Seperti Bidadari?

by - 10:27 PM

Jiwa tangguh itu masih menantang dunia dengan sepaket cuitan pahitnya
Tak peduli seberapa banyak, sakit pun akan ditelannya paksa
Toh pahitnya pun kelak akan mereda
Wajahnya masih setia menebar senyum bahagia
Seolah cerahnya pagi menyamai suasana hatinya
Tak ada yang tahu
Apa yang terjadi…..
Dibalik rentetan cuitan yang tanpa ampun menoreh luka dihatinya
Tekanan fisik yang sekuat tenaga dikendalikan atau bahkan tidak dihalaunya
Setiap hari.. sepanjang hari
Wahai wanita yang baik hatinya,
Enyahkan saja ribuan kata yang terus menggali titik terlemah
Toh wajah nan rupawan tak kan abadi
Toh lelaki yang baik perangainya kelak akan bersama wanita yang juga baik hati
Sebab tak selayaknya syarafmu begitu tertekan berkhayal paras yang elok nan rupawan
Boleh terpikir namun jangan diri menjadi sukar
Sebab tak selayaknya teman hidup kelak menggalaukan hari kita yang berharga
Boleh merenungi namun jangan lupa tuk berbenah diri
Wahai wanita yang baik hatinya, yang mencintai Rabb-Nya
Yang membuat bidadari syurga cemburu kepadanya
Tetaplah istiqamah dalam kesabaran
Meski hati sudah  meronta ingin berhenti
Meski mulut tiada kuasa tuk membalas setiap kalimat mereka yang mendzolimi

Hingga kau rasakan manisnya iman, kala mampu menaklukkan amarah karena taatmu pada Ilahi  

You May Also Like

0 komentar

Entri yang Diunggulkan

Ibrah: Orang-orang Pergi. Apakah Mereka Kembali?

Bismillah. Kepergian itu sulit. Tapi, kehilangan lebih sulit lagi. Mengapa orang-orang harus saling meninggalkan? Jawabannya membawa saya...

Nobody's perfect

Pengikut