Kala "waktu", Merenggut Jiwa Lamamu...
pinterest.com |
Kacamatamu
mungkin masih sama
Tapi
apakah yang kau pandang masih kah sama?
Waktu
tak pernah terputar kembali
Meskipun
diri mengemis memohon hingga air mata menetes dipipi
Orang
orang bisa saja berubah
Yang
kemarin penuh cinta.. mungkin cintanya berkurang.. bahkan boleh jadi hilang tak
bersisa
Ada
juga yang penuh amarah
Lantas
hatinya mulai melembut dengan air wajah penuh tawa
Kacamata
yang mana yang kau gunakan?
Apakah
minus-mu bertambah?
Hingga
tak mampu lagi memandangi lalu meresapi
Air
wajah sedih dari orang yang kau hampiri
Oleh
kata kata yang mungkin tak terduga akan menyakiti
Ahh..
jangan buatku mengambil kesimpulan yang salah
Bahwa
kau benar-benar berubah
Apakah
semua orang sama ketika “waktu” menghantuinya?
Membuatnya
berlari sekencang-kencangnya
Dan
mungkin tanpa sadar membuat yang lain tergerus tak ada daya
Membuat
hati yang terlanjur percaya tak bisa berkata apa-apa
Kala
kau berharap memaklumi adalah solusi satu-satunya
Sudah.
Sudah.
Aku
sudah terlalu banyak dosa
Semoga
pengampunan-Nya datang seiring kerikil yang kadang datang tiba-tiba
Mungkin
memang benar
Bahwa..
Setiap
jiwa pasti akan –terpaksa- ataupun –sengaja- atau tidak sadar-
Untuk
melakukan banyak hal yang membuatmu terkejut
Tak
menyangka ada sisi lain yang membuatmu kecewa
Dan
kaupun terdiam.. sembari berjanji ditengah heningnya malam
Bahwa
kau tak akan pernah berbuat sama kepada
jiwa yang lain
Tak
membiarkan yang lain merasakan kepahitan yang nyaris kau kecap
Maafkan..
lalu lupakan
0 komentar