Seperti Bidadari?
Jiwa tangguh itu masih menantang dunia dengan sepaket
cuitan pahitnya
Tak peduli seberapa banyak, sakit pun akan ditelannya
paksa
Toh pahitnya pun kelak akan mereda
Wajahnya masih setia menebar senyum bahagia
Seolah cerahnya pagi menyamai suasana hatinya
Tak ada yang tahu
Apa yang terjadi…..
Dibalik rentetan cuitan yang tanpa ampun menoreh luka
dihatinya
Tekanan fisik yang sekuat tenaga dikendalikan atau bahkan
tidak dihalaunya
Setiap hari.. sepanjang hari
Wahai wanita yang baik hatinya,
Enyahkan saja ribuan kata yang terus menggali titik
terlemah
Toh wajah nan rupawan tak kan abadi
Toh lelaki yang baik perangainya kelak akan bersama
wanita yang juga baik hati
Sebab tak selayaknya syarafmu begitu tertekan berkhayal
paras yang elok nan rupawan
Boleh terpikir namun jangan diri menjadi sukar
Sebab tak selayaknya teman hidup kelak menggalaukan
hari kita yang berharga
Boleh merenungi namun jangan lupa tuk berbenah diri
Wahai wanita yang baik hatinya, yang mencintai
Rabb-Nya
Yang membuat bidadari syurga cemburu kepadanya
Tetaplah istiqamah dalam kesabaran
Meski hati sudah
meronta ingin berhenti
Meski mulut tiada kuasa tuk membalas setiap kalimat
mereka yang mendzolimi
Hingga kau rasakan manisnya iman, kala mampu
menaklukkan amarah karena taatmu pada Ilahi
0 komentar