Hari ini adalah Calon Masa Lalu

by - 3:13 PM


Beberapa kejadian akhir-akhir ini membuatku murung seharian, tentang sekolah, cita-cita, dan persahabatan semuanya nyatu. Tapi lagi-lagi selalu ada alasan atau Celah bagi Allah untuk membuatku kembali bangkit. Tidak, daerah ini tidak sepenuhnya seindah anggapanmu. Tidak selamanya sesejuk dan sedingin yang kau bayangkan. Selain it disekitar sini begitu banyak dewasa paruh baya hingga lansia yang bekerja keras dibawah teriknya matahari dengan beralaskan sendal jepit yang sudah lusuh, begitupun raut wajahnya. Pemulung sampah, tukang sol sepatu, penjual jamu dan penjual bakso keliling bahkan sudah mulai melangkah pergi mencari rezeki Rabb-Nya sejak mentari malu-malu untuk menunjukkan sinarnya.

credit to pinterest.com

Aku teringat kedua orang tuaku, keluarga besarku, teman-temanku, juga pekerjaan yang ku lepaskan. Orang-orang ini tak pernah lelah mendoakan, dan memberi dukungan yang terbaik. Mereka terus bekerja keras dan memberi pengorbanan yang kerapkali membuatku kagum dan memicu mataku berkaca-kaca. Aku juga teringat pada comfort zone yang telah kulepaskan, area yang diimpikan oleh para pemilik setumpuk berkas lamaran kerja yang menghiasi meja kak Ila. Tidak, aku tidak menyesalinya. Hanya saja, keliru besar jika aku tak setangguh yang seharusnya sementara aku telah mengorbankan  hal penting.

Malu. Malu sekali. Sekali lagi aku marah pada diriku yang begitu rapuh akhir-akhir ini. Kalo bukan karena kasih sayang-Nya, mungkin aku masih sembunyi dibalik selimut hangatku sembari berlarut akan sesuatu. Dari situ aku belajar memaafkan diriku yang sempat keliru, belajar untuk tidak mengulangi kesalahan meski godaan syaithon bertubi-tubi menghadangku dari segala arah, belajar bersabar sekaligus bersyukur. Belajar untuk muhasabah dan tak malu untuk mengakui kesalahan pada diri sendiri.

Ya, satu-satunya obat terbaik adalah mendekati Sang Pemilik Hati. Setidaknya kecemasan itu berkurang dan kita punya arah untuk melangkah berikutnya. Yang kemarin adalah masa lalu yang tidak bisa diulang kembali, sepahit dan semenyesal apapun kita. Dan hari ini tentu saja akan menjadi masa lalu juga. Ketika ruh masih Allah kembalikan ketika kedua mata terbuka dipagi hari maka sesungguhnya.. Allah ingin kita menjadi lebih baik dibanding hari kemarin. Ah.. Dia begitu baik. Dan aku hanyalah manusia lemah yang tidak berdaya tanpa rahmatNya.

Ku paksa diriku untuk menghadapi hari ini. Tidak, aku tak boleh menyerah sekarang dan sudah seharusnya tidak menyerah. Sebab sudah setengah jalan, insya Allah nanti akan finish juga. “Semuanya akan baik-baik saja asal, jangan jauh-jauh dari Allah” nasihat suara lirih dalam diriku yang disebut, hati.

You May Also Like

0 komentar

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut