Kerap kali ingin melangkah maju tanpa dibayang-bayangi masa lalu. Namun terkadang itu sulit bagi sebagian orang. Hingga hati berharap kepada Tuhan agar mengembalikan masa lalu yang dilepas agar kelak menjadi kenyataan. Sungguh tak ada yang sulit bagi-Nya.
maka jangan coba kau menjatuhkan diri, dengan dalih "ini kali terakhir".
sebab itu hanya dalih demi memuaskan nafsu yang bagai terkena sihir
Telah berlalu sekian hari diiringi derasnya hujan dan panjangnya kemarau
Hatimu terus berpijak pada tanah yang sama
Membuatmu tertunduk dan bertanya, "mengapa ini terjadi?"
Kamu melangkah.
Meski bisikan para pembangkang Tuhan terus menyeretmu untuk terjatuh ke lubang keterpurukan
Ayolah! kau tidak selemah itu!
Kau tak harus lupa seberapa parah pedihnya
sebab bisa jadi memang waktu yang terlalui belum cukup untuk menyembuhkannya
Kau tak mengapa tetiba mengenangnya
sebab kau harus belajar, bahwa kemarin itu salah dan tak boleh terulang lagi
Kau putuskan untuk percaya saja pada takdir Tuhan
sembari mendidik hati dan dirimu di ruang tunggu dengan penuh kehormatan
"terjaga" dan hanya untuk mereka yang "menjaga"
Ingat! ingatlah lagi....
Sudah kau putuskan untuk percaya pada Tuhan
seberat apapun bayang ilusi menggelayuti pikiranmu
kau harus bergegas bangkit
sebelum bisikan maksiat membimbingmu ke jurang maksiat yang dulunya sempat kau kecap
kala dirimu jatuh sejatuh-jatuhnya
kala dirimu jauh sejauh-jauhnya dari Sang Pencipta
bukankah pahit rasanya?
bukankah membiarkan hari terperdaya adalah sama saja dengan tidak mempercayai takdir Tuhan dimasa depan?
Lalu siapakah yang paling memahami diri ini?
credit copyright to fahmibastiar.blogspot.com
maka jangan coba kau menjatuhkan diri, dengan dalih "ini kali terakhir".
sebab itu hanya dalih demi memuaskan nafsu yang bagai terkena sihir