Kertas-kertas tak berdosa bertebaran begitu saja
Tak tahu lagi.. apakah itu
masih layak disebut kertas dengan catatan penuh nyawa
Atau.. hanya sekedar kertas yang siap dipindahkan ke kaleng
sampah di depan sana
Baju hari ini pun tergeletak lesu di sudut kamar, bersama piring makan yang
isinya habis tak bersisa
Di sebelah sana,
Papan kecil tak lagi terlihat putih.. penuh dengan setumpuk
mimpi yang menagih untuk segera diwujudkan
Sunyi senyap, dini hari
Hanya ayat ayat-Nya terlantun merdu ditengah suramnya ruang
ini
Pikiranku bergelayut tajam, memandang layar mungil di depan
mata
Sebuah lembar kerja putih bersih tanpa sebuah kata
Dan aku harus memulai dari awal.. lagi..
Otak ku rasanya letih sekali
Sentuhan aromatherapy rasanya tak mampu mengobati
Karena masalahnya bukan di kepala ini, namun disini..
Di sebuah ruang bernama hati
Mungkin Jenuh..
Semangat juang terus menurun,
Seiring penuhnya coretan hitam di setiap kertas yang
berserakan
Setiap hari.. kaki ini tak pernah lelah berlari menyusuri
ruang yang sama
Demi sebuah revisi
Menuju kata “Fixed” !
Namun sayang.. detik ini gairah itu seolah hilang tak tahu
kemana
Semangat yang membumbung tinggi
Rasanya terlanjur jatuh bebas
Kemana perginya semangat menggebu
Kembali mengingat, kala tangan begitu bersemangat menari
nari di atas papan mimpi
Aku terdiam sejam lamanya
Rasanya ada harapan
Masih menatap layar mungil, dan mulai..
Memaksakan diri untuk memulai segalanya dari awal (lagi)
Mulai terdengar suara dari kepingan keypad notebook ku
Dahiku berkerut, mataku menyipit mengumpulkan konsentrasi
Mulai fokus.. meski rasanya sulit setengah mati
“Paksa. Paksakan.. kamu pasti bisa”
Ahh.. suara hati ini tak pernah berhenti memberiku petuah
Memintaku agar mengumpulkan gairah yang hilang
Memaksaku untuk semangat
Meski terkadang kurasa berat..
Detik demi detik berlalu..
Dan aku pun larut dengan lembar kerjaku, bertemanikan langit malam yang mulai
membiru
NB: Sejujurnya ini bukan kisahku hehe.. sebagian isi puisi
ini adalah curahan hati seorang sahabat yang kemarin terlihat tak berdaya,
tanpa semangat, pesimis, dan tak mampu bangkit. Namun kini aku bersyukur, dapat
melihat senyumnya kembali.. dengan jiwa yang siap berjuang. Tetaplah seperti
itu Miss. IY :)
0 komentar