban
Padahal
itu tidak mungkin terjadi
Cukuplah
tangan yang menengadah
dengan
bsikan lembut suara sendumu
Kala
terasa sulit
Cukuplah
hati yang berbicara
Bukankah
Tuhanmu Maha Mendengar?
Bukankah
Tuhanmu Maha mengabulkan doa?”
Usah
kau ratapi
Ayo
bangkit, dan memulai lagi
Jangan
tunggu esok, jika hari ini kau bisa membenahi
Karena
tak ada jaminan hidupmu sampai di esok hari”
Ucap
hatiku lantang.. dalam diam
0 komentar