Materi Pembekalan Jurnalistik Forum Ukhuwah Muslimah Makassar (FUMM) "Mengarungi Samudra Dakwah dengan Bahtera Pena"
Media, Jembatan menuju dakwah Islamiyah
#Media Massa
@ Televisi
@ Radio
@ Koran
@ Internet
Media tersebut adalah media yang digunakan kaum kafir, efeknya adalah globalisasi, free sex, minuman keras, HAM yang salah tafsir (persamaan gender dimana perempuan yang jadi pemimpin), perayaan ulang tahun, dan Valentine’s day. Hal tersebut sukses disebar untuk menghancurkan ideologi Muslim.
#Media Islam menyikapinya…,
§ Munculnya film bernuansa Islami (sebaiknya tidak menonton yang non-fiksi).
§ Koran Islami
§ Majalah-majalah Islami
§ Web-web Islami
#Media Film
Film-film luar dapat menyebabkan pergeseran syariat Islam. Misalnya, film kartun yang telah menayangkan adegan yang tisak semestinya ditonton oleh usia anak-anak. Misalnya lagi, Married By Accident dulu adalah sesuatu yang tidak boleh. Namun, sekarang kini menjadi sesuatu yang biasa-biasa saja.
#Realita
Media Indonesia tidak berpihak kepada Islam. Dalam QS. Al-Furqan:43-44, ada agenda orang kafir untuk menyesatkan. Dikatakan pula orang yang mengikuti hawa nafsu adalah seperti hewan ternak.
#Media Hari Ini
- Issue terorisme yang selalu dikaitkan dengan Islam
- Islam dikatakan tidak adil.
#Solusi
Mengubah issue dan pandangan buruk tentang Islam dan mengembalikan kemuliaan Islam, melalui media yakni “kita menjadi penulis”
MENULIS..
#Urgensi Menulis
o Kita akan mengikuti sunnah Rasulullah beliau SAW, sering berdakwah lewat surat kepada Raja-raja (pada masa Sulaiman a.s)
oTulisan lebih panjang umurnya daripada tulisannya. Contohnya nih, Imam Bukhari, sehingga dapat dikatakan amal jariah
o Pekerjaan ulama-ulama terdahulu, walau mereka peternk, juga merangkap mejadi seorang penulis.
o Orang yang sibuk hanya sempat untuk membanca. Insya Allah kalo kita menulis tulisan kita bisa dibaca oleh mereka dan orang yang jauh keberadaanya dari kita, sang penulis.
o Ilmu tidak mampu di tampung otak
o Sentuhan dakwah bagi orang yang hanya dapat melihat. Misalnya,orang cacat
#Menulis tidak butuh Training
Pada dasarnya hanya butuh komitmen dan kemauan untuk membiasakan menulis. Membiasakan menulis lebih berkhasiat dibanding training.
#Perbedaan antara Menulis dan Mengarang
Menulis
|
Mengarang
|
Menyatakan ide atau gagasan yang faktual
|
Menyusun sebuah verita karangan fiktif seperti, cerpen, script film, dan lain-lain
|
#Manfaat Menulis
Self Expression
Kita dapat mengungkapkan segala yang kita rasakan dan pikirkan,sehingga membuat kita tidak tertekan.
Self Image/Personal
Mampu membangun citra diri kita. Bahwa menulis adalah orang yang cersas, intelek, dan superl. Sehingga kita menjadi banyak teman, dan banyak tawaran kerja^^
Self Confident Agent Of change
Seandainya R.A. Kartini tidak menulis, tidak akan ada emansipasi wanita. Penulis Islami akan mengantar pembacanya ke syurga, dan juga dapat mengubah hobi seseorang
Profit Making
Dengan menulis, seseorang bisa mendapatkan royalti, dan tentunya dapat uang
Healthy Life
“Menulis dapat menghilangakn kerutan-kerutan di kantung mata” ungkap seorang pakar kesehatan. “Penulis punya kondisi mental yang lebih sehat”ungkap seorang dokter.
Dakwah
Menulis adalah sarana untuk mengajak saudara kita untuk misalnya mengikuti taklim, dan sebagainya.
#Syarat jadi Penulis
@ Suka membaca, ilmunya pun dapat didakwahkan kepada orang-orang di sekitar kita, kemanapun kita pergi.
@Menguasai tata bahasa. Karena jika hal tersebut disepelekan,dapat berakibat fatal.
@ Sabar dalam mencapai cita-cita
@ Menulis, menulis, dan menulis. Karena sejak dini harus dibiasakan
Nah, ayo teman-teman mulai sekarang sedikit demi sedikit kita coba untuk menulis. Teman-teman pasti prihatin atas penyimpangan-penyimpangan yang menimpa umat Muslim saat ini. Mungkin kita tak bisa seperti sahabat-sahabat Rasulullah dahulu yang dapat berjihad di medan perang dan mati dalam keadaan syahid. Namun, kita dapat berjihad melalui tulisan kita, dan kita dapat menasehati orang lain untuk berbuat kebajikan melalui tulisan kita. Ayo teman-temanku yang kucintai karena Allah, mari kita budayakan budaya menulis, alah bisa karena biasa. Allahu Akbar…!!
Wallahu'alam bis shawab
Wallahu'alam bis shawab
0 komentar