KIMIA - X SMA
Judul Percobaan
“Laju Reaksi”
Hari/Tanggal Percobaan : Kamis, 12 November 2009
Nama Praktikum : me.. ^^
Kelompok : 3 (tiga)
Anggota Kelompok :- A. Tenri Ajeng
- Joe Apriyani Stefanus M
- Muh. Fajri Jami’adi
- Pebriaty Pratiwi
- Zulfaidah Aryani Husain
A. Kajian Teori
Ukuran jumlah zat dalam reaksi kimia umumnya dinyatakan sebagai konsentrasi molar atau molaritas (M). Dengan demikian, maka laju reaksi menyatakan berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya konsentrasi zat hasil pereaksi setiap satu satuan waktu (detik atau sekon).
Penentuan laju reaksi dapat dilakukan dengan cara fisis atau cara kimia. Dari percobaan-percobaan penentuan laju reaksi diketahui bahwa umumnya laju reaksi tergantung pada konsentrasi awal dari zat-zat pereaksi.
Secara umum, konsentrasi pereaksi akan mempengaruhi laju reaksi. Pada reaksi ordeo (nol) perubahan konsentrasi pereaksi tidak berpengaruh terhadap laju reaksi. Pada orde reaksi 1 (satu) setiap kenaikan konsentrais dua kali lebih akan mempercepat laju reaksi menjadi dua kali lebih cepat.
Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi ini dapat dijelaskan dengan model teori tumbukan. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-molekul dalam setiap satuan luas ruangan. Semakin banyak tumbukan yang terjadi berarti kemungkinan untuk menghasilkan tumbukan efektif semakin besar, sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.
Untuk reaksi heterogen (wujud tidak sama), misalnya Larutan H2SO4
B. Tujuan Percobaan
Siswa dapat menemtukan ketergantungan laju reaksi terhadap konsentrasi pereaksidan luas permukaan zat yang bereaksi.
C. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan
|
Ukuran/Satuan
|
Jumlah
|
Neraca O Haus
|
-
|
1
|
Silinder Ukur
|
25 ml
|
1
|
Spatula/sendok kecil plastik kecil
|
-
|
1
|
Stop Watch/jam tangan
|
-
|
1
|
Tabung reaksi
|
-
|
2
|
Larutan H2SO4
|
1M
|
5 ml
|
Larutan CaCo3
bijih dan serbuk
|
Masing-masing 0,5 gram
|
-
|
Balon karet (yang perutnya kecil)
|
-
|
4
|
D. Cara Kerja/Prosedur
Kegiatan I
1. Menyiapkan dua buah tabung reaksi, masing-masing diisi dengan 5 m H2SO4
2. Menyiapkan dua buah balon karet. Pada balon pertama dimasukkan 0,5 gram keping pualam. Pada balon kedua dimasukkan pualam serbuk 0,5 gram.
3. Memasang dan mengikat balon pertama tadi pada mulut salah satu tabung reaksi. Dijaga jangan sampai pualam itu masuk ke dalam tabung reaksi.
4. Mereaksikan pualam tadi. Dicatat waktu yang diperlukan gas
CO2 untuk menegakkan balon tadi. Menghentikan perhitungan waktu, pada saat balon berdiri tegak.
CO2 untuk menegakkan balon tadi. Menghentikan perhitungan waktu, pada saat balon berdiri tegak.
5. Mengulangi langkah ke 3 dan 4 dengan menggunakan 0,5 gram pualam serbuk.
E. Hasil Pengamatan
Asam Klorida
|
Pualam 0,5 gram
|
Waktu (detik)
|
1/detik
|
0,5 Ml H2SO4 1 M
0,5 Ml H2SO4 1 M
|
Keping
Serbuk
|
2 menit 20 detik =140 detik
1 menit 40 detik =100 detik
|
0,007
0,01
|
F. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan: Bahwa dari reaksi antara NaOH dan HCl mengalami reaksi
eksoderm.
Saran : Supaya praktikum seperti ini untuk sering diadakan, agar
siswa dapat lebih memahami materi karena dapat meracik
secara langsung senyawa/unsure yang akan direaksikan.
Tentunya dengan bimbingan guru.
G. Daftar Pustaka
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XI Sekolah menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung : Grafindo Media Pratama.
0 komentar