KIMIA - X SMA (PART.2)
LAPORAN KIMIA
|
“MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI STANDAR REAKSI”
|
PEMBIMBING. DRS. SYAMSUL
|
DISUSUN OLEH:
me.. ^^
XI IPA 1
KELOMPOK 3
SMA NEGERI 3 MAKASSAR
TP. 2009/2010
Judul Percobaan
“Menentukan Perubahan Entalpi Standar Reaksi”
Hari/Tanggal Percobaan : Kamis, 22 Oktober 2009
Nama Praktikum : me
Kelompok : 3 (tiga)
Anggota Kelompok : - A. Tenri Ajeng
- Joe Apriyani Stefanus M
- Muh. Fajri Jami’adi
- Pebriaty Pratiwi
- Zulfaidah Aryani Husain
A. Kajian Teori
Jumlah total energi kalor yang terkandung dalam suatu materi disebut entalphi dan diberi simbol H. Entalphi suatu zat tidak berubah (tetap) selama tidak ada energy yang masuk atau keluar.
Perubahan entalphi terjadi ketika suatu zat mengalami reaksi. Dalam reaksi kimia, simbol delta H merupakan penambahan atau pengurangan energi suatu zat dalam suatu proses perubahan energi yang berlangsung pada tekanan tetap.
Jika perubahan entalphi bertanda positif, maka reaksinya menyerap kalor dan bertambahnya penambahan entalphi materi. Sebaliknya, jika bertanda negatif maka reaksinya melepaskan kalor dan berkurangnya penambahan entalphi materi.
Berdasarkan adanya perpindahan energi antara sistem (sesuatu yang menjadi pusat pengamatan) dan lingkungan (daerah di luar sistem), reaksi termokimia dibedakan atas reaksi eksoterm, yakni reaksi kimia yang menghasilkan kalor. Dan reaksi endoterm, yakni reaksi kimia yang menyerap atau menerima kalor.
Pengukuran nilai perubahan entalpi reaksi berkaitan dengan kalor jenis, yakni (c) yang menyatakan kalor yang dibutuhkan oleh 1g zat untuk menaikkan suhunya sebesar 1 derajat C. Dan kapasitas kalor zat ialah, kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan sushu suatu zat sebesar
1 derajat C.
1 derajat C.
Jika pada suatu reaksi terjadio perubahan suhu (delta T). Perubahan kalor atau entalpi yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut:
q=mxcxdelta T
Ket:
q = Kalor yang dibebaskan atau diserap
Delta T= Perubahan suhu = Takhir reaksi-Tawal reaksi
Untuk mengukur besarnya kalor yang terlibat dalam suatu reaksi, kalorimeter dapat digunakan sebagai wadah yang dapat menyekat sistem sedemikian rupa sehingga tidak ada kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan, dan sebaliknya. Kalorimeter dilengkapi dengan termometer untuk mengukur perubahan suhu.
B. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui perubahan Entalphi Standart berdasarkan percobaan reaksi NaOH dan HCl.
C. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan
|
Ukuran/Satuan
|
Jumlah
|
Bejana plastic
|
Krg lebih 200 cm kubik
|
1
|
Silinder ukur
|
50 cm kubik
|
2
|
Termometer
|
0-50 derajat C
|
1
|
Pengaduk kaca
|
-
|
1
|
Larutan NaOH
|
1M
|
50 cm kubik
|
Larutan HCl
|
1M
|
50 cm kubik
|
D. Cara Kerja/Prosedur
1. Memasukkan 50 cm kubik larutan NaOH 1M ke dalam bejana plastik dan masukkan 50 cm kubik larutan HCl 1M ke dalam silinder ukur.
2. Mengukur suhu kedua larutan itu. Termometer harus dibersihkan dan dikeringkan sebelum dipindahkan dari satu larutan ke larutan yang lain. Jika kedua suhu larutan berbeda, harus ditentukan suhu rata-rata (suhu awal).
3. Menuangkan HCl ke dalam bejana plastik yang berisi larutan NaOH. Lalu mengaduk larutan dan memperhatikan suhu yang ditunjukkan oleh termometer. Suhu akan naik, kemudian menjadi tetap dan selanjutnya menurunkan. Mencatat suhu yang tetap (suhu akhir).
E. Hasil Pengamatan
Suhu Awal
T1 |
Suhu Akhir
T2 |
(delta T=T2-T1)
|
HCl 1M =
35 derajat C |
Suhu larutan sesudah dicampur, T2=40 drajat C
|
40derajat C-33,5 derajat C=6,5 derajat K
|
NaOH =
32 derajat C | ||
Tawal rata-rata =
35+32
2 = 33,5 derajat C |
F. Pembahasan Hasil Pengamatan
Catatan:
Perhitungan perubahan entalpi pada reaksi ini dianggap bahwa:
1. Larutan sama dengan air (2x50 cm kubik larutan dianggap 100 cm kubik air)
2. Selama reaksi berlangsung, energi yang dipindahkan dari sistem ke lingkungan dapat diabaikan.
3. Kalor jenis air, c= 4,2 JK pangkat -1 g pangkat -1.
4. Massa Jenis air, row= 1 g cm pangkat -3.
5. Larutan NaOH 1M adalah larutan yang mengandung 1 mol NaOH dalam 1000 cm kubik larutan.
Perhitungan
1. Masa larutan (m) = volume larutan x massa jenis air
= 100 cm kubik x g/cm kubik = 100 gr
Kalor yang dihasilkan dari percobaan (q)
Q= m .c . delta T
=100 g x 4,2 J K pangkat – 3 g -1 g pangkat min 1 x 6,5 derajat K
= 2730 J
= 2,73 kJ
1. 50 cm kubik NaOH 1M =50cm kubik x 1mol NaOH/1000cm kubik=0,05 mol NaOh
50 cm kubik NaOH 1M =50cm kubik x 1mol NaOH/1000cm kubik=0,05 mol HCl
NaOH + HCl NaCL +H2O
2. Dari persamaan reaksi : 1 mol NaOH 1 mol HCl 1 mol H2O
3. Dari hasil percobaan 0,05 mol NaOH 0,05 mol HCl 0,05 mol H2O
Delta H reaksi = Q/… mol = …kJ/mol
= 2,73 kJ/0,05 =54,6 kJ/mol
Delta H reaksi =reaksi eksoterm = -54,6 kJ/mol
Pertanyaan dan Hasil Percobaan
1. Jelaskan apakah reaksi larutan NaOH dengan HCl menyerap atau
membebaskan kalor!
membebaskan kalor!
2. Apakah reaksi tersebut bersifat eksoter atau endoterm? Bagaimanakah
tanda harga delta H reaksi di atas?
3. Tulis persamaan termokimia untuk reaksi tersebut!
tanda harga delta H reaksi di atas?
3. Tulis persamaan termokimia untuk reaksi tersebut!
Jawab:
1. Reaksi larutan NaOH dengan HCl adalah membebaskan kalor, karena menyebabkan entalpi system berkurang dan perubahan entalpi bernilai negatif.
2. Bersifat eksoterm, dan bertanda negatif
NaOH + HCl NaCL + H2O
G. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan: Bahwadari reaksi antara NaOH dan HCl mengalami reaksi
eksoderm.
Saran : Supaya praktikum seperti ini untuk sering diadakan, agar siswa
dapat lebih memahami materi karena dapat meracik secara
langsung senyawa/unsure yang akan direaksikan. Tentunya dengan
bimbingan guru.
H. Daftar Pustaka
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XI Sekolah menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung : Grafindo Media Pratama.
0 komentar